Kemendikbud luncurkan Smart KIP

Merdeka.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terus bekerja cepat dalam mendorong inovasi serta percepatan distribusi Kartu Indonesia Pintar (KIP). Yang terbaru, Kemendikbud meluncurkan KIP Plus atau Smart KIP di SMK 2 Yogyakarta, belum lama ini.

Smart KIP merupakan KIP eletronik yang diharapkan bisa mempermudah proses pencairan dana bantuan pendidikan dengan KIP. Dengan kartu ini maka pemegang KIP cukup menggesekkan kartunya di tempat belanja, layaknya bertransaksi dengan kartu debit.

Inovasi ini dilakukan karena mereka berkaca pada keluhan orangtua murid terkait rumitnya pencairan dana bantuan pendidikan. Sebut saja Lien Maryati, orangtua murid dari salah satu siswa SMP di Kabupaten Bogor ini yang terpaksa harus menempuh ratusan kilometer untuk mencairkan dana bantuan pendidikan.

"Sebetulnya cukup repot juga, selain harus mengantri dari pagi saya juga harus meliburkan diri bekerja sebagai buruh cuci di tempat majikan saya," ujar ibu paruh baya ini.

Karenanya, Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud Hamid Muhammad menuturkan, Smart KIP diluncurkan untuk mempermudah penyaluran dan penggunaan dana pendidikan Program Indonesia Pintar.

"Para siswa yang kurang mampu diberi Smart KIP beserta PIN-nya. PIN ini kemudian dapat digunakan saat hendak berbelanja," ujarnya.

Untuk tahap awal, tiga sekolah di Kota Yogyakarta dipilih sebagai percontohan pelaksanaan Smart KIP yakni SMAN 9, SMP 6, dan SMK 2. Pada kesempatan ini, beberapa siswa diberi kesempatan mencoba menggunakan Smart KIP di koperasi sekolahnya.

Hamid menambahkan, jika program ini berhasil, Kemendikbud akan membagikan Smart KIP kepada 46 juta siswa di 213 ribu sekolah di 44 kota atau kabupaten di seluruh Indonesia pada awal 2017.

Kemendikbud menganggarkan Rp 10 triliun untuk dana PIP 2017. Dana tersebut dibagikan untuk siswa seluruh jenjang pendidikan di Indonesia. Siswa SD mendapat Rp 450 ribu per tahun, siswa SMP Rp750 ribu, dan siswa SMA Rp 1 juta.

Dengan diluncurkannya Smart KIP ini diharapkan membuat para siswa penerima bantuan pendidikan kian senang, lantaran diberi kemudahan. Ini Nampak dari apa yang dirasakan seorang siswa SMKN 2 Kota Yogyakarta, Krisnajaya Atma Hartono, dirinya senang dengan kehadiran Smart KIP.

Menurutnya penggunaan Smart KIP di mesin gesek EDC sangat mudah dan cepat. Dalam setahun, ia menerima dana KIP dua kali. Satu semester mendapat Rp500 ribu.

"Rp250 ribu langsung saya ambil untuk beli sepatu olahraga. Sisanya bisa buat berbelanja alat tulis sekolah di koperasi," kata pria yang tinggal di Wakuncen, Kota Yogyakarta, ini.

Krisnajaya adalah 1 diantara 1.295 siswa yang akan mendapatkan KIP Plus di Yogyakarta. Dan segera mendapat kemudahan untuk mencairkan dana bantuan pendidikan melalui sekitar 150 Elektronik Data Capture (EDC) yang siap digunakan.

Untuk selanjutnya Smart KIP ini bisa digunakan di sekitar 40 rekan kerja Kemendikbud di Kota Yogyakarta. Toko Buku Gramedia, Koperasi Sekolah, Toko Buku Palma, dan Toko Buku Karunia adalah beberapa lokasi untuk mencairkan bantuan melalui KIP Plus. (mdk/hrs)