Bos BRI: Tak Semua Lembaga Pembiayaan Berani Masuk ke Sektor Ultra Mikro
Merdeka.com - Direktur Utama Bank BRI, Sunarso menyebut bahwa tidak semua lembaga pembiayaan berani masuk ke usaha ultra mikro karena ada masalah di dalam sektor tersebut.
"Untuk melayani usaha-usaha yang kecil itu dibutuhkan jaringan yang luas, tenaga kerja yang banyak, maka pasti operational cost-nya tinggi. Juga akan dihadapkan oleh operational risk yang tinggi juga karena banyak yang terlibat langsung di lapangan secara manual," ujar Sunarso dalam webinar dikutip dari Antara di Jakarta, Kamis (5/8).
Menurut dia, digitalisasi jadi kunci untuk menurunkan biaya operasional dan risiko operasional karena mengurangi kesalahan dari proses yang sifatnya manual.
-
Apa yang BRI dukung untuk UMKM? BRI terus memberikan dukungan bagi UMKM binaannya. Kopi merupakan salah satu komoditas unggulan ekspor Indonesia dimana Amerika Serikat menjadi salah satu negara tujuan ekspor utama.
-
Dimana BRI akan berdayakan UMKM? ada acara ini juga diumumkan dua provinsi yang akan mendapatkan program pemberdayaan khusus untuk perempuan pengusaha yakni Lampung dan Jawa Barat.
-
BRI membantu UMKM bagaimana? BRI ingin memberdayakan dan menaikkelaskan UMKM melalui berbagai inovasi, di antaranya melalui UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR sebagai program yang sudah dihadirkan BRI sejak 2019.
-
Apa saja bantuan dari Bank BRI untuk UMKM jambu kristal? Bank BRI dikenal kerap memberikan bantuan permodalan untuk para pelaku UMKM. Namun tidak hanya permodalan, Bank BRI juga memberikan bantuan lain ke Desa Munggangsari. Bank BRI membantu petani jambu kristal di sini dengan menghadirkan layanan digital dan pelatihan pengolahan jambu kristal.
-
Bagaimana BRI mendukung UMKM? Berbagai program yang dilakukan BRI, termasuk program pemberdayaan, nyatanya terbukti sukses dalam memutar perekonomian secara umum.
-
Apa yang dilakukan BRI untuk UMKM binaannya? Dukungan inilah yang berusaha diberikan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI. Sebagai bank yang fokus di segmen UMKM, BRI menorehkan prestasi membanggakan. 2 UMKM binaannya berhasil unjuk gigi di Pameran Dagang Internasional bergengsi, New York (NY) Now Summer Market 2023 yang diselenggarakan pada 13 – 16 Agustus 2023 lalu di Jacob K. Javits Convention Center, New York, Amerika Serikat.
Berdasarkan data dari BRI di tahun 2018, dikatakan masih terdapat 45 juta ultra mikro yang membutuhkan pendanaan tambahan. Sekitar 15 juta ultra mikro telah memperoleh layanan lembaga keuangan formal seperti bank dan semacamnya. Sementara itu, 5 juta ultra mikro masih mengandalkan rentenir dan 7 juta ultra mikro lainnya pinjam ke keluarga.
"Masih ada 18 juta yang tak tahu harus pinjam ke mana," ujar dia.
Atas keadaan tersebut, pihaknya memfokuskan agar 18 juta ultra mikro dapat memperoleh akses pendanaan. Dengan itu ekosistem ultra mikro diperlukan, lanjut dia, tapi semangatnya untuk mengefisienkan.
Mengenai masalah praktik rentenir, dia mewajarkan jika mereka harus mengenakan bunga tinggi karena biaya operasionalnya juga tinggi. Namun, Sunarso mengharapkan agar rentenir agar dapat dilibatkan dalam ekosistem ultra mikro
"Saya kira mereka bisa menjadi agen-agen kita yang bisa bekerja dengan lebih efisien dan tetap bisa hidup," terang Dirut BRI.
Fase Sinergi
Sebelumnya, Sunarso menyampaikan tiga fase sinergi untuk menciptakan perkembangan tahapan perjalanan yang terintegrasi bagi usaha segmen ultra mikro.
"Kita akan membuat ekosistem dari tiga segitiga (antara) BRI sebagai induk, ada Pegadaian, (dan) ada PNM (Permodalan Nasional Madani)," ucap dia.
Fase pertama, adalah empower yang bertujuan melakukan pemberdayaan usaha kelompok masyarakat prasejahtera agar dapat menjadi wirausaha yang mandiri. Bagian ini akan didominasi oleh PNM yang akan membantu melalui group lending dan melalui pendampingan.
Kemudian, fase kedua ialah integrate yang berarti kebutuhan pendanaan tambahan dapat dilayani oleh BRI atau Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro untuk produk gadai.
Terakhir, yaitu fase upgrade, dalam arti usaha ultra mikro agar naik kelas ke segmen makro dan dilayani oleh BRI melalui produk kredit umum pedesaan (Kupedes). (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia menjelaskan, selain mengurus aspek pembiayaan ke UMKM, BRI juga turut melakukan pendampingan.
Baca SelengkapnyaAda beberapa karakteristik penyaluran pembiayaan, antara lain belum memiliki legalitas usaha yakni NIB, NPWP dan sertifikasi produk seperti PIRT, BPOM.
Baca SelengkapnyaKinerja kredit segmen mikro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI tercatat semakin baik pascapandemi.
Baca SelengkapnyaHingga akhir Triwulan II 2024 tercatat ekosistem UMi berhasil menyalurkan pinjaman kepada 36,1 juta debitur.
Baca SelengkapnyaPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebagai bank yang memiliki core business UMKM telah membentuk Holding Ultra Mikro (UMi) sejak 2021.
Baca SelengkapnyaPada periode Januari-September 2023, BRI telah berhasil menaikkelaskan pelaku usaha sebanyak 2,3 juta debitur.
Baca SelengkapnyaDirektur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan bahwa semakin membaiknya perekonomian dan prospeknya ke depan juga ditunjukkan oleh Indeks bisnis UMKM.
Baca SelengkapnyaBRI bersama PNM dan Pegadaian ini terus berfokus menjangkau masyarakat hingga level ultra mikro.
Baca SelengkapnyaPenyaluran kredit PNM Mekaar menembus Rp244 triliun selama kurun waktu 2015 sampai 2024.
Baca SelengkapnyaUMKM merupakan tulang punggung ekonomi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPer Agustus 2024, sebanyak 321 ribu nasabah Mekaar menjadi Agen BRILink Mekaar.
Baca SelengkapnyaSebanyak 29,2 juta pelaku UMKM saat ini belum memperoleh akses pembiayaan dari perbankan.
Baca Selengkapnya