Tumbuh 19,87 Persen, Laba BTN Kuartal II 2021 Capai Rp 920 Miliar
Merdeka.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk membukukan laba bersih sebesar Rp 920 miliar pada kuartal II 2021. Pencapaian ini tumbuh 19,87 persen secara yoy dari Rp 768 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Direktur Utama Bank BTN, Haru Koesmahargyo mengatakan, perseroan terus melakukan transformasi dan inovasi agar bisnis tetap melaju positif meski berada di tengah kondisi pandemi. Peran positif pemerintah melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional, lanjut Haru, juga turut mendorong kinerja positif Bank BTN.
"Upaya peningkatan bisnis yang kami lakukan juga bertujuan untuk memenuhi kebutuhan rumah masyarakat Indonesia yang semakin mendesak di masa pandemi ini. Kami berupaya terus mencatatkan pertumbuhan positif yang berkelanjutan sehingga Bank BTN dapat terus menyediakan rumah untuk rakyat," jelas Haru Koesmahargyopada dalam konferensi pers Paparan Kinerja Bank BTN Kuartal II/2021 pada Rabu (28/7).
-
Mengapa laba Bank Mandiri naik di tahun 2023? Kunci kesuksesan Bank Mandiri ini tak lepas dari strategi bisnis yang konsisten untuk fokus pada pertumbuhan bisnis berbasis ekosistem serta didukung dengan strategi digitalisasi.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Kenapa tabungan orang kaya lebih besar dari APBN 2023? Jumlah tabungan orang kaya tersebut lebih banyak dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2023 yang dipatok sebesar Rp3.061 triliun.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Apa prestasi Bank Jatim yang terbaru? PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (bankjatim) kembali menorehkan prestasi. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (bankjatim) kembali menorehkan prestasi. Kali ini, bankjatim berhasil mendapat penghargaan gold rank dalam The Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2023.
-
Apa yang BNI tingkatkan? PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp97.9 triliun di September 2023 kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
BTN juga mencatatkan pertumbuhan positif pada penyaluran kredit dan pembiayaan di level 5,59 persen yoy, yang ditopang laju pertumbuhan KPR Subsidi. Pertumbuhan penyaluran kredit tersebut juga disertai dengan perbaikan kualitas, dan peningkatan pencadangan untuk menjaga bisnis terus tumbuh berkelanjutan.
Pertumbuhan penyaluran kredit dan pembiayaan BTN mencapai 5,59 persen dari Rp 251,83 triliun menjadi Rp 265,9 triliun. Pertumbuhan tersebut tercatat berada jauh di atas rata-rata industri perbankan nasional.
Data Bank Indonesia merekam, pertumbuhan kredit industri perbankan nasional hanya tumbuh sebesar 0,45 persen yoy per Juni 2021.
Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi masih menjadi motor utama penggerak penyaluran kredit Bank BTN dengan kenaikan sebesar 11,17 persen yoy, menjadi Rp 126,29 triliun per kuartal II 2021. KPR Non-subsidi juga tumbuh perlahan di level 0,90 persen yoy menjadi Rp 80,59 triliun.
Sementara kredit konsumer non-perumahan juga tercatat meningkat di level 17,47 persen yoy, menjadi Rp5,43 triliun pada kuartal II 2021.
Kinerja penyaluran kredit Bank BTN yang tetap kokoh bertumbuh di tengah tekanan pandemi, juga diiringi perbaikan pada kualitasnya. Rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) gross Bank BTN terekam terus membaik sebesar 61 bps ke level 4,10 persen pada kuartal II 2021 dari 4,71 persen pada periode yang sama tahun lalu.
Penurunan NPL tersebut juga disertai peningkatan pencadangan sebesar 1.282 bps dari 107,90 persen pada kuartal II 2020, menjadi 120,72 persen pada kuartal II/2021.
Dana Pihak Ketiga dan Bisnis Syariah
Himpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) BTN tercatat sebesar 31,84 persen yoy, menjadi Rp 298,38 triliun pada kuartal II 2021 dari Rp 226,32 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Peningkatan DPK tersebut disumbang oleh kenaikan pada seluruh segmen yakni tabungan, giro, dan deposito masing-masing sebesar 17,70 persen yoy, 15,06 persen yoy, dan 43,53 persen yoy pada kuartal II 2021.
Kendati DPK tumbuh signifikan, BTN berhasil mencatatkan penurunan beban bunga dengan menekan biaya dana (cost of fund/CoF) hingga 171 basis poin (bps). Peningkatan DPK juga menyebabkan Loan to Deposit Ratio (LDR) menurun sebesar 2.216 bps hingga ke level 89,12 persen pada kuartal II 2021.
Laporan keuangan Bank BTN mencatat pertumbuhan ekspansi kredit menjadi pendorong pendapatan bunga Bank BTN. Per kuartal II 2021, BTN mencatatkan peningkatan pendapatan bunga sebesar 1,39 persen yoy.
Beban bunga juga berhasil ditekan turun sebesar 13,63 persen yoy, sehingga pendapatan bunga bersih Bank BTN melonjak di level 28,18 persen yoy.
Hingga paruh pertama tahun ini, BBTN mencatatkan posisi aset senilai Rp 380,51 triliun atau melonjak sebesar 20,95 persen yoy dari Rp 314,60 triliun pada periode yang sama tahun lalu. "Bagi kami, tumbuh positif dan berkelanjutan merupakan prioritas kami terutama dalam menghadapi berbagai tantangan di masa yang akan datang," kata Haru.
Sejalan dengan pertumbuhan aset pada bisnis konvensional, Unit Usaha Syariah (UUS) Bank BTN juga ikut mencatatkan kinerja aset yang meningkat. Aset BTN Syariah tercatat tumbuh sebesar 14,06 persen yoy dari Rp 31,09 triliun menjadi Rp35,46 triliun pada kuartal II 2021.
Peningkatan aset tersebut didukung oleh pembiayaan syariah di level 12,50 persen, menjadi Rp 26,86 triliun per kuartal II 2021. Kemudian, BTN Syariah juga mencatatkan lonjakan DPK sebesar 29,27 persen yoy menjadi Rp 26,89 triliun. Dengan seluruh capaian tersebut, UUS BTN meraih laba bersih senilai Rp 87,54 miliar pada kuartal II 2021.
Perseroan juga memproyeksikan restrukturisasi akan terus menunjukkan tren penurunan hingga akhir 2021. "Kami tetap memberikan fasilitas restrukturisasi untuk mengurangi beban para debitur di masa pandemi ini. Namun, kami mencermati tren pengajuan restrukturisasi terus menurun meski PPKM diperpanjang," tutur Haru.
Reporter: Andina Librianty
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertumbuhan kredit dan pembiayaan BTN tersebut ditopang oleh kredit dan pembiayaan perumahan.
Baca SelengkapnyaBank BTN berhasil bukukan laba bersih senilai Rp1,5 triliun pada parah pertama tahun 2024.
Baca SelengkapnyaBTN menyalurkan kredit dan pembiayaan sebesar Rp356,1 triliun per akhir September 2024 atau tumbuh sebesar 11,9 persen.
Baca SelengkapnyaDengan kinerja tersebut, BTN mencatatkan laba bersih sekitar Rp983,8 miliar atau naik sekitar 5,15 persen YoY.
Baca SelengkapnyaKeuntungan tersebut melesat 110,5 persen (yoy) dibandingkan perolehan laba bersih tahun 2022.
Baca SelengkapnyaDari sisi pendanaan, dana pihak ketiga (DPK) BTN tumbuh 16,6 persen menjadi Rp365,4 triliun pada semester I-2024.
Baca SelengkapnyaCapaian tersebut tumbuh 15 persen (yoy) dibandingkan dengan perolehan laba bersih di tahun 2022 sebesar Rp3,04 triliun.
Baca SelengkapnyaBTN Syariah juga telah menghimpun DPK senilai Rp36,25 triliun pada kuartal III-2023.
Baca SelengkapnyaPenyaluran kredit BTN per Agustus naik 13,05 persen secara tahunan.
Baca SelengkapnyaBTN mencatat, pencapaian kinerja keuangannya per Mei 2024 telah sejalan dengan yang ditetapkan perseroan atau on track.
Baca SelengkapnyaKeberhasilan tersebut tidak terlepas dari inovasi layanan perbankan, diversifikasi bisnis, serta pengelolaan risiko yang matang.
Baca SelengkapnyaAset BTN Syariah juga tercatat terus bertumbuh hingga 14,69 persen yoy dari Rp40,35 triliun pada Juni 2022 menjadi Rp46,27 triliun.
Baca Selengkapnya