10 WNI yang dilepas Abu Sayyaf dipulangkan pakai pesawat Surya Paloh
Merdeka.com - 10 Warga negara Indonesia (WNI) telah dilepaskan oleh kelompok Abu Sayyaf setelah lebih dari sebulan disandera. Mereka dibebaskan sekitar pukul 12.15 waktu setempat di Pantai Parang, Sulu, Mindano Selatan, Filipina.
Dari Zambonga, 10 sandera dipulangkan ke Indonesia dengan menggunakan pesawat khusus tim kemanusiaan Surya Paloh di bawah pimpinan Victor B Laiskodat. Proses pemulangan tersebut didampingi Kedutaan Besar Indonesia di Filipina Minister Counselor Edi Mulya, untuk kemudian diserahkan kepada Kementerian Luar Negeri di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.
"ABK yang disandera kemudiian dititipkan di sebuah lokasi di bawah pimpinan Al Habsy, namun penyanderaan tetap di bawah kendali Tawing Umair. Tim kemanusiaan Surya paloh sejak awal sudah melakukan komunikasi intensif dengan kelompok Tawing Umair di bawah koordinasi Pemerintah Republik Indonesia," demikian siaran pers Yayasan Sukma yang diterima merdeka.com, Minggu (1/5) malam.
-
Apa yang terjadi pada sandera setelah dibebaskan? Ketika diselamatkan polisi, para sandera malah berusaha melindungi para pelaku.
-
Kapan Soebandrio dibebaskan? Tahun 1995 dia baru dibebaskan dengan alasan kesehatan. Setelah reformasi, tahun 200 Soebandrio menulis memoar Kesaksianku Tentang G30S.
-
Dimana penangkapan dilakukan? Dari hasil patroli tersebut, diamankan lima orang yang diduga penyalahgunaan narkoba yakni pria berinisial I, P, G, WA sebagai bandar dan perempuan N di Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Kapan Yakub bebas bersyarat? Yakub terlihat bercanda lewat caption di unggahannya yang menyinggung nama sang istri Jessica Mila.
-
Siapa yang ditangkap di Arab Saudi? Aparat Keamanan Arab Saudi menangkap WNI yang menjanjikan haji tanpa antre di media sosial Beberapa waktu terakhir, Aparat Keamanan Arab Saudi menangkap Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjanjikan haji tanpa antre di media sosial.
Penculikan terhadap 10 WNI yang merupakan anak buah kapal (ABK) tunda Brahma 12 dan tongkang Anand 12 dirompak dan diculik oleh kelompok bersenjata Abu Sayyaf di perairan Tawi-tawi, Filipina Selatan, pada 27 Maret lalu. Penculikan dilakukan di bawah pimpinan Tawing Umair.
Yayasan Sukma menyebutkan, proses pembebasan sudah berlangsung sejak 3 April lalu, dimulai dengan melakukan pendekatan dan dialog dengan tokoh-tokoh masyarakat setempat, LSM, maupun lembaga kemanusiaan di Sulu. Mereka diyakini memiliki kedekatan langsung dengan kelompok Abu Sayyaf.
"Proses pembebasan sendiri berlangsung dinamis dan lancar, karena Yayasan Sukma menggunakan pendekatan pendidikan yang jauh sebelumnya sudah ada kerja sama pendidikan antara Yayasan Sukma dan pemerintah otonomi Moro Selatan."
Setelah sandera diserahkan di Pantai Parang, sekitar 4 jam kemudian para sandera dibawa ke rumah Gubernur Sulu untuk dilakukan verifikasi dan beramahtamah. Setelah itu, mereka langsung diterbangkan dari Sulu menuju Zambonga menggunakan dua helikopter jenis UH 1 H.
Di kota tersebut, mereka langsung menjalani tes kesehatan dari tim keamanan. Mereka juga sempat menjalani proses briefing dan wawancara mengenai pengalamannya selama berada dalam penyanderaan, termasuk mengenali beberapa kelompok Abu Sayyaf.
"Meski kelelahan akibat perjalanan panjang mereka dalam kondisi sehat dan baik untuk dapat kembali pulang ke Tanah Air. Pemerintah Filipina kemudian menyerahkan secara resmi para sandera kepada pihak Kedubes Indonesia di Malaysia dan perwakilan Partai NasDem Victor B Laiskodat."
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka diduga hendak diselundupkan ke Australia melalui perairan laut Kabupaten Sukabumi.
Baca SelengkapnyaWarga melepas kepergian prajurit TNI dengan pelukan dan tangisan. Terlihat, sejumlah prajurit TNI yang bertugas juga ikut menangis
Baca SelengkapnyaPerempuan itu sempat menjadi korban penculikan selama 10 hari di Malaysia.
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim gabungan masih mencari tiga korban hilang.
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca SelengkapnyaDiketahui, sudah satu tahun lebih Philip disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Baca SelengkapnyaDirektorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri secara bertahap memulangkan Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjebak di Gaza Palestina.
Baca SelengkapnyaKorban hilang ini menggunakan kaos abu-abu, celana hitam, dan topi hitam.
Baca SelengkapnyaDia pun menilai, penyelesaian polemik Pilot Susi Air dengan KKB berjalan tanpa kekerasan karena kerja sama semua pihak.
Baca Selengkapnya12 survivor tersebut ditemukan dan kemudian diselamatkan Tugboat Kharisma Bahari 168 yang melintas dari rute pelayaran dari Saumlaki Maluku menuju Gresik.
Baca SelengkapnyaKapal itu mengalami kecelakaan dan tenggelam saat melewari rute Johor-Indonesia di perairan Selat Melaka.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini ratusan pengungsi Rohingya masih berada di pesisir Kuala Parek.
Baca Selengkapnya