12 Mahasiswa Asal PNG Dipulangkan Akibat Covid-19
Merdeka.com - 12 Mahasiswa asal Papua Nugini (PNG) dijadwalkan Rabu (15/7) dipulangkan ke negaranya melalui Bandara Sentani, Jayapura, Papua, dengan menggunakan pesawat Air Niugini. Kepala Biro Perbatasan dan Kerjasama Luar Negeri Pemprov Papua Suzana Wanggai mengakui mahasiswa asal PNG yang menerima beasiswa sebelumnya kuliah di berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Suzana mengungkapkan mereka dijadwalkan berangkat dari Jakarta, Selasa malam (14/7), tiba di bandara Sentani Rabu (15/7) dan siang harinya langsung diberangkatkan dengan menggunakan Air Niugini.
Dia menjelaskan bahwa ke-12 mahasiswa penerima beasiswa dan kuliah di berbagai perguruan tinggi yang ada di Indonesia dipulangkan akibat merebaknya pandemi Covid-19.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Apa yang terjadi pada mahasiswa tersebut? Mahasiswa bernama Alwi Fadli tewas ditikam oleh pria inisial P (23) yang hendak menyewa kekasihnya terkait prostitusi online.
-
Bagaimana siswi terdampak penyakit? Mereka melaporkan penyakit ini telah melumpuhkan kaki mereka, sehingga sebagian besar dari mereka tidak mampu berjalan.
-
Mengapa mahasiswa KKN sedih berpisah? Kita disambut oleh warga dengan sangat hangat dan dilepas dengan kesedihan yang sampai sekarang masih terasa. Begitu tulusnya warga dan juga mama papa piara ikut mengantar kami sampai ke dermaga dan pelabuhan.
-
Apa yang terjadi pada mahasiswi itu? 'Hasil pemeriksaan fisik sementara kita indikasikan kemungkinan pembunuhan karena terdapat luka terbuka pada beberapa bagian tubuh. Di punggung tangan dan sekitarnya,' kata Rizka.
-
Siapa yang kuliah ke luar negeri? Anak sulung Nana Mirdad dan Andrew White itu akan melanjutkan pendidikan di UWA Business School, Perth, Australia.
Pesawat Air Niugini yang akan membawa mahasiswa asal PNG itu memang dicarter khusus membawa mereka, kata Suzana.
Susi, panggilan akrab Suzana Wanggai mengaku, sebelumnya 30 Juni lalu sebanyak 30 warga PNG dipulangkan melalui PLBN Skouw.
Ke-30 warga Negara PNG yang dipulangkan sebagian besar mantan narapidana berbagai kasus kriminal yang sudah selesai menjalani hukuman, jelas Suzana Wanggai.
PLBN Skouw, merupakan pos lintas batas yang berbatasan dengan Wutung, PNG.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
14 Mahasiswa Penerima Beasiswa Otsus Papua di AS Terancam Dipulangkan, Orang Tua Lapor Komnas HAM
Baca SelengkapnyaNasDem menegaskan, alumni LPDP harus berkontribusi bagi bangsa dan negara.
Baca SelengkapnyaDPR menilai apabila penerima beasiswa LPDP tidak pulang maka uang sekolah harus dianggap sebagai pinjaman atau student loan.
Baca SelengkapnyaKampus-kampus tersebut tersebar di Jawa Barat, DKI Jakarta dan Sumatera.
Baca SelengkapnyaSatryo menyebut jika penerima LPDP pulang tanpa lapangan pekerjaan yang cukup sama saja akan menyulitkan mereka.
Baca SelengkapnyaRatusan mahasiswa menolak kehadiran Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaAbdul Mu'ti berharap kasus yang dialami tiga siswa SDIT ICMA tersebut dapat menemui jalan keluar secepatnya.
Baca SelengkapnyaPada tahun 1950-an hingga 1960-an, Presiden Soekarno sedang gencar memberikan beasiswa kepada para mahasiswa untuk melanjutkan studi di luar negeri.
Baca SelengkapnyaSiswa dipulangkan pukul 10.00 yang seharusnya pukul 12.00
Baca SelengkapnyaAksi persekusi dan penganiayaan terhadap mahasiswa Papua yang berunjuk rasa di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaKaesang mendukung anak-anak muda itu tetap bekerja di sana untuk Indonesia
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi saat mahasiswa baru Sekolah Vokasi Undip mengikuti kegiatan pengenalan di kampus.
Baca Selengkapnya