Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

12.901 Jiwa Terdampak Korban Banjir di Samarinda

12.901 Jiwa Terdampak Korban Banjir di Samarinda Banjir Samarinda. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Permukiman penduduk di 8 kelurahan yang tersebar di 4 kecamatan di Samarinda, Kalimantan Timur, masih terendam banjir sampai hari ini. Warga korban banjir tercatat 12.901 jiwa dari 4.521 Kepala Keluarga (KK). Banjir juga melumpuhkan 2 kawasan bisnis di ibu kota provinsi Kalimantan Timur itu.

BPBD Kota Samarinda mencatat, hingga pendataan sementara per pukul 13.37 WITA siang tadi, 8 kelurahan itu tersebar di kecamatan Samarinda Utara, kecamatan Sungai Pinang, kecamatan Palaran, serta kecamatan Sambutan.

"Ketinggian air sampai 1 meter," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Kota Samarinda Hendra, dikonfirmasi merdeka.com, Rabu (15/1) malam ini.

Hendra menerangkan, inventarisir di lapangan itu dilakukan bersama tim gabungan BPBD Kota Samarinda, jajaran kelurahan, serta relawan kebencanaan di Samarinda. Kendati demikian, Pemkot belum menetapkan status tanggap darurat bencana.

Hendra juga merinci, sejumlah fasilitas umum juga terdampak banjir. Terdata seperti, 9 bangunan fasilitas pendidikan seperti sekolah, 5 bangunan fasilitas kesehatan dan juga 17 bangunan fasilitas keagamaan.

"Termasuk juga 3 fasilitas olahraga, dan 1 bangunan fasilitas kebudayaan," ujar Hendra.

Banjir juga berdampak bagi aktivitas 2 kawasan bisnis di Jalan Ahmad Yani I, Jalan Ahmad Yani II serta Jalan KH Hasan Basri. Sepanjang Jalan Ahmad Yani misalnya, yang terdiri dari pertokoan, perbankan, tempat kuliner, lumpuh akibat akses jalan terendam banjir.

"Benar. Malam ini pun hampir seperti kota mati. Tidak ada motor lewat. Keluarga saya pulang kerja pun, harus jalan kaki jauh sampai ke rumah," kata Arman (40), warga Jalan Pemuda I.

Untuk diketahui, banjir kali ini, disebabkan hujan deras merata yang nyaris terjadi sepanjang hari, di hari Sabtu (11/1) lalu. Imbasnya, debit Bendungan Benanga berada di level waspada, dan mengakibatkan DAS Karang Mumus meluap.

Catatan merdeka.com, banjir di 3 kecamatan Samarinda Utara, Sungai Pinang dan Samarinda Ulu, merendam ribuan rumah warga di bulan Juni 2019 lalu. Tercatat, korban terdampak banjir 56 ribu jiwa, dan memaksa Pemkot menetapkan masa tanggap darurat 2 pekan. Banjir hingga 1,5 meter saat itu, melumpuhkan sebagian besar aktivitas ekonomi Samarinda.

Banjir kembali terulang di bulan Desember 2019. Tidak kurang 500 rumah terendam hingga 1 meter. Kedua banjir di tahun 2019 itu, disebabkan luapan DAS Karang Mumus, menyusul peningkatan debit Bendungan Benanga yang berada di atas normal. (mdk/eko)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tinjau Banjir di Semarang Utara, Wali Kota Ita Ikut Bantu Evakuasi Warga
Tinjau Banjir di Semarang Utara, Wali Kota Ita Ikut Bantu Evakuasi Warga

Mbak Ita membawa sejumlah logistik bantuan berupa air bersih, sembako, selimut yang akan dibagikan kepada warga terdampak.

Baca Selengkapnya
Banjir di Hulu Sungai Tengah Kaltim, Ini Data Warga dan Bangunan Terdampak
Banjir di Hulu Sungai Tengah Kaltim, Ini Data Warga dan Bangunan Terdampak

2.210 unit rumah, 21 tempat ibadah, 12 sekolah, lima kantor dan dua pasar tradisional terdampak banjir.

Baca Selengkapnya
623 Warga Terjebak Banjir Semarang Sudah Diungsikan
623 Warga Terjebak Banjir Semarang Sudah Diungsikan

Banjir masih menggenangi enam kecamatan, yakni Genuk, Pedurungan, Gayamsari, Tugu, Semarang Timur dan Semarang Utara.

Baca Selengkapnya
10 Korban Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi Belum Ditemukan, Pencarian Dibagi Menjadi 7 Sektor
10 Korban Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi Belum Ditemukan, Pencarian Dibagi Menjadi 7 Sektor

Pencarian 10 korban banjir bandang dan banjir lahar dingin Gunung Marapi Sumatera Barat yang terjadi terjadi pada Sabtu (11/4), masih berlanjut.

Baca Selengkapnya
Update Korban Banjir Bandang Sumbar: 67 Orang Meninggal, 20 Orang Hilang, 44 Luka-Luka
Update Korban Banjir Bandang Sumbar: 67 Orang Meninggal, 20 Orang Hilang, 44 Luka-Luka

Update Banjir Bandang Sumbar: 67 Orang Meninggal, 20 Orang Hilang, 44 Luka-Luka

Baca Selengkapnya
BPBD: 13 Warga Sumbar Meninggal Akibat Banjir Lahar Dingin
BPBD: 13 Warga Sumbar Meninggal Akibat Banjir Lahar Dingin

Imbas dari kejadian tersebut BPBD melaporkan sejumlah ruas jalan nasional menuju Kabupaten Agam dan Tanah Datar tidak bisa dilalui.

Baca Selengkapnya
778 Rumah Rusak Akibat Banjir Bandang dan Lahar Dingin di Sumbar, Berikut Rinciannya
778 Rumah Rusak Akibat Banjir Bandang dan Lahar Dingin di Sumbar, Berikut Rinciannya

Ratusan rumah yang rusak itu tersebar di empat daerah.

Baca Selengkapnya
Banjir Rob Terjang 10 Kecamatan dan 25 Desa di Merangin, 1.094 Warga Mengungsi
Banjir Rob Terjang 10 Kecamatan dan 25 Desa di Merangin, 1.094 Warga Mengungsi

10 kecamatan itu yakni Bangko, Batang Masumai, Muara Siau, Lembah Masurai, Bangko Barat, Pemenang Selatan, Tiang Pumpung, Pemenang Barat, Pemenang dan Jangkat.

Baca Selengkapnya
Banjir Bandang di Ternate, 11 Orang Meninggal Dunia
Banjir Bandang di Ternate, 11 Orang Meninggal Dunia

Selain korban meninggal, Basarnas Ternate juga berhasil menyelamatkan dua orang warga.

Baca Selengkapnya
16 Korban Banjir Bandang dan Longsor di Pesisir Selatan Ditemukan Meninggal Dunia
16 Korban Banjir Bandang dan Longsor di Pesisir Selatan Ditemukan Meninggal Dunia

Tim gabungan masih berjibaku di lapangan untuk mencari korban yang masih belum ditemukan hingga sore ini.

Baca Selengkapnya
BNPB: Korban Meninggal akibat Banjir Lahar dan Longsor di Sumbar Terus Bertambah, 27 Orang Masih Hilang
BNPB: Korban Meninggal akibat Banjir Lahar dan Longsor di Sumbar Terus Bertambah, 27 Orang Masih Hilang

BNPB mencatat korban meninggal dunia akibat banjir lahar dingin dan longsor yang menerjang 6 kabupaten dan kota di Sumatera Barat bertambah menjadi 50 orang.

Baca Selengkapnya
Gubernur Sumbar: RSAM Bukittinggi Wajib Terima dan Rawat Korban Banjir Lahar, Biaya Diurus Pemda
Gubernur Sumbar: RSAM Bukittinggi Wajib Terima dan Rawat Korban Banjir Lahar, Biaya Diurus Pemda

Mahyeldi menyebut juga telah memerintahkan BPBD Sumbar untuk berkoordinasi dengan BPBD daerah untuk mengambil langkah tindak lanjut.

Baca Selengkapnya