13 Tahanan teroris kabur dari Lapas Tanjung Gusta
Merdeka.com - Lapas Klas I Tanjung Gusta diketahui menampung 14 tahanan kasus teroris. Saat ini yang berada dalam lapas adalah pelaku perampokan Bank CIMB Niaga bernama Wageng.
Sementara sisanya tidak berada dalam lapas atau berhasil kabur. Kapolres Medan Kombes Nico Afinta mengatakan awalnya Lapas itu menampung 22 tahanan teroris namun tujuh di antaranya telah dipindahkan.
"Ada 14 teroris, 7 sudah dipindahkan ke Aceh, 1 ke rutan lain," katanya, Jumat (12/7).
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Siapa yang melakukan perampokan? Dua perampok yakni J (45) dan R (32) berhasil menggondol tas korban yang berisi uang, laptop, dan 50 gram berlian.
-
Siapa yang diduga melakukan pungli di Lapas Cebongan? Kelik Sulistyanto mengakui memang ada oknum yang diduga melakukan pungli.
-
Kenapa Wawan ditangkap? Wawan ditangkap karena menerima paket sabu dari Pekanbaru dengan modus ekspedisi helm.
-
Dimana WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Kapan perampokan bank terjadi? “Kami akhirnya mengidentifikasi sekitar 40 transaksi ilegal dari akhir Juni hingga Oktober 1994, sebagian besar masuk ke rekening bank luar negeri dan tercatat berjumlah lebih dari USD10 juta,“
Dia membantah ada pegawai Lapas yang disandera para napi. Menurutnya saat ini para pegawai Lapas tersebut telah berhasil keluar.
"Tidak ada petugas Lapas yang disandera," ujarnya. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Ya penyebabnya, sepi dan jalan mulus, pengemudi maunya ngebut," kata Branch Manager Jalan Tol Terpeka Taufiq
Baca SelengkapnyaPelaku inisial FI ditangkap di Pangkalan Kerinci. Korban mengalami kerugian Rp72 juta.
Baca SelengkapnyaSesaat setelah pensiun dini dari bank, orang tuanya sempat khawatir karena dia belum bekerja lagi dan bisnis yang dijalankan belum jelas nasibnya
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Komplotan ini memiliki berbagi peran. Si wanita mengawasi korban di dalam bank dan lainnya mengeksekusi setelah diberi kode oleh tersangka wanita.
Baca SelengkapnyaUang yang bisa ditukarkan mencakup pecahan Rp1.000, Rp2.000, Rp5.000, Rp10.000, dan Rp20.000.
Baca SelengkapnyaDi antara mereka ada yang mengajukan pinjaman kecil hingga hanya dipinjam namanya oleh seseorang.
Baca SelengkapnyaKaki pelaku ditembak karena melawan saat ditangkap.
Baca SelengkapnyaUntuk titik rawan mulai dari Tahu Sumedang hingga Pananjung.
Baca SelengkapnyaWanita berinisial NP itu diketahui bekerja di salah satu bank swasta di Jambi.
Baca Selengkapnya