14 Tahun Banten 'merdeka', pendidikan masih saja terbengkalai
Merdeka.com - Sejak berdirinya Provinsi Banten 14 tahun yang lalu ternyata belum bisa mewujudkan cita-cita warga Banten untuk mendapatkan fasilitas pendidikan yang cukup baik. Hal ini terlihat, masih banyaknya bangunan sekolah sangat tidak layak di Provinsi Banten.
Salah satunya adalah Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sukatani 2, yang berada di Desa Sukatani, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Banten. Berdasarkan pantauan merdeka.com kondisi dari sekolah ini sangat memprihatinkan.
Sekolah yang berdiri sejak lebih dari dua tahun lalu ini hanya memiliki dua kelas dan mempunyai murid sebanyak 70 orang. Sekolah ini dibangun dengan menggunakan bilik bambu dan beratapkan rumbia. Aktivitas belajar pun berhenti bila hujan mengguyur, karena atap sekolah bocor.
-
Dimana sekolah itu berada? Peristiwa itu terjadi di Sekolah Al-Awda di Abasan al-kabira, bagian selatan Jalur Gaza dekat Khan Younis.
-
Kenapa SD Negeri 20 Palembang hanya dapat 3 siswa baru? Persaingan dengan sekolah terdekat menjadi pemicu minimnya peminat. Tiga peserta yang tinggal di sekitar sekolah tersebut mendaftar secara offline. Sementara pada saat PPDB sistem online tak satu pun calon siswa yang mendaftar.
-
Siapa yang mengunjungi sekolah dan pesantren di Kalimantan Selatan? Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), Sahbirin Noor kembali melanjutkan perjalanan Turdes, kini dirinya menyambangi sekolah hingga pesantren.
-
Kapan SD Negeri Butuh didirikan? Sekolah ini merupakan salah satu sekolah Kasultanan yang didirikan di Kulon Progo pada masa 1916 Masehi.
-
Dimana anak-anak bisa belajar? Aktivitas seperti berjalan-jalan di alam, memasak bersama, atau mengunjungi taman atau kebun binatang memberi anak-anak kesempatan untuk bertanya dan belajar.
-
Siapa saja yang bekerja di bidang pendidikan? Berikut kumpulan nama-nama pekerjaan di bidang pendidikan dan pekerja lainnya dalam Bahasa Inggris beserta artinya.
"Ini sekolah dibangun agar anak-anak di sini dapat sekolah. Karena SD sukatani 1 jauh dari sini hampir 2 kilo," ujar Unesih, salah satu guru yang juga merupakan pendiri sekolah.
Unesih mengungkapkan kondisi belajar dengan bangunan sekolah seadanya ini tidak mengurangi niat dan semangat puluhan murid untuk belajar. "Kasian, kalo hujan bocor. Aktivitas belajar pun terganggu," katanya.
Unesih mengatakan pihaknya telah mengajukan pembangunan sekolah kepada pemerintah namun hingga kini belum juga ada respon yang dilakukan. "Janjinya sih 2014 akan di bangun. Tapi sampai sekarang belum. Mungkin nanti 2015," ujarnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 18 siswa kelas 1 di SDN 02 Desa Tanjung, Kecamatan Koto Kampar Hulu, Kabupaten Kampar, Riau belajar di ruangan bekas water closet (WC).
Baca SelengkapnyaDua siswa tersebut diterima dari jalur afirmasi dan zonasi.
Baca SelengkapnyaKondisi bangunan bekas WC itu tak layak pakai. Jauh dari standar sekolah seperti biasanya.
Baca SelengkapnyaKegiatan belajar mengajar (KBM) tanpa meja kursi di sekolah itu sudah berlangsung lebih dari dua tahun.
Baca SelengkapnyaKarena kekurangan ruangan kelas sehingga harus digunakan bangunan yang tidak layak tersebut
Baca Selengkapnyakondisi bangunan ruang kelas sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Ikhlas Gunung Halu, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaSD Negeri 23 Lolong di Kota Padangkekurangan peserta didik. Sekolah itu hanya mendapatkan 2 siswa baru.
Baca SelengkapnyaKondisi seperti ini sudah terjadi sejak 2014, karena kursi dan meja sudah rapuh.
Baca SelengkapnyaSejumlah SD negeri di Batang kekurangan murid. Hampir separuh dari 452 sekolah di daerah itu tidak memenuhi rombongan belajar.
Baca SelengkapnyaDiduga, gedung ambruk karena usia bangunan yang sudah tua.
Baca SelengkapnyaTidak ada bangku membuat para siswa harus duduk di lantai dan menunduk saat menulis materi pelajaran.
Baca SelengkapnyaSalah satu SMP swasta di Surabaya hanya diminati dua pelajar saat pendaftaran tahun ajaran baru. Namun, satu di antaranya justru mengundurkan diri.
Baca Selengkapnya