17 Anggota Geng Motor Peneror Warga Garut Ditangkap, 11 Masih Pelajar
Merdeka.com - 17 Anggota kelompok berandalan bermotor yang meneror warga Garut, Jawa Barat pada Sabtu (7/1) malam akhirnya ditangkap polisi. Dari jumlah tersebut, 11 orang di antaranya diketahui masih pelajar dan berusia di bawah umur.
Kapolres Garut, AKBP Rio Wahyu Anggoro menjelaskan bahwa belasan berandalan bermotor itu ditangkap setelah pihaknya melakukan penyelidikan. “Pada tanggal 9 kemarin, dalam waktu 1x24 jam sudah berhasil kita amankan sebanyak 17 orang,” jelasnya, Rabu (11/1).
Ke 17 orang yang diamankan pihaknya diketahui berasal dari komunitas Centrum dan berhasil menangkap pemimpinnya dan dinaikan statusnya sebagai tersangka dan sudah ditahan. Dari 17 orang yang diamankan pihaknya, diungkapkan Rio, yang diketahui melakukan tindak pidana berjumlah satu orang yang berinisial MHR.
-
Bagaimana Polres Garut menindak geng motor? Setelah diterapkannya aturan tersebut, sejumlah aksi kriminalitas telah berhasil ditindak seperti balap liar di Jalan Sawah Lega, Sukawening yang selama ini dijadikan trek tak resmi dan menggu kenyamanan masyarakat.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Apa tujuan serangan? Setelah pelaku kejahatan mengubah ID Apple dan kata sandi Anda, mereka dapat mengunci Anda dari iPhone, membuka aplikasi perbankan dan keuangan, mengubah kata sandi, dan menguras aset Anda dalam sekejap mata.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Kenapa mereka merampok? 'Motifnya ekonomi, karena ini jam tangan yang mewah. Berdasarkan laporan dan hasil pemeriksaan yang, maka dugaan kerugian yang dialami korban adalah Rp12,85 miliar, senilai dengan 18 jam tangan mewah yang diambil oleh tersangka,' ungkapnya.
"MHR berperan sebagai pemimpin kegiatan tersebut sambil membawa senjata tajam jenis samurai. Kita kenakan pasal undang-undang darurat. Sisanya sebanyak lima orang dikenakan pidana berdasarkan Perda Kabupaten Garut, sebanyak 11 orang itu di bawah umur (pelajar) kita laksanakan tipiring (tindak pidana ringan)," ungkap Rio.
Berdasarkan hasil pemeriksaan kepada para pelaku teror itu, diketahui bahwa aksi tersebut motifnya untuk mencari musuh dan meresahkan masyarakat Garut. Namun ia memastikan bahwa dalam aksi yang dilakukan tidak ada korban.
Terkait penanganan para pelaku yang masih di bawah umur, dikatakan Rio, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Balai Pemasyarakatan (Bapas). Mereka diketahui masih berusia belasan tahun, atau pelajar SMP dan SMA.
“Untuk melaksanakan diversi dalam rangka pembinaan terhadap yang bersangkutan. Pelaksanaan diversi itu juga nanti akan melibatkan orang tua dan kepala sekolah untuk melakukan pembinaan secara maksimal. Yang kita utamakan adalah preventif strike,” katanya.
Oleh karena itu, ia memastikan bahwa pihaknya akan melakukan pembinaan ke sekolah-sekolah. “Tidak semata mata hanya preventif, tapi ketika ada kejadian semacam kemarin, kegiatan gerombolan bermotor, meresahkan masyarakat, premanisme, maka saya akan berada di depan untuk memimpin anggota saya di Polres Garut ini,” tegasnya.
Sebelumnya, sekelompok berandalan bermotor meneror warga Garut, Jawa Barat. Dalam aksinya, mereka melakukan aksi ugal-ugalan di jalan raya sambil membawa senjata tajam dan benda lainnya. Salah seorang warga mengaku hampir menjadi korban.
Gin Gin (36), warga Kecamatan Tarogong Kidul, Garut mengaku hampir menjadi korban aksi berandalan bermotor pada Sabtu (7/1) malam sekitar pukul 23.00 WIB.
"Pas itu saya baru pulang dari Tasikmalaya bersama ibu, istri dan anak menggunakan mobil," kata Gin Gin, Senin (9/1).
Aksi teror berandalan bermotor terjadi di perempatan lampu merah Sukadana, Kecamatan Garut Kota. Saat melewati lokasi tersebut, sekelompok berandalan bermotor datang menggunakan tujuh motor boncengan.
"Mereka rata-rata menggunakan pakaian hitam dan tidak menggunakan helm. Beberapa motor ada yang bonceng tiga. Mereka ini pas berkendara ugal-ugalan atau istilah anak mudanya gigitikan. Hampir semua motornya menggunakan knalpot bising juga," jelas Gin Gin.
Saat melakukan aksi tersebut, diungkapkannya, ia bersama keluarga hampir menjadi korban para berandalan bermotor. Itu karena mereka sengaja memepetkan motor sambil meraungkan suara knalpot yang sangat bising.
Tidak hanya itu saja, beberapa di antara mereka juga ada yang terlihat membawa senjata tajam yang digesekan ke aspal jalan sehingga mengeluarkan percikan api.
"Pas kejadian, banyak pengendara lain juga di jalanan dan harus melipir karena takut menjadi korban," ungkapnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketika itu mereka berkonvoi dengan delapan motor berhasil diberhentikan petugas yang sedang berpatroli.
Baca SelengkapnyaSaat diamankan anggota TNI itu ditemukan mereka membawa senjata tajam, minuman alkohol, dan atribut geng motor.
Baca Selengkapnya12 Anggota geng motor itu ditangkap saat hendak melakukan tawuran.
Baca SelengkapnyaPolisi telah mengamankan sepeda motor dan barang bukti berupa 1 buah celurit dan penggaris besi.
Baca SelengkapnyaBelasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap 17 pelajar pascatewasnya seorang remaja dan satu luka-luka akibat sabetan senjata tajam di Jalan Raya Mustikasari, Rawalumbu, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaAtas laporan tersebut pihaknya pun melakukan olah tempat kejadian perkara.
Baca SelengkapnyaKondisi seketika mencekam karena dua dari gerombolan itu mengacungkan senjata api.
Baca SelengkapnyaMotif anak-anak tersebut melakukan tawuran hanya iseng dan agar diakui.
Baca SelengkapnyaDari 22 orang yang diamankan dan diperiksa mengakui malam itu mereka akan melakukan tawuran tetapi masih menunggu lawan.
Baca SelengkapnyaPuluhan pelajar salah satu sekolah menengah kejuruan (SMK) negeri di Garut, Jawa Barat, Minggu (21/1) dini hari digelandang ke Mapolres Garut.
Baca SelengkapnyaSaat dilakukan penggeledahan, mereka membawa senjata tajam jenis keling, minuman alkohol, atribut geng motor, hingga minuman berenergi.
Baca Selengkapnya