Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

18 Hari mengungsi, nasib 125 eks Gafatar di Kaltara tidak jelas ?

18 Hari mengungsi, nasib 125 eks Gafatar di Kaltara tidak jelas ? Eks Gafatar asal Jatim. ©2016 merdeka.com/moch. andriansyah

Merdeka.com - Nasib 32 kepala keluarga atau sekitar 125 orang mantan Gafatar yang berada di pengungsian, di gedung badan pendidikan dan pelatihan (Bandiklat) Bulungan, Kalimantan Utara, masih belum jelas. Selama 18 hari ini, baik pemerintah Kabupaten Bulungan dan Pemprov Kaltara, belum ada rencana untuk memulangkan mereka.

"Sejauh ini belum ada rencana pemulangan, masih proses pembinaan," kata Kapolres Bulungan AKBP Ahmad Sulaiman, kepada merdeka.com, Rabu (10/2).

Saat ini, baik Pemkab maupun Pemprov Kaltara, tengah dalam proses transisi pergantian kepemimpinan kepala daerah terpilih, hasil pilkada 2015 lalu. Kedua kepala daerah baru itu, bakal dilantik dalam pekan ini.

"Kita lihat nanti (kelanjutan keberadaan pengungsi mantan Gafatar). Pembahasan kan tidak bisa satu pihak saja, tapi banyak pihak," ujar Ahmad.

Dalam rapat koordinasi terakhir bersama unsur musyawarah pimpinan daerah (Muspida) kabupaten, mantan Gafatar berada di pengungsian selama 14 hari dan akan dilakukan evaluasi setelahnya, untuk kemudian disampaikan kepada Gubernur Kaltara.

"Keputusan ada di tangan Pak Gubernur. Apkah dipulangkan, tetap dilakukan pembinaan atau ada solusi lainnya," sebut Ahmad.

Ahmad tidak menampik kemungkinan, ada kejenuhan di benak para pengungsi mantan Gafatar selama berada di pengungsian. Namun demikian sejauh ini, anak-anak di pengungsian, tetap terlihat gembira seperti sedia kala.

Di pengungsian, 2 kegiatan utama pembinaan yang dilakukan terhadap mantan Gafatar adalah memberikan pemahaman ajaran agama Islam yang benar, serta pembinaan berbangsa dan bernegara.

"Semua ada proses. Bisa jadi ada kejenuhan. Kita kan tidak bisa tahu isi di kepala masing-masing mereka kan. Kejenuhan 1-2 orang, tidak bisa digeneralisir bahwa semua jenuh," tutup Ahmad.

Diketahui, Minggu (24/1) pagi lalu, seratusan orang mantan Gafatar, diungsikan ke Tanjung Selor, Bulungan, dari permukiman mereka di Jalan Penisir, desa Pejalin, Bulungan. Dari hasil pendataan, mereka berasal dari Lampung, Palembang, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Mereka diungsikan, untuk memudahkan pengawasan, mengingat permukiman mereka, berada jauh dari pusat pemerintahan kabupaten Bulungan, yang juga ibu kota Provinsi Kalimantan Utara.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penampungan Belum Jelas, Begini Kondisi 36 Pengungsi Rohingya yang Baru Tiba di Bireuen
Penampungan Belum Jelas, Begini Kondisi 36 Pengungsi Rohingya yang Baru Tiba di Bireuen

Belum diketahui di mana para pengungsi ini akan ditampung.

Baca Selengkapnya
180 Pengungsi Rohingya Berlabuh Lagi di Pidie
180 Pengungsi Rohingya Berlabuh Lagi di Pidie

Kapal yang mengangkut pengungsi berlabuh di desa tetangga. Mereka kemudian berjalan kaki 2km.

Baca Selengkapnya
Pencarian KM Sanjaya 86 yang Karam di Perairan Bali Dihentikan, 16 Nelayan Masih Hilang
Pencarian KM Sanjaya 86 yang Karam di Perairan Bali Dihentikan, 16 Nelayan Masih Hilang

Tim SAR menghentikan pencarian KM Sanjaya 86 yang karam di perairan Bali sepuluh hari lalu. Sebanyak 16 nelayan yang ada di kapal itu masih hilang.

Baca Selengkapnya
12 Nelayan Asal Lamongan Ditemukan Terapung di Atas Sisa Material Kapal di Selat Bali, Tiga Masih Hilang
12 Nelayan Asal Lamongan Ditemukan Terapung di Atas Sisa Material Kapal di Selat Bali, Tiga Masih Hilang

12 survivor tersebut ditemukan dan kemudian diselamatkan Tugboat Kharisma Bahari 168 yang melintas dari rute pelayaran dari Saumlaki Maluku menuju Gresik.

Baca Selengkapnya
Pencarian Korban Hilang Banjir Lahar Dingin di Sumbar Bakal Diperluas hingga ke Teluk Kuantan Riau
Pencarian Korban Hilang Banjir Lahar Dingin di Sumbar Bakal Diperluas hingga ke Teluk Kuantan Riau

Pencarian korban hilang banjir lahar dingin diperluas sampai ke Taluk Kuantan di Riau

Baca Selengkapnya
Terlantar 3 Hari di Pelabuhan Jangkar, Pemudik Tujuan Pulau Raas Diangkut Kapal Kemenhub
Terlantar 3 Hari di Pelabuhan Jangkar, Pemudik Tujuan Pulau Raas Diangkut Kapal Kemenhub

Kapal yang diperbantukan mengangkut pemudik ke Pulau Raas Madura, tidak ditarik tiket atau gratis

Baca Selengkapnya
Ratusan Pengungsi Rohingya Kini Masuk ke Aceh Timur & Dikabarkan Naik Kapal Nelayan
Ratusan Pengungsi Rohingya Kini Masuk ke Aceh Timur & Dikabarkan Naik Kapal Nelayan

Hingga saat ini ratusan pengungsi Rohingya masih berada di pesisir Kuala Parek.

Baca Selengkapnya
KM Lebanon Angkut 23 Penumpang Tenggelam di Alor, 4 Orang Hilang
KM Lebanon Angkut 23 Penumpang Tenggelam di Alor, 4 Orang Hilang

KM Lebanon tenggelam akibat dihantam ombak besar. Sebanyak 19 penumpang dilaporkan selamat setelah ditolong nelayan setempat.

Baca Selengkapnya
Ratusan Pengungsi Rohingya Terdampar di Pantai Laweung Pidie
Ratusan Pengungsi Rohingya Terdampar di Pantai Laweung Pidie

Ratusan pengungsi Rohingya yang menumpang satu kapal kayu terdampar di tepi pantai Kulee Laweung, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie, Selasa (14/11).

Baca Selengkapnya
Tak Hanya di Pidie, 135 Pengungsi Rohingya Juga Mendarat di Aceh Besar Hari Ini
Tak Hanya di Pidie, 135 Pengungsi Rohingya Juga Mendarat di Aceh Besar Hari Ini

Di hari yang sama, sekitar pukul 01.30 WIB dini hari, sebanyak 180 pengungsi Rohingya juga berlabuh di Gampong Blang Raya.

Baca Selengkapnya
Sepekan Masa Tanggap Darurat Bencana, 12 Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar Masih Belum Ditemukan
Sepekan Masa Tanggap Darurat Bencana, 12 Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar Masih Belum Ditemukan

Hingga kini masih banyak warga yang masih bertahan di tenda pengungsian.

Baca Selengkapnya
3 Imigran Rohingya Kembali Kabur dari Tempat Penampungan Sementara, Ini Fakta di Baliknya
3 Imigran Rohingya Kembali Kabur dari Tempat Penampungan Sementara, Ini Fakta di Baliknya

Tiga pengungsi rohingya kabur dari gedung Balee Meuseuraya di Aceh saat salat subuh pada Selasa (22/1).

Baca Selengkapnya