18 Hari mengungsi, nasib 125 eks Gafatar di Kaltara tidak jelas ?
Merdeka.com - Nasib 32 kepala keluarga atau sekitar 125 orang mantan Gafatar yang berada di pengungsian, di gedung badan pendidikan dan pelatihan (Bandiklat) Bulungan, Kalimantan Utara, masih belum jelas. Selama 18 hari ini, baik pemerintah Kabupaten Bulungan dan Pemprov Kaltara, belum ada rencana untuk memulangkan mereka.
"Sejauh ini belum ada rencana pemulangan, masih proses pembinaan," kata Kapolres Bulungan AKBP Ahmad Sulaiman, kepada merdeka.com, Rabu (10/2).
Saat ini, baik Pemkab maupun Pemprov Kaltara, tengah dalam proses transisi pergantian kepemimpinan kepala daerah terpilih, hasil pilkada 2015 lalu. Kedua kepala daerah baru itu, bakal dilantik dalam pekan ini.
-
Mengapa Daerah Istimewa Kalimantan Barat bubar? Pada tanggal 17 Agustus 1950 negara RIS beserta seluruh daerah bagiannya, termasuk DIKB akhirnya resmi dibubarkan.
-
Dimana KAL Sembulungan dioperasikan? Sesuai informasi dari intelijen, KAL Sembulungan ini akan beroperasi di areal yang membutuhkan pengamanan,' ujar Hafidz.
-
Bagaimana Gubernur Kalsel tur ke Kalimantan Selatan? Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Sahbirin Noor beserta rombongan Turdes Kemerdekaan Bergerak Lintas Beribu Sungai Banua, tiba di SMAN 2 Kotabaru, Senin (7/8)
-
Apa kegunaan KAL Sembulungan untuk Lanal Banyuwangi? 'KAL Sembulungan ini akan memperkuat Lanal Banyuwangi untuk melaksanakan operasi penegakan hukum dan keamanan di laut di Banyuwangi,' ujar Danlantamal V usai serah-terima KAL Sembulungan di dermaga Tanjung Wangi, Kecamatan Kalipuro, Selasa (2/4/2024).
-
Kenapa bandara Ngebul di Salatiga jadi hilang? Setelah perang berakhir, lalu lintas pesawat berangsur-angsur hilang. Ini karena aktivitas perlawanan maupun penjajahan melalui udara sudah berakhir.
-
Kenapa Pantai Sarangan masih sepi? Pantai Sarangan memang relatif masih sepi. Namun hal tersebut justru membuat pantai ini terasa milik sendiri dan menyenangkan.
"Kita lihat nanti (kelanjutan keberadaan pengungsi mantan Gafatar). Pembahasan kan tidak bisa satu pihak saja, tapi banyak pihak," ujar Ahmad.
Dalam rapat koordinasi terakhir bersama unsur musyawarah pimpinan daerah (Muspida) kabupaten, mantan Gafatar berada di pengungsian selama 14 hari dan akan dilakukan evaluasi setelahnya, untuk kemudian disampaikan kepada Gubernur Kaltara.
"Keputusan ada di tangan Pak Gubernur. Apkah dipulangkan, tetap dilakukan pembinaan atau ada solusi lainnya," sebut Ahmad.
Ahmad tidak menampik kemungkinan, ada kejenuhan di benak para pengungsi mantan Gafatar selama berada di pengungsian. Namun demikian sejauh ini, anak-anak di pengungsian, tetap terlihat gembira seperti sedia kala.
Di pengungsian, 2 kegiatan utama pembinaan yang dilakukan terhadap mantan Gafatar adalah memberikan pemahaman ajaran agama Islam yang benar, serta pembinaan berbangsa dan bernegara.
"Semua ada proses. Bisa jadi ada kejenuhan. Kita kan tidak bisa tahu isi di kepala masing-masing mereka kan. Kejenuhan 1-2 orang, tidak bisa digeneralisir bahwa semua jenuh," tutup Ahmad.
Diketahui, Minggu (24/1) pagi lalu, seratusan orang mantan Gafatar, diungsikan ke Tanjung Selor, Bulungan, dari permukiman mereka di Jalan Penisir, desa Pejalin, Bulungan. Dari hasil pendataan, mereka berasal dari Lampung, Palembang, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Mereka diungsikan, untuk memudahkan pengawasan, mengingat permukiman mereka, berada jauh dari pusat pemerintahan kabupaten Bulungan, yang juga ibu kota Provinsi Kalimantan Utara.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Belum diketahui di mana para pengungsi ini akan ditampung.
Baca SelengkapnyaKapal yang mengangkut pengungsi berlabuh di desa tetangga. Mereka kemudian berjalan kaki 2km.
Baca SelengkapnyaTim SAR menghentikan pencarian KM Sanjaya 86 yang karam di perairan Bali sepuluh hari lalu. Sebanyak 16 nelayan yang ada di kapal itu masih hilang.
Baca Selengkapnya12 survivor tersebut ditemukan dan kemudian diselamatkan Tugboat Kharisma Bahari 168 yang melintas dari rute pelayaran dari Saumlaki Maluku menuju Gresik.
Baca SelengkapnyaPencarian korban hilang banjir lahar dingin diperluas sampai ke Taluk Kuantan di Riau
Baca SelengkapnyaKapal yang diperbantukan mengangkut pemudik ke Pulau Raas Madura, tidak ditarik tiket atau gratis
Baca SelengkapnyaHingga saat ini ratusan pengungsi Rohingya masih berada di pesisir Kuala Parek.
Baca SelengkapnyaKM Lebanon tenggelam akibat dihantam ombak besar. Sebanyak 19 penumpang dilaporkan selamat setelah ditolong nelayan setempat.
Baca SelengkapnyaRatusan pengungsi Rohingya yang menumpang satu kapal kayu terdampar di tepi pantai Kulee Laweung, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie, Selasa (14/11).
Baca SelengkapnyaDi hari yang sama, sekitar pukul 01.30 WIB dini hari, sebanyak 180 pengungsi Rohingya juga berlabuh di Gampong Blang Raya.
Baca SelengkapnyaHingga kini masih banyak warga yang masih bertahan di tenda pengungsian.
Baca SelengkapnyaTiga pengungsi rohingya kabur dari gedung Balee Meuseuraya di Aceh saat salat subuh pada Selasa (22/1).
Baca Selengkapnya