18.850 Guru Depok Didata untuk Vaksin, Juli Diharap Bisa Belajar Tatap Muka
Merdeka.com - Sebanyak 18.850 tenaga pendidikan di Depok sudah didaftarkan sebagai penerima vaksin Covid-19. Data tersebut telah diserahkan Dinas Pendidikan Kota Depok ke Dinas Kesehatan Kota Depok.
Tenaga pendidik yang didaftarkan oleh Disdik Depok terdiri dari jenjang PAUD hingga SMP. Sedangkan untuk jenjang SMA ada di tingkat provinsi kewenangannya.
"Data guru semua kita sampaikan dari PAUD sampai SMP. Kalau SMA di provinsi. Data sudah disampaikan ke Dinkes, tapi kuota (penerima vaksin) berapa kami belum tahu," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Mohammad Tamrin, Kamis (25/2).
-
Siapa saja yang menerima THR di Depok? Sebanyak 7.086 ASN Depok akan menerima THR tahun 2024.'Rinciannya yaitu, ASN berjumlah 5.617 orang serta Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) sejumlah 1.469 orang,' kata Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Depok, Wahid Suryono, Rabu (27/3).
-
Siapa saja yang menerima vaksin cacar monyet? Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, kriteria penerima vaksin ini adalah laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan atau tanpa status ODHIV.'Kementerian Kesehatan juga akan melakukan vaksinasi monkeypox terutama pada populasi yang berisiko,' kata Maxi dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/10).
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Siapa yang cocok menerima vaksin DBD? Vaksin ini terutama direkomendasikan untuk individu yang telah mengalami infeksi dengue sebelumnya, karena efektivitasnya lebih tinggi pada orang-orang yang telah memiliki kekebalan terhadap setidaknya satu serotipe virus dengue.
-
Siapa yang butuh vaksin cacar api? Vaksin ini terbukti mengurangi risiko terkena cacar api dan mengurangi tingkat keparahan gejala jika infeksi tetap terjadi.
-
Siapa yang direkomendasikan untuk divaksinasi DBD? Saat ini, vaksin DBD sudah tersedia dan direkomendasikan bagi kelompok usia 6-45 tahun. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan vaksin untuk anak-anak berusia 6-18 tahun, sedangkan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) merekomendasikan vaksin bagi usia 19-45 tahun.
Pihaknya pun sedang berkoordinasi apakah semua tenaga pendidikan yang didaftarkan tersebut akan divaksinasi semua atau tidak. Karena pihaknya kemarin hanya diminta data saja. "Kita sedang luruskan juga apakah semua guru divaksin dengan vaksin yang tersedia dari pusat, juga belum detail disampaikan oleh Dinkes. Kami cuma diminta data saja," paparnya.
Dari data yang diberikan pihaknya pada Dinkes, jumlah tenaga pendidik di SMP sebanyak 5.206, SKB sebanyak 63, PKBM sebanyak 478, Dinas Pendidikan sebanyak 156, SD sebanyak 8.338 dan PAUD/TK sebanyak 4.609. Jumlah tersebut sudah termasuk tenaga operator, laboran dan pustakawan.
"Data sudah diserahkan ke Dinkes sejak seminggu lalu. Kemarin kita juga dimintakan titik tempatnya. Nanti di mana (pelaksanaan) sedang dirumuskan apakah di sekolah atau di mana, masih belum koordinasi dengan Dinkes," ungkapnya.
Tamrin mengaku belum tahu kapan pelaksanaan vaksinasi. Pihaknya hanya menunggu kebijakan dari dinas terkait saja. "Dari pusat informasinya Rabu kemarin. Tapi sampai saat ini kita (Depok) belum ada pencanangan dimulai," katanya.
Vaksinasi kepada tenaga pendidik ini berkaitan dengan rencana pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM) di awal tahun ajaran baru pada Juli mendatang. Namun semua itu masih perlu pembahasan lebih dalam.
"Persiapan kita belum sepenuhnya KBM tatap muka karena kita dengan kondisi ruang kelas terbatas. Satu kelas maksimal 20 anak. Kalau kemarin kita simulasi, tatap muka 3 hari dan 2 hari belajar dari rumah (BDR). Kita memperhatikan prokes. Jumlah maksimal anak 20, dan maksimal di sekolah 4 jam. Jadi tidak bisa seminggu tatap muka full," paparnya.
Tamrin menambahkan dengan kondisi Depok saat ini maka KBM tatap muka diyakini terlaksana Juli mendatang. Karena diketahui Depok sudah berubah dari zona merah ke kuning dan orange. Kemudian sudah banyak RT yang masuk dalam zona hijau.
"Tergantung kondisi daerah masing-masing. Juni kami akan rapat dengan satgas dengan kondisi Depok. Kalau dari pusat kembali kondisi daerah seperti apa. Kalau dengan kondisi sekarang, kita dari merah ke orange. Sebaran RT banyaj hijau, saya Berharap Juni membaik dan kita lapor awal ajaran. Dengan kondisi saat ini terus membaik kita berharap bisa tatap muka," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada data guru honorer yang belum tercatat dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik).
Baca SelengkapnyaKadisdik mengatakan berdasarkan Surat Edaran Kemendikbud masih diutamakan menggelar pembelajaran tatap muka.
Baca SelengkapnyaDisdik DKI Jakarta menyediakan kuota 1.700 tenaga pengajar lewat jalur KKI.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaDinas Pendidikan Depok mencarikan sekolah agar 51 siswa itu dapat diterima di sekolah swasta.
Baca SelengkapnyaPemkot Madiun bakal rekrut 200 PPPK guru dan nakes. Persiapkan dirimu
Baca SelengkapnyaJumlah tersebut merupakan jumlah pendaftar guru terbanyak di Indonesia pada pendaftaran PPPK 2023.
Baca SelengkapnyaBudi menyatakan bahwa mereka sudah kembali mulai Selasa (23/7) ini dan mengajar sesuai dengan tugasnya.
Baca SelengkapnyaData Pokok Pendidikan (Dapodik) guru honorer tidak dinonaktifkan dan akan tetap melekat pada mereka.
Baca SelengkapnyaMassa yang tergabung dalam Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) itu mempersoalkan 51 calon peserta didik (CPD) lulusan SMPN 19 Depok yang dianulir dari 8 SMA Negeri.
Baca SelengkapnyaKPU Buka Pendaftaran PPK Pilkada 2024, Depok Jadi Percontohan
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, guru senantiasa mendedikasikan diri kepada anak-anak bangsa.
Baca Selengkapnya