19.500 Orang Diperiksa Lewat Metode PCR Terkait Covid-19, 698.650 APD Telah Dibagikan
Merdeka.com - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengatakan, 19.500 orang secara akumulatif telah diperiksa dengan metode berbasis molekular real time PCR. Hasilya, pada hari ini terdapat penambahan kasus positif sebanyak 219 orang.
"Ini bukti di mana kita belum bisa mengaplikasikan arahan pemerintah dengan seksama, karenanya mari kita lebih patuhi bersama untuk memutus mata rantai Covid-19," kata Yurianto di Graha BNPB Jakarta, Jumat (10/4).
Mengingat jumlah kasus yang terus meningkat dan penyebaran yang sudah mencapai 33 provinsi, Yurianto meyakini penyebaran APC sudah dilakukan dengan baik. Hingga hari ini pengadaan APD sudah mencapai 769 ribu unit.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Siapa yang memberikan tanggapan mengenai PCR? Setelah mendengar pernyataan itu, epidemiolog Dicky Budiman memberikan tanggapan, khususnya mengenai penggunaan tes PCR. Dicky menjelaskan bahwa PCR merupakan metode yang digunakan untuk menggandakan materi genetik, baik DNA maupun RNA, dari sampel agar dapat dianalisis dengan lebih efektif.
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang penanganan Covid-19 oleh polisi? Disertasi yang berjudul 'Evaluasi Kebijakan Operasi Aman Nusa II dalam Penanganan Covid-19 oleh Polrestabes Bandung,' karya Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung, menyoroti peran kritis Polri dalam mengimplementasikan strategi efektif yang mengintegrasikan keamanan dan kesehatan publik.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
"Sudah kita bagikan 698.650 ke seluruh Indonesia dan kami sudah menerima laporan para dinkes provinsi dan gugas di tingkat provinsi," ujar Yurianto.
Selain APD, guna penangnan para pasien Covid-19, lebih dari 300 rumah sakit rujukan juga telah ditunjuk dan telah dioprasionalkan dengan dukungan tenaga kesehatan baik dokter spesialis, umum perawat dan pendukung lainnya.
"Sampai dengan saat ini ada 18 ribu relawan medis dan non medis yang sudah siap menangani ini," imbuh dia.
Donasi Penanganan Covid-19 Capai Rp195 miliar
Yurianto mengapresiasi jumlah donasi kolektif masyarakat sampai hari ini sudah mencapai angka Rp195 miliar. "Kita apresiasi donasi yang telah diberikan oleh seluruh masyarakat Indonesia dan seluruh penjuru dunia kepada gugas Covid-19 untuk memaksimalkan menjalankan tugasnya, terima kasih," ujar dia.
Dia berjanji, kepada seluruh masyarakat Indonesia dan donatur, jika apa yang diterima negara untuk penanganan Covid-19 adalah sebuah amanah dan tanggungjawab. "Amanah ini akan kita jaga sebaiknya, saat ini 27 provinsi dan 160 kab/kota telah membentuk Gugas Covid-19, mari bersama berintegrasi memerangi Covid-19," kata dia.
Yurianto juga berharap agar semua tak berhenti di sini, namun terus hingga berakhirnya pandemi Covid-19. Salah satunya dengan cara tetap sering mencuci tangan, jaga jarak, dan memakai masker.
"Bekerja di rumah, belajar dari rumah, dan beribadah di rumah, seluruh kebijakan pemerintah dan usaha pemerintah ini dibantu oleh seluruh lapisan masyarakat dan dunia usaha menjadi faktor yang menguatkan," Yuri menandasi.
Reporter: Muhammad Radityo Priyasmono
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaLonjakan kasus Covid-19 terjadi di DIY. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY saat ini sudah tercatat 61 kasus positif Covid di provinsi itu.
Baca SelengkapnyaMetode PCR sebelumnya juga digunakan untuk mendeteksi virus corona.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaKemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.
Baca SelengkapnyaKasus cacar monyet di DKI Jakarta kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaKasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Baca SelengkapnyaBerbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaMeski demikian, hanya 33.590 penyandang HIV atau sekitar 51 persen saja yang rutin mengonsumsi obat hingga saat ini.
Baca Selengkapnya