Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

2 Kali Ramadan Tanpa Tradisi Berbagi Bubur Samin di Solo

2 Kali Ramadan Tanpa Tradisi Berbagi Bubur Samin di Solo Bubur Samin. ©2020 liputan6.com

Merdeka.com - Tradisi unik berbuka puasa dengan bubur Banjar (Samin) di bulan Ramadan tidak ditemukan lagi di Masjid Darusslam, Jayengan, Solo. Tradisi berbagi bubur warga keturunan Banjar di Solo yang berlangsung lebih dari seabad itu kini tidak bisa dilakukan lantaran pandemi Covid-19.

"Dua tahun ini ditiadakan. Sebaiknya jangan membuat bubur Samin dulu, karena kerumunannya banyak sekali," ujar Takmir Masjid Darusalam, HM Rosyidi Mochdlor saat ditemui wartawan, Selasa (13/4).

Rosyidi menyebut, para waktu normal sebelum Covid-19, dalam sehari masyarakat yang datang untuk meminta bubur Samin bisa mencapai sedikitnya 500 orang. Hal tersebut tak mungkin dilakukan saat ini, saat kondisi pandemi masih berlangsung. Antrean warga selepas Ashar dikhawatirkan akan menimbulkan kerumunan.

"Tahun ini tidak membuat. Pokoknya sesuai aturan pemerintah jangan sampai berkerumun. Pembagian bubur Banjar Samin ini kan pasti berkerumun," katanya.

Banyaknya masyarakat yang datang, dikatakan Rosyidi, juga tidak memungkinkan untuk dilakukan dengan pengaturan jarak. Apalagi waktu pembagian sangat terbatas, yakni setelah Ashar hingga waktu berbuka tiba.

Meski tidak ada pembagian bubur Samin, takmir masjid tetap membagikan nasi bungkus dan takjil bagi jemaah salat Maghrib untuk berbuka puasa dan dibawa pulang.

Rosyidi menyebut, dalam sehari, takmir masjid menghabiskan 50 kilogram beras untuk membuat bubur Samin. Dari 50 kg beras tersebut bisa dibagikan untuk 1.200 warga. Satu porsi bubur ditambahkan daging dan lauk pauk lainnya.

"Yang 1.000 dibagikan, yang 200 untuk takjil di masjid, ditambahi kopi susu, kurma dan lauk pauk," katanya.

Menurut dia, hingga saat ini banyak warga yang menanyakan pembagian bubur Samin. Masyarakat yang datang, lanjut dia, bukan hanya warga Solo, namun juga dari Banjarnegara, Salatiga, Karanganyar, Kendal dan lainnya. Ia mengaku sudah memberitahukan hal tersebut kepada masyarakat melalui spanduk.

"Keistimewaan bubur Samin ya sebenernya sama saja, tapi kami pakai rempah-rempah," katanya.

Tradisi membuat bubur Samin, dikatakannya, dimulai sejak Masjid Darusalam didirikan. Yakni tahun 1911 oleh masyarakat asal Banjar yang merantau ke Solo untuk berdagang intan dan batu permata. Hingga kini mereka tetap meneruskan tradisi nenek moyangnya tersebut.

"Ini tradisi nenek moyang kita, membuat bubur Samin sebagai menu berbuka dan dibagikan gratis. Dalam sehari minimal kita habiskan 50 kilogram beras. Anggarannya dari bantuan masyarakat, sehari bisa mencapai Rp3 juta hingga Rp5 juta untuk membuat bubur dan minuman kopi susu," terang Rosyidi.

Sekilas, bubur Samin seperti layaknya bubur pada umumnya. Selain beras, komposisi bubur juga dicampur santan, aneka sayur dan rempah-rempah, susu, serta daging sapi. Aroma bubur semakin kental dengan campuran rempah-rempah serta minyak kapulaga Arab atau minyak samin.

Pembuatan bubur Samin dipusatkan di Masjid Darussalam, Jayengan. Proses memasak dimulai pukul 12.00 hingga 15.00 WIB selama sebulan penuh. Selepas salat Azhar atau sekitar pukul 16.00, ratusan warga pun berdatangan sambil membawa piring dan rantang untuk mengambil bubur.

Tradisi membuat dan berbuka dengan bubur Samin, kata Rosyidi, pertama kali dilakukan oleh Yusuf Solawat dan Akhri Zein. Tradisi tersebut terus berlanjut hingga Langgar Darusalam diperbaiki pada tahun 1930-an, tetapi masih sebatas untuk internal jamaah masjid.

Hingga Langgar Darusalam dibangun menjadi sebuah masjid pada tahun 1965, tradisi bubur Samin masih terbatas. Baru setelah tahun 1985, bubur Samin dikenalkan kepada masyarakat umum dengan membagi-bagikannya secara gratis selama bulan Ramadan.

"Rasanya sangat gurih, enak, segar dan hangat, karena menggunakan bumbu rempah-rempah. Sangat cocok jika dimakan untuk berbuka puasa," pungkas dia.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengintip Tradisi Bada Riaya, Lebaran-nya Masyarakat Islam Kejawen Bonokeling di Banyumas
Mengintip Tradisi Bada Riaya, Lebaran-nya Masyarakat Islam Kejawen Bonokeling di Banyumas

Pada hari raya Lebaran, mereka tidak melaksanakan salat Idulfitri. Pelaksanaan salat mereka ganti dengan membersihkan makam leluhur.

Baca Selengkapnya
Pasar di Sragen Ini Punya Tradisi Pembeli Dilarang Menawar Harga, Ini Alasannya
Pasar di Sragen Ini Punya Tradisi Pembeli Dilarang Menawar Harga, Ini Alasannya

Tradisi tersebut diwariskan secara turun temurun oleh warga setempat

Baca Selengkapnya
Berburu Takjil Legendaris di Pasar Lama Serang, Ada Kudapan Ketan yang Disantap bersama Daging
Berburu Takjil Legendaris di Pasar Lama Serang, Ada Kudapan Ketan yang Disantap bersama Daging

Berbagai menu takjil tradisional Banten ada di Pasar Lama Kota Serang.

Baca Selengkapnya
Serunya Acara Andon Mangan, Warisan Para Wali dan Jadi Simbol Keakraban Warga Banten Setelah Lebaran
Serunya Acara Andon Mangan, Warisan Para Wali dan Jadi Simbol Keakraban Warga Banten Setelah Lebaran

Menurut warga setempat, tradisi ini berguna untuk mengajak makan arwah leluhur di hari Lebaran.

Baca Selengkapnya
Serunya Tradisi Bertukar Takjil Jelang Berbuka di Sumsel, Ragam Jenis Makanan Tumpah Ruah
Serunya Tradisi Bertukar Takjil Jelang Berbuka di Sumsel, Ragam Jenis Makanan Tumpah Ruah

Bukan hanya satu atau dua jenis makanan saja, akan tetapi setiap rumah menyajikan hampir puluhan jenis takjil.

Baca Selengkapnya
Mengenal Maapam, Tradisi Memasak Apam Khas Pasaman Barat Sambut Bulan Ramadan
Mengenal Maapam, Tradisi Memasak Apam Khas Pasaman Barat Sambut Bulan Ramadan

Dalam menyambut bulan penuh berkah, masyarakat Pasaman Barat memiliki salah satu tradisi unik yang sudah diwariskan secara turun-temurun.

Baca Selengkapnya
Mencicipi Hidangan Bubur Lodeh, Sajian Buka Puasa Khas Masjid Agung Kendal
Mencicipi Hidangan Bubur Lodeh, Sajian Buka Puasa Khas Masjid Agung Kendal

Di balik keunikannya, penyajian makanan ini menyimpan makna filosofis

Baca Selengkapnya
Sejarah Masjid Al-Mahmudiyah Suro, Masjid Tertua di Palembang yang Punya Tradisi Unik
Sejarah Masjid Al-Mahmudiyah Suro, Masjid Tertua di Palembang yang Punya Tradisi Unik

Masjid yang konon sudah berusia lebih dari satu abad ini memiliki nuansa Melayu yang begitu kental serta tradisi unik.

Baca Selengkapnya
Penuh Kemeriahan dan Kehangatan, Ini 5 Tradisi Sambut Hari Maulid Nabi di Pulau Sumatra
Penuh Kemeriahan dan Kehangatan, Ini 5 Tradisi Sambut Hari Maulid Nabi di Pulau Sumatra

Intip tradisi sambut hari Maulid Nabi yang berlangsung di Pulau Sumatra setiap tahunnya.

Baca Selengkapnya
Desa di Maluku Tenggara Ini Sudah 20 Tahun Tak Dapat Daging Kurban, Ternyata Ini Penyebabnya
Desa di Maluku Tenggara Ini Sudah 20 Tahun Tak Dapat Daging Kurban, Ternyata Ini Penyebabnya

Desa tersebut berlokasi di Ohoibadar, Kabupaten Maluku Tenggara.

Baca Selengkapnya
Menjadi Bagian dari Syiar dan Tradisi, Ini Sejarah Menu Takjil Gulai Kambing Legendaris di Masjid Gedhe Kauman
Menjadi Bagian dari Syiar dan Tradisi, Ini Sejarah Menu Takjil Gulai Kambing Legendaris di Masjid Gedhe Kauman

Pada akhir tahun 1960-an, menu gulai kambing itu sudah menjadi tradisi khas di Masjid Gedhe Kauman.

Baca Selengkapnya
Lestarikan Budaya Leluhur, Masjid Tua di Banyumas Ini Ternyata Punya Tradisi Unik saat Ramadan
Lestarikan Budaya Leluhur, Masjid Tua di Banyumas Ini Ternyata Punya Tradisi Unik saat Ramadan

Saat dzikir, mereka mematikan lampu masjid agar prosesi ibadah itu berjalan lebih khusyuk

Baca Selengkapnya