2 Kasus Covid-19 Varian Kappa Teridentifikasi di Jakarta dan Sumsel
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengonfirmasi satu kasus varian Kappa. Temuan ini berhasil diidentifikasi setelah pemeriksaan terhadap 128 varian yang patut diwaspadai.
Temuan varian Kappa sempat dipaparkan saat Pemprov DKI rapat bersama pemerintah pusat pada Selasa (29/6) membahas PPKM darurat.
Kendati demikian, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi mengatakan, karakteristik varian Kappa tidak cukup cepat menular jika dibandingkan dengan varian Delta.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Bentuk virus apa saja? Bentuk virus berbeda-beda ada yang bulat, batang polihidris, dan seperti huruf T.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama ditemukan? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Virus itu apa? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Bagaimana cara virus Corona varian Omicron bermutasi? Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
"Ini tidak semenular varian Delta," ucap Nadia saat dikonfirmasi merdeka.com, Jumat (2/7).
Nadia menyebutkan selain di Jakarta varian Kappa juga ditemukan di Sumatera Selatan dengan jumlah 1 kasus. Dengan demikian, total temuan varian Kappa hingga Jumat (2/7) masih berjumlah 2 kasus yang tersebar di Jakarta dan Sumatera Selatan.
"Sampai saat ini masih 2 kasus," pungkasnya.
Identifikasi mutasi varian baru dari virus Sars Cov-2 berdasarkan pandangan tim panel ahli WHO. Dibandingkan menggunakan identitas negara asal ditemukan, penggunaan abjad Yunani dianggap lebih memudahkan.
Sementara itu, masih menurut WHO sebagai badan kesehatan dunia, isolat SARS-CoV-2 dapat dimasukkan dalam variant of interest (VOI) jika (dibandingkan isolat referensi) genomnya memiliki mutasi dengan implikasi fenotipik yang telah ditetapkan atau diduga, dan salah satu dari:
- Telah diidentifikasi menyebabkan beberapa penularan komunitas/beberapa kasus/klaster Covid-19, atau telah terdeteksi di banyak negara, atau
- Dinyatakan sebagai VOI oleh WHO yang berkonsultasi dengan WHO SARS-CoV-2 Virus Evolution Working Group.
Secara keseluruhan sudah ada 7 variants of interest (VOI) Covid-19 yang dilaporkan oleh WHO. Selain Lambda, varian yang masuk kategori VOI lainnya adalah Epsilon, Zeta, Eta, Theta, Iota, dan Kappa.
Sementara, untuk varian virus corona Covid-19 yang masuk ke dalam variants of concerns (VOC) hingga sejauh ini adalah Alpha, Beta, Gamma, dan Delta.
Sementara di Jakarta, pada Kamis (24/6) Dinas Kesehatan melaporkan sudah ada 70 sampel teridentifikasi merupakan variant of concern.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Dwi Oktavia menuturkan, dari 70 variant of concern, 33 kasus didapat dari riwayat perjalanan dari luar negeri (imported cases).
"19 transmisi lokal varian Delta di DKI Jakarta, 10 transmisi lokal varian Delta di Debotabek yang mana pemeriksaannya dilakukan di Jakarta, dan 8 kasus masih dalam proses verifikasi apakah merupakan varian Delta dari luar negeri atau transmisi lokal," ucap Dwi.
Adapun rincian 70 variant of concern tersebut, yakni 12 varian Alpha (B.117), 3 varian Beta (B.1.351), 55 varian Delta (B.1617.2).
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca SelengkapnyaVarian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengimbau masyarakat tetap menjaga kesehatan. Selain itu, tidak lupa pakai masker di keramaian dan rajin mencuci tangan .
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaVarian tersebut memicu ada peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaBerbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 bisa meluas jika masyarakat tidak mengindahkan pola hidup sehat dan menjaga jarak
Baca Selengkapnya