2 Nelayan Hilang Sejak Natal, Diduga Masuk ke Wilayah Papua Nugini
Merdeka.com - Dua nelayan asal Hamadi dilaporkan hingga kini belum kembali setelah terakhir terlihat di sekitar 140 mil atau diperkirakan sudah berada di sekitar perairan Papua Nugini dengan kondisi perahu rusak.
Memang ada laporan dari masyarakat tentang perahu yang ditumpangi dua nelayan hingga kini belum diketahui keberadaannya, kata Konsul RI di Vanimo, Papua Nugini (PNG), Abraham Lebelauw kepada Antara di Jayapura, Minggu (13/1).
Dia mengatakan, laporan tentang perahu berisi dua nelayan yang mengalami kerusakan sudah dilaporkan ke KBRI di Port Moresby, Konsulat PNG di Jayapura serta Badan Urusan Perbatasan dan Kerja Sama Luar Negeri Pemprov Papua. Namun hingga saat ini belum diketahui nasibnya.
-
Dimana para bajak laut bermukim? Mereka banyak bermukim di perairan dekat Gorontalo.
-
Dimana nelayan menemukan hewan laut itu? Hewan laut aneh dan misterius ini tidak sengaja ditangkap kapal nelayan Jepang; Zuiyo Maru yang sedang berlayar disebelah timur Christchurch, Selandia Baru.
-
Apa yang ditemukan di perahu? Dalam perahu tersebut, ditemukan juga jenazah saudara laki-lakinya dan keponakannya yang berusia 15 tahun.
-
Di mana nelayan Pantura melaut? Mereka tetap berlayar di zona-zona tangkap tradisional mereka dan mempertahankan metode penangkapan ikan yang sudah dijalankan sejak dahulu.
-
Di mana penyelam menemukan bangkai kapal? Di lepas pantai Pejabat setempat menyisir pesisir pantai dan memilih sejumlah lokasi yang memiliki struktur bangunan bawah laut yang tidak lazim untuk dijelajahi penyelam.
-
Di mana nelayan Kebumen tenggelam? Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang. Sedangkan Parwono berhasil diselamatkan oleh nelayan lain yang berada di sekitar lokasi kejadian.
Adapun nama kedua nelayan yang hingga kini belum diketahui nasibnya yaitu Rusli dan Muktar. "Mudah-mudahan keduanya ditemukan selamat," kata Abe.
Sementara itu, salah satu keluarga nelayan, H.Irman secara terpisah mengatakan, kedua nelayan itu mencari ikan sejak 22 Desember 2018 dan sampai saat ini belum diketahui nasibnya.
Pada 25 Desember 2018, rekan nelayan yang menggunakan perahu lain sempat melihat saat hendak kembali ke Jayapura dengan kondisi perahu Rusli dan Muktar rusak di bagian semangnya. Namun, mereka tidak berani menolong karena gelombang tinggi dan posisinya cukup jauh, kata Irman seraya menambahkan, pada 26 Desember 2018, sempat melaut untuk mencari, tetapi tidak ketemu.
"Pencaharian sempat dilakukan hingga dikoordinat terakhir perahu mereka ditemukan kedua rekannya," kata Irman.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapal nelayan pencari teripang asal Sulawesi Tenggara, terombang-ambing dua hari akibat patah kemudi di dekat perbatasan Indonesia-Australia.
Baca Selengkapnya12 survivor tersebut ditemukan dan kemudian diselamatkan Tugboat Kharisma Bahari 168 yang melintas dari rute pelayaran dari Saumlaki Maluku menuju Gresik.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi nelayan dari dermaga yang berada di Kecamatan Tegalbuleud ini membutuhkan waktu yang cukup lama yakni dari pagi dan baru selesai sore.
Baca SelengkapnyaKasat Polairud AKP Anang Sonjaya menjelaskan bahwa nelayan asal Indramayu yang dievakuasi oleh pihaknya bernama Carwidi (24).
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya kembali terdampar di wilayah Pidie, Aceh, Rabu (15/11). Sehari sebelumnya 196 orang yang terdampar, kali ini jumlahnya 146 orang.
Baca SelengkapnyaMemasuki hari kedua pecarian, tim sudah melibat TNI dan Polri.
Baca SelengkapnyaTim SAR menghentikan pencarian KM Sanjaya 86 yang karam di perairan Bali sepuluh hari lalu. Sebanyak 16 nelayan yang ada di kapal itu masih hilang.
Baca SelengkapnyaMereka diduga hendak diselundupkan ke Australia melalui perairan laut Kabupaten Sukabumi.
Baca SelengkapnyaKM Lebanon tenggelam akibat dihantam ombak besar. Sebanyak 19 penumpang dilaporkan selamat setelah ditolong nelayan setempat.
Baca SelengkapnyaDia menyebut, hingga siang ini pencarian masih terus dilakukan namun hasil masih nihil. Unsur terlibat.
Baca SelengkapnyaKapal pembawa material BTS hilang kontak dalam perjalanan Timika (Papua Tengah)-Lokpon, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Baca SelengkapnyaKapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Brondong, Lamongan, Jawa Timur.
Baca Selengkapnya