2 Perampok dan pembunuh pasutri lansia merupakan santri pesantren
Merdeka.com - Selain melibatkan cucu sendiri, pelaku perampokan disertai pembunuhan sadis terhadap pasangan suami istri lanjut usia, Thamrin Kadir (80) dan Cik Nura (78), juga berstatus sebagai santri di salah satu rumah tahfidz Alquran di Palembang. Mereka adalah AP (16) yang merupakan cucu korban, dan rekannya IT (14), asal Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan.
Tersangka IT mengaku baru tiga minggu belajar tahfidz. Di dalam pondok, dirinya berkenalan dengan AP dan kemudian dikenalkan kepada kakaknya, GP (18).
"Baru tiga minggu di tahfidz Alquran (nyantri), di sana saya kenal AP. Kalau asal saya dari Lahat," ungkap tersangka IT di Mapolresta Palembang, Jumat (2/12).
-
Siapa yang pernah menjadi santri di Pondok Tegalsari? Salah satu sosok yang pernah jadi santri di Pondok Tegalsari adalah pujangga Ronggowarsito.
-
Siapa yang diduga mencabuli santriwati? Seorang ustaz inisial FS (34 tahun) yang mengajar di salah satu dayah (pesantren) di Kabupaten Aceh Utara, Aceh, ditangkap polisi. Dia diduga mencabuli santriwatinya.
-
Siapa yang menjadi korban santet? 'Semua permukaan eksterior dari guci awalnya tertutup teks yang mengandung lebih dari 55 nama yang diukir, puluhan di antaranya sekarang hanya bertahan sebagai huruf-huruf terpisah yang mengambang atau coretan pensil yang samar,' jelas Lamont.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Dalam perampokan tersebut, IT berdalih hanya diajak tersangka AP yang disuruh GP untuk mencari teman merampok. Namun dirinya tidak mengira jika korban adalah kakek nenek kandung kedua temannya itu.
"Saya kira orang lain, makanya saya ikut saja," ujarnya.
Terkait dengan ide pembunuhan terhadap kedua korban, tersangka IT tidak membantahnya. Menurutnya, saat kejadian dirinya takut aksinya ketahuan oleh korban.
"Memang saya yang mengajak membunuh, saya takut. Teman saya GP itu mau, dia ikut nusuk juga," kata dia.
Usai kejadian, sambung IT, mereka membeli sabu seharga Rp 250 ribu dan dipakai bersama. Sementara sisanya, sebesar Rp 450 ribu dibagi rata ketiga tersangka.
"Cincin, kalung, gelangnya kami kubur biar bisa dijual kapan-kapan," ujarnya.
Sementara itu, Kapolresta Palembang AKBP Wahyu Bintono Hari Bawono mengungkapkan, dari hasil pemeriksaan tersangka, motif pembunuhan tersebut ingin menguasai sejumlah uang dan perhiasan milik korban. Sementara otak pelakunya adalah tersangka GP yang merupakan cucu kandung kedua korban.
"Mereka bertiga sudah kita tetapkan sebagai tersangka. Namun ada perlakuan berbeda untuk ketiganya karena dua pelaku berusia di bawah umur," tukasnya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi hingga kini menyelidiki dan membidik tiga tersangka baru dalam kematian santri tersebut.
Baca SelengkapnyaBerkas Dua Tersangka Penganiayaan Santri di Kediri Diserahkan ke Kejari, Sisanya Masih Diproses
Baca SelengkapnyaAndri menjelaskan saat ini kedua pelaku ditahan di Polres Tebo untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaDua guru ngaji di salah satu pesantren di Desa Karangmukti, Kecamatan Karangbahagia, Kabupaten Bekasi ditetapkan sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaKasus tersebut berhasil terungkap oleh kepolisian dengan menggunakan metode modern Scientific Crime Investigation.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dengan lima luka tusuk pisau di wajah dan badan
Baca SelengkapnyaKasus itu telah naik ke tahap penyidikan, sementara korban sedang didampingi pihak pihak P2TP2A untuk menghilangkan trauma
Baca SelengkapnyaKeluarga yakin Santri AH tewas dianiaya. Sementara pengakuan pesantren korban tewas tersentrum.
Baca SelengkapnyaSelama tiga tahun, Kiai gadungan ini sudah melakukan aksi bejatnya kepada korban sebanyak tiga kali
Baca SelengkapnyaPenganiayaan itu mengakibatkan luka lebam di bagian paha dan alat kelamin korban.
Baca SelengkapnyaDari sebelumnya tiga orang, kini menjadi empat korban.
Baca SelengkapnyaAdanya laporan dari ibu korban anaknya telah menjadi korban pelecehan seksual di Pondok Pesantren salah satu di Kota Jambi.
Baca Selengkapnya