2 Putri Paku Buwono dan Abdi Dalem Terkurung Tak Bisa Keluar Keraton
Merdeka.com - Dua Putri Raja Paku Buwono (PB) diduga terkunci di dalam salah satu ruangan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Mereka adalah GKR Wandansari Koes Moertiyah (Gusti Moeng) putri PB XII, GKR Timoer Rumbai putri PB XIII (raja saat ini). Selain kedua putri, 3 abdi dalem yang menyertai juga ikut terkunci, sejak Kamis malam.
GKR Timoer Rumbai yang juga keponakan GKR Wandansari bahkan sempat mengunggah kondisi terakhir di akun instagram pribadinya. Dalam akun instagram @gkrtimoer ia mengunggah foto suasana di depan Kori Kamandungan. Ada belasan orang berdiri yang sebagian mengenakan kemeja batik, disertai tulisan 'Putri yg terkurung versi 2'.
Tak hanya itu, dalam foto dan video yang diposting sekitar pukul 00.30 WIB tersebut GKR Timoer juga memperlihatkan kondisi dalam keraton tepatnya di kawasan Kaputren setelah lama ia tinggalkan. Di dalam gedung tersebut, tampak gelap dan tak ada penerangan, sedangkan kondisi ruangan juga nampak berantakan
-
Dimana letak Keraton Surakarta Hadiningrat? Ini merupakan tempat bersejarah yang menyimpan beragam budaya kerajaan yang masih berjalan hingga detik ini.
-
Apa yang terjadi pada Keraton Surabaya? Sayangnya, pada tahun 1625, Surabaya jatuh ke tangan kerajaan Mataram.
-
Bagaimana revitalisasi Keraton Surakarta dilakukan? Revitalisasi akan dimulai dari luar terlebih dahulu Proses revitalisasi Keraton Surakarta yang rencananya menggunakan dana hibah dari pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) akan dimulai pada September 2023.
-
Kapan Revitalisasi Keraton Surakarta dimulai? Revitalisasi akan dimulai dari luar terlebih dahulu Proses revitalisasi Keraton Surakarta yang rencananya menggunakan dana hibah dari pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) akan dimulai pada September 2023.
-
Apa saja yang direvitalisasi di Keraton Surakarta? “September mulai minggu depan sudah tender, target Juni 2024 jadi,“ kata Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming dikutip dari ANTARA pada Selasa (4/7). Gibran mengatakan bahwa revitalisasi Keraton Surakarta akan dimulai dari bagian luar terlebih dahulu, yaitu kawasan Alun-Alun Utara dan Alun-Alun Selatan.
-
Bagaimana suasana di Tebing Keraton? Tebing Keraton menawarkan petualangan alam yang mengesankan dengan pemandangan lembah yang hijau dan lembah sungai yang memikat.
Suami GKR Wandansari, KPH Eddy Wirabhumi membenarkan jika istrinya berada di dalam keraton sejak Kamis (11/2) malam. Menurutnya, istrinya GKR Timoer masuk ke dalam keraton saat hendak menemui tamu dari BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) RI. Mereka pun masuk ke bangunan utama keraton melalui Kori Kamandungan (pintu utama) keraton.
"Namun saat hendak menemui tamu dari BPK, ternyata tamu tersebut dari BPK diarahkan masuk ke Sasana Putro (kediaman PB XIII) yang ada di sisi barat. Sedangkan Gusti Moeng dan Gusti Timoer beserta 3 abdi dalemnya ada di dalam Keputren. Mereka ingin melihat kondisi terakhir tempat tinggalnya dulu. Tetapi saat mau keluar keraton, ternyata sejumlah pintu akses keluar telah dikunci," ujar Eddy kepada wartawan, Jumat (12/2).
"Setelah tamunya diarahkan ke pintu barat, Gusti berusaha keluar namun akses sini (pintu depan dan belakang) terkunci. Kemudian Gusti berusaha keluar lewat Keputren, tetapi juga terkunci juga. Saya juga masuk tetapi di sini saja dan saya berusaha keluar sekitar pukul 22.30 WIB malam," jelasnya lagi.
Lebih lanjut Eddy mengatakan jika kondisi keraton pada Kamis malam tersebut gelap gulita lantaran listrik utama Keraton dimatikan. Tak hanya itu, berdasarkan laporan dari Gusti Moeng, kondisi di dalem Kaputren tidak ada gas elpiji untuk membuat makanan.
Pihaknya bahkan, mencoba untuk mengirim makanan ke dalam pada Jumat siang melalui sejumlah abdi dalem. Namun upaya tersebut gagal lantaran pihak keamanan tidak memperbolehkan mereka masuk.
"Sebetulnya Gusti Mangkubumi mau kirim nasi ke Gusti karena Gusti baru makan pada siang hari bersama saya. Tadi malam listrik dimatikan lalu gas juga diambil jadi tidak punya akses untuk membuat makanan dan minuman. Untungnya abdi dalem punya punya makanan roti sehingga dimakan bersama," pungkasnya.
Dihubungi wartawan, Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Kasunanan Surakarta KRA Dani Narsugama Adiningrat mengaku tidak mengetahui kejadian tersebut karena dirinya sedang berada di luar kota.
"Saya belum tahu pasti, akan tetapi begini, tidak mungkin orang itu terkunci di dalam keraton. Kalau mengurung diri di dalam keraton, itu mungkin," katanya.
Dani mengatakan, seseorang yang akan masuk ke keraton, sesuai adat dan peraturan yang ada, haruslah seizin raja atau sinuhun.
"Mereka akan masuk sendiri, tanpa izin dari Sinuhun. Terus mengatakan mereka terkurung, lha yang mengurung siapa? Ya monggo keluar. Kalau mau keluar ya dipersilakan," tandasnya.
Dani menjamin para putri tersebut bisa keluar. "Bisa kalau mereka menghendaki keluar, saya jaminannya. Akan dapat pintu untuk keluar," jelasnya.
Kendati demikian ia berpesan siapa pun yang ingin masuk dan keluar Katon, haruslah mendapat palilah atau izin dari sinuhun. Sehingga tidak bisa seenaknya sendiri.
"Ada tatanannya. Kalau mau tinggal di keraton boleh kok. Ya harus izin, mengajukan permohonan kepada Sinuhun, kalau Sinuhun mempertimbangkan, pasti dipersilakan. Itu bagian dari menghormati adat dan budaya," katanya.
"Saya belum ngecek dan mengetahui pasti. Tetapi mohon disampaikan, kalau mereka mau keluar, silakan hubungi saya. Nanti saya minta izin sama Sinuhun, untuk mempersilakan keluar. Sebenarnya kalau mereka mau keluar tinggal bilang penjaga kok. Jadi tidak ada kata-kata mengurung, kalau mengurung diri mungkin mereka," pungkas Dani.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah video berisi perselisihan keluarga Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat viral di sejumlah media sosial.
Baca SelengkapnyaProses penampakan pun hingga kini masih dilakukan oleh tim, agar dapat mengetahui identitas ketiga kerangka manusia tersebut.
Baca SelengkapnyaDimakan usia, Ndalem Sasono Mulyo Keraton Surakarta nyaris roboh
Baca SelengkapnyaKedua mahasiswa berteriak, "Banten gagal, Pj Gubernur Banten gagal menata reformasi birokrasi."
Baca SelengkapnyaKini kondisi kedua gerbong pusaka itu tampak kurang terawat.
Baca SelengkapnyaWali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengomentari kasus tabrak lari yang melibatkan putra mahkota Keraton Kasunanan Solo.
Baca SelengkapnyaPanggung Sangga Buwana dulunya dibuat untuk mengintai musuh dari ketinggian.
Baca SelengkapnyaTerungkap tiga pelaku kejahatan yang ditahan di Polsek Tallo kabur dan dua kembali ditangkap.
Baca SelengkapnyaPihak kontraktor asing sempat ingin membuat jalan di sana, namun alat berat justru rusak.
Baca SelengkapnyaMahasiswa KKN Universitas Mataram (Unram) 2023 jadi sorotan publik setelah menyebut tak ada yang cantik di Desa Kayangan, Lombok Utara.
Baca SelengkapnyaDua orang bintara dihukum push up oleh Kapolres karena tak bawa istri saat upacara pelantikan kenaikan pangkat.
Baca SelengkapnyaArtefak serupa juga ditemukan di Situs Trowulan, Mojokerto
Baca Selengkapnya