20 Ekor lumba-lumba diselamatkan nelayan Sabu
Merdeka.com - 20 ekor lumba-lumba terdampar di Pulau Sabu, Pantai Wuihebo, Kecamantan Sabu Barat, Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur, berhasil diselamatkan sekelompok nelayan setempat, Senin (14/4).
Hal ini dibenarkan oleh Bupati Sabu Raijua Marthen Luther Dira Tome, seperti dilansir dari Antara, Rabu (16/4). Menurut dia, lumba-lumba itu diselamatkan setelah diduga terseret arus keras.
-
Siapa yang menemukan lumba-lumba ini? Peneliti dari Institut Penelitian Cetacea Pelagos menemukan lumba-lumba ini dua kali pada musim panas saat mereka melakukan survei dengan kapal di sepanjang pantai Yunani.
-
Siapa musuh alami lumba-lumba? Lumba-lumba memiliki ancaman sekaligus musuh alami yaitu paus pembunuh. Meski bernama paus, paus pembunuh sebenarnya masih kerabat dengan lumba-lumba. Tak jarang, keduanya terlibat pertarungan. Bahkan lumba-lumba kerap diburu oleh para paus pembunuh.
-
Mengapa paus terdampar di pantai? Menurut informasi dari laman National Geographic, paus memanfaatkan medan magnet bumi sebagai alat navigasi untuk menemukan habitat yang sesuai. Mamalia besar ini menggunakan ekolokasi untuk menghasilkan suara dan mendengarkan pantulan suara tersebut agar dapat mengidentifikasi objek di sekitarnya. Kemampuan bernavigasi ini sangat vital bagi paus, mengingat mereka hidup di kedalaman laut yang gelap dan membutuhkan cara untuk mencari makanan. Sayangnya, penggunaan sonar dan survei seismik dapat mengganggu kemampuan komunikasi dan navigasi paus. Gangguan ini berpotensi mendorong mereka ke darat, membuat telinga mereka tidak dapat mendengar dengan baik, atau bahkan membingungkan serta menakuti mereka.
-
Bagaimana lumba-lumba memanfaatkan gelombang kapal? Lumba-lumba jenis hidung botol dikenal karena keterampilan mereka dalam menunggangi ombak haluan ini. Mereka sering ditemui melakukan aktivitas ini, terutama saat ada perahu wisata yang mengamati mereka.
-
Dimana lumba-lumba langka ini ditemukan? Seekor lumba-lumba langka ditemukan di Teluk Korintus, Yunani.
-
Dimana lumba-lumba bisa ditemukan? Ada sekitar 40 spesies lumba-lumba yang tersebar di seluruh dunia, tetapi beberapa di antaranya, seperti lumba-lumba Amazon, lumba-lumba Yangtze, dan lumba-lumba sungai Gangga, terancam punah.
"Saat itu air laut surut. Ketika ditemukan, kawanan lumba-lumba itu masih dalam keadaan hidup sehingga langsung dilepas kembali ke laut oleh nelayan yang menemukan," katanya.
Sebelumnya beberapa waktu yang lalu sekitar 40 ekor paus biru (mamalia laut yang dilindungi) juga ditemukan terdampar dan sebagiannya mati di wilayah pantai Pulau Sabu.
Diduga habibat mereka sudah tercemar akibat ledakan kilang minyak Montara di Laut Timor pada 21 agustus 2009 yang hingga kini belum ada upaya untuk merestorasinya.
Hal itu di jelaskan oleh Ketua Yayasan Peduli Timor Barat (YPTB) yang juga pemerhati masalah laut timor, Ferdi Tanoni.
"Berdasarkan penelitian para ahli dari Australia, hampir 90 persen wilayah perairan Indonesia di Laut Timor sudah tercemar minyak mentah (Crude oil) serta zat beracun lainnya yang dimuntahkan dari kilang Montara serta zat beracun dispersant yang di semprotkan Otorita keselamatan maritim Australia (AMSA) untuk menenggelamkan tumpahan minyak ke dasar Laut Timor, " jelas Ferdi Tanoni yang juga merupakan mantan agen imigrasi kedutaan besar Australia.
Dia juga menegaskan, upaya restorasi serta pemulihan kembali wilayah perairan yang tercemar menjadi sebuah keharusan yang patut dilakukan oleh perusahaan pencemar PTTEP Australasia dengan melibatkan para ahli kelautan dari Australia dan Indonesia serta negara-negara lain untuk melakukan sebuah penelitian ilmiah guna mengetahui tingkat pencemarannya.
Penelitian ilmiah yang indenpenden ini dinilai sangat penting untuk mengetahui kadar kerusakan ekosistem laut serta tingkat pencemaran minyak sebagai bahan dasar untuk melakukan restorasi, seperti yang dilakukan Amerika Serikat atas kasus pencemaran minyak di Teluk Alaska dan Meksiko beberapa tahun yang lalu.
"Wilayah perairan Laut Timor dan Kawasan Konservasi Laut Sawu merupakan habibatnya mamalia laut seperti paus biru dan lumba-lumba laut, sehingga perlu dipulihkan guna menghindari kepunahan mamalia yang dilindungi tersebut," ujar Ferdi Tanoni.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim penyelamat gabungan berjibaku melakukan operasi penyelamatan belasan ekor lumba-lumba yang terdampar di teluk Fier d'Ars.
Baca SelengkapnyaMomen kru kapal evakuasi enam nelayan yang terombang-ambing di lautan karena kapalnya tenggelam ini bikin warganet terharu.
Baca Selengkapnya12 survivor tersebut ditemukan dan kemudian diselamatkan Tugboat Kharisma Bahari 168 yang melintas dari rute pelayaran dari Saumlaki Maluku menuju Gresik.
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca SelengkapnyaSebelumnya lima ekor di antaranya sempat kabur karena tembok penangkaran yang jebol.
Baca SelengkapnyaKM Lebanon tenggelam akibat dihantam ombak besar. Sebanyak 19 penumpang dilaporkan selamat setelah ditolong nelayan setempat.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaProses evakuasi nelayan dari dermaga yang berada di Kecamatan Tegalbuleud ini membutuhkan waktu yang cukup lama yakni dari pagi dan baru selesai sore.
Baca SelengkapnyaNamun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui berapa total buaya kabur, namun dipastikan sudah ada 3 ekor yang berhasil ditangkap
Baca SelengkapnyaSaat terjaring pukat, hiu itu tidak melawan, malah tampak seperti bermain-main dengan nelayan.
Baca SelengkapnyaAda 33 orang yang berada di KM Parikudus terdiri dari 3 Anak Buah Kapal (ABK) dan 30 penumpang.
Baca Selengkapnya