200 Rumah Warga di Morotai Terendam Banjir akibat Air Sungai Meluap
Merdeka.com - Sebanyak 200 rumah warga di Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, terendam banjir akibat dari curah hujan dengan intensitas sedang yang mengguyur di daerah itu sejak Sabtu (30/1) pagi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pulau Morotai, Abjan Sofyan menjelaskan, banjir merendam sejumlah desa di Kecamatan Morotai Jaya, di antaranya Desa Pangeo, Sopi dan Desa Titigogoli.
Dia mengatakan, banjir disebabkan karena luapan air sungai di Desa Pangeo, sehingga terjadi meluap ke permukiman dan menggenang ratusan rumah warga.
-
Dimana banjir Jakarta tahun 2020 terjadi? Tercatat sekitar 158 kelurahan terendam banjir. Tak hanya merendam pemukiman warga, air juga menggenang di jalan-jalan.Akibatnya, sejumlah transportasi umum seperti KRL, Transjakarta, dan penerbangan di Halim Perdanakusuma dihentikan.
-
Kenapa banjir Jakarta masih terjadi hingga saat ini? Hingga kini banjir masih menjadi masalah yang belum terselesaikan di Jakarta.Selain karena faktor Jakarta berada di dataran rendah dan dilalui oleh sungai-sungai yang berasal dari Bogor, faktor lain banjir masih terjadi hingga saat ini adalah limbah sampah. Masih banyak warga yang membuang sampah sembarangan yang membuat aliran sungai tersumbat.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
"Berdasarkan data sementara sebanyak 200 rumah warga yang terendam banjir setinggi 30 centimeter dan saat ini pihaknya sudah melakukan pendataan di lapangan," kata Abjan seperti dikutip dari Antara, Minggu (31/1).
Selain itu, di wilayah Kecamatan Morotai Jaya, sebelumnya juga terjadi banjir pada Jumat, 22 Januari 2021 pekan lalu, namun banjir tersebut tidak berlangsung lama, karena air yang meluap ke permukiman warga langsung surut.
Ia menambahkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk segera membangun tanggul penahan banjir di tepi sungai Desa Pangeo, untuk mengantisipasi terjadi banjir susulan mengingat saat ini wilayah Maluku Utara memasuki musim hujan.
Sementara itu, petugas prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Babullah Ternate, Dewi Makhrantika Madiong menyatakan sesuai pantauan untuk wilayah di Maluku Utara, hingga beberapa hari ke depan masih terjadi musim hujan.
"Untuk wilayah yang masih berpotensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang seperti Weda, Kabupaten Halmahera Tengah, sebagian wilayah Maba dan Wasile di Kabupaten Halmahera Timur serta sebagian wilayah Kota Tidore Kepulauan dan Kabupaten Pulau Morotai," ujarnya.
Ia mengimbau kepada masyarakat di sepuluh kabupaten dan kota di Maluku Utara, untuk tetap mewaspadai terhadap cuaca ekstrem yang dikeluarkan oleh BMKG.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Permukiman warga di Kebon Pala, Jatinegara, terendam banjir kiriman dari Bogor yang menyebabkan Sungai Ciliwung meluap.
Baca SelengkapnyaAkibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaWarga yang rumahnya terseret arus sungai sampai saat ini masih mengungsi di rumah ibadah di Desa Tayawa.
Baca SelengkapnyaAkibat banjir bandang, tim SAR gabungan berjibaku mengevakuasi warga yang rumahnya di dekat bantaran sungai
Baca SelengkapnyaBencana banjir dan longsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) diperkirakan menimbulkan kerugian hingga Rp157 miliar.
Baca SelengkapnyaBPBD Grobogan juga berkoordinasi dengan perangkat desa untuk melakukan assessment dan evakuasi warga
Baca SelengkapnyaSebanyak 500 keluarga menjadi korban banjir di Bekasi
Baca SelengkapnyaTingginya air berdampak pula pada ruas jalan sehingga akses lalulintas terganggu.
Baca SelengkapnyaBanjir ini terjadi akibat luapan Kali Ciliwung seiring tingginya intensitas hujan di wilayah Depok dan Bogor, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaBanjir satu meter di kawasan Pejaten membuat warga beraktivitas menggunakan perahu.
Baca SelengkapnyaPihak BPBD Sulawesi Tengah menyatakan banjir bandang telah menerjang dua desa yang menyebabkan satu korban jiwa dan dua lainnya hilang.
Baca SelengkapnyaSebanyak 20 ribu rumah terendam banjir bandang di Musi Rawas Utara.
Baca Selengkapnya