24 jam tenggelam di waduk, 2 pemuda Boyolali belum ditemukan
Merdeka.com - Sudah lebih dari 24 jam, Andri Wiranto (25) dan Muhammad Arifin (23) tenggelam di Waduk Cengklik Boyolali, Jawa Tengah. Upaya pencarian yang dilakukan tim gabungan hingga Jumat (20/2) sore belum membuahkan hasil.
"Masih nihil mas. Kami masih melakukan pencarian dan penyisiran dengan perahu karet LCR (Landing Craft Rubber). Kami juga sudah melakukan penyelaman," ujar Humas Basarnas SAR Solo, Yohan Tri Anggoro kepada wartawan.
Menurut Yohan minimnya petunjuk dan ciri-ciri korban, membuat proses pencarian kurang maksimal. Bahkan belum ada petunjuk sedikitpun yang menguatkan keberadaan korban.
-
Kenapa nelayan Kebumen tenggelam? Saat itu korban bersama rekannya, Parwono (42), hendak berangkat dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasir menuju ke tengah laut menggunakan “perahu katir“ untuk menangkap ikan. Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Apa yang membuat nelayan Kebumen tenggelam? Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Di mana nelayan Kebumen tenggelam? Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang. Sedangkan Parwono berhasil diselamatkan oleh nelayan lain yang berada di sekitar lokasi kejadian.
-
Siapa yang suka memancing? Abu Nawas suka memancing, tapi ia tidak pernah berhasil menangkap ikan.
-
Kenapa kapal itu tenggelam? Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk. 'Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
Berbagai metode pencarian, sudah dilakukan oleh tim Basarnas, sejak korban dinyatakan tenggelam pada Kamis sore. Pihaknya juga melibatkan Kepolisian, TNI, SAR HNC, SRU, KRI, TAGANA Solo, SAR Karanganyar dan Klaten.
"Saat ini kami juga mengerahkan sejumlah penyelam untuk mencari keberadaan korban," ucapnya.
Meski kondisi air cukup tenang dan cuaca cerah, namun upaya pencarian belum membuahkan hasil. Minimnya informasi mengenai ciri-ciri serta pakaian yang dikenakan oleh korban juga menyulitkan proses pencarian. Padahal itu sangat penting untuk membantu para petugas yang melakukan penyelaman di dasar waduk.
Petugas Basarnas, Tri Puji menambahkan lokasi tempat jatuhnya korban tersebut di bawahnya cukup banyak vegetasi, yang juga menjadi faktor kendala pencarian.
"Saat musim kemarau air tidak sampai pada lokasi tersebut dan lokasi itu biasa digunakan oleh petani untuk bercocok tanam," tuturnya.
Sejumlah saksi mata mengatakan, keduanya terjatuh dari perahu getek yang ditumpanginya, saat mancing di waduk Cengklik Boyolali. Hingga Kamis petang keduanya belum ditemukan. Tim SAR dibantu warga sekitar menghentikan pencarian, lantaran hujan deras dan cuaca buruk serta gelap.
Peristiwa nahas tersebut terjadi saat keduanya memancing dengan perahu gethek yang berjarak sekitar 100 meter dari bibir waduk.
Namun saat keduanya hendak kembali ke darat, Arifin terjatuh dari getek. Andri yang berusaha menolong dengan bambu pendorong getek, justru ikut terjatuh. Karena tak bisa berenang, keduanya tak berhasil menyelamatkan diri.
Celakanya, perahu getek tertiup angin kencang dan menjauh dari keduanya. Warga setempat yang melihat kejadian tersebut langsung melapor ke Polsek Sambi dan Basarnas SAR Solo. Sekitar pukul 14.00 WIB, tim SAR dibantu TNI dan warga tiba di lokasi untuk melakukan pencarian. Namun hingga menjelang petang, kedua korban tak ditemukan.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Memasuki hari kedua pecarian, tim sudah melibat TNI dan Polri.
Baca SelengkapnyaKasat Polairud AKP Anang Sonjaya menjelaskan bahwa nelayan asal Indramayu yang dievakuasi oleh pihaknya bernama Carwidi (24).
Baca SelengkapnyaProses evakuasi nelayan dari dermaga yang berada di Kecamatan Tegalbuleud ini membutuhkan waktu yang cukup lama yakni dari pagi dan baru selesai sore.
Baca SelengkapnyaKedua jenazah ditemukan tak jauh dari bendungan PT Wampu Electric Power (WEP)di Desa Rih Tengah, Kecamatan Kutabuluh, Karo.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaDua bocah, Nurfaqiah Hadiawan (12) dan Rafih (12), ditemukan tewas tenggelam di Danau Puri Kartika, Kota Tangerang, Minggu (7/1) sekitar pukul 07.10 WIB.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan menemukan seorang penumpang KM Yuiee Jaya II yang tenggelam di Perairan Kabupaten Kepulauan Selayar dalam keadaan selamat.
Baca SelengkapnyaBocah bernama Abdul (12) dan Rafael (14) berenang pukul 14.00 WIB. Keduanya diduga panik karena mengetahui danau ternyata dalam.
Baca Selengkapnya12 survivor tersebut ditemukan dan kemudian diselamatkan Tugboat Kharisma Bahari 168 yang melintas dari rute pelayaran dari Saumlaki Maluku menuju Gresik.
Baca SelengkapnyaKejadian tersebut terjadi setelah panitia perlombaan layar menginstruksikan para atlet untuk merapat kembali ke pantai lantaran cuaca yang tidak mendukung.
Baca SelengkapnyaKeseluruhan korban meninggal dunia setelah dilakukan identifikasi di Puskesmas Mawasangka Timur.
Baca SelengkapnyaSebanyak 14 remaja memilih melompat ke Sungai Cisanggarung Losari, Brebes untuk menghindari tawuran.
Baca Selengkapnya