28 Eks Gafatar masih di Cibubur, Dinsos Sumsel janji segera jemput
Merdeka.com - Setelah berhasil menjemput sepuluh warganya eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafarar) dari Boyolali, Jawa Tengah, Dinas Sosial Sumsel kembali berencana memulangkan 28 warga yang kini masih berada di Cibubur, Jawa Barat.
Meski tidak mudah, pemulangan tersebut harus dilakukan secepat mungkin dengan alasan kemanusiaan. Plt Kadinsos Sumsel Belman Karmuda mengungkapkan, pihaknya sudah mendapat kabar dari pemerintah setempat, tentang keberadaan 28 eks Gafatar asal Sumsel yang berada di Cibubur setelah diberangkatkan dari Kalimantan.
"Ya, kami sudah dapat kabar. Kalau ada mandat, kami segera pulangkan mereka, ada 28 warga Sumsel mantan Gafatar di Cibubur," ungkap Belman, Senin (1/2).
-
Kenapa orang kangen kampung halaman? 'Di antara banyak hal yang tak bisa didaur ulang yaitu waktu yang terbuang. Maka pastikanlah bahwa waktumu telah kau gunakan sebaik-baiknya untuk keluarga.'
-
Kenapa warga Kampung Manggal merantau? Kondisi seperti ini membuat banyak warga Kampung Manggal merantau ke luar daerah. Mereka akan kembali lagi ke kampung tersebut saat musim tanam telah tiba.
-
Kenapa penduduk kampung mati petir meninggalkan kampung tersebut? Saat itu habis maghrib anak saya mainan marmut tiba-tiba didatangi sosok orang memakai blangkon. Orang itu kakinya tidak menapak di tanah. Orang itu mengajak anak saya keliling-keliling. Tiba-tiba saja dia terbang dan berubah wujud menjadi Mak Lampir,' kata Pak Priyono.
-
Apa alasan warga Kampung Mati pindah? Pada zaman dulu, ada sekitar 20 KK yang tinggal di kampung itu. Namun kehidupan di sana sungguh sulit. Selain berada di zona rawan longsor, hasil pertanian di sana sering menjadi serangan monyet ekor panjang. Hal inilah yang membuat warga tidak betah dan akhirnya memilih pindah.
-
Kenapa warga meninggalkan Kampung Mati? Para warga meninggalkan kampung itu sejak terjadi peristiwa longsor. Ditakutkan peristiwa serupa akan terjadi kembali.
-
Kenapa orang pulang kampung? Pulang kampung seringkali dianggap sebagai momen yang penuh dengan rasa haru, nostalgia, dan kehangatan.
Menurut dia, dari pengalaman sebelumnya, penjemputan eks Gafatar tidak gampang. Mayoritas enggan kembali ke kampung halaman dengan alasan lingkungan sekitar menolak keberadaan mereka. Selain itu, mereka juga tidak ada lagi tempat tinggal dan pekerjaan.
"Banyak ketakutan, takut dikucilkan, takut tidak ada pekerjaan. Tapi nanti kita usahakan membujuk mereka agar dipulangkan. Lagi pula orang Sumsel tidak mungkin memusuhi mereka," ujarnya.
Saat disinggung nama-nama dan alamat 28 eks Gafatar tersebut, Belman enggan berkomentar. Menurut dia, saat ini tim masih berada di Cibubur untuk melakukan pendataan lebih lanjut.
"Secepatnya kita jemput, kasihan lama di Cibubur. Apa nanti pakai pesawat atau bus kita lihat perkembangan nanti," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kisah seorang anak perempuan yang ditolak keluarganya setelah diusir.
Baca Selengkapnya"kita sudah dapat SK calon penghuni, sudah dapat nomor unit, terus mau ngapain di pindahkan ke Nagrak? terus kampung susun yang sudah jadi buat apa?”
Baca SelengkapnyaWarga mengungkapkan sejumlah personel sekuriti PT JakPro tiba-tiba menggeruduk Kampung Susun Bayam dan meminta mereka untuk angkat kaki.
Baca SelengkapnyaAnies pernah memandatkan Jakpro membangun Kampung Susun Bayam (KSB) untuk warga Kampung Bayam.
Baca SelengkapnyaSatu keluarga berjumlah enam orang yang merupakan pengungsi Rohingya mendatangi Kantor Disdukcapil Makassar untuk mengajukan pembuatan KK dan KTP.
Baca SelengkapnyaSebanyak 101 pencari suaka asal Afghanistan, Irak dan Pakistan masih bertahan di gedung tersebut.
Baca SelengkapnyaSaat musim hujan tiba, kampung itu benar-benar terisolir karena jalan ke sana terhalang aliran air sungai yang deras
Baca Selengkapnyaolisi mendapatkan lima Rohingya tersebut masih di kawasan Tanjung Pura dan langsung membawa ke penampungan kembali.
Baca SelengkapnyaSejumlah warga Rempang mengusir petugas yang hendak menawarkan relokasi.
Baca SelengkapnyaPotret rumah seorang pensiunan TNI AL yang ada di tengah hutan di Sumedang, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaAksi penolakan itu dilakukan di depan tenda darurat tempat penampungan puluhan orang etnis Rohingya tersebut di Pantai Ujung Damak.
Baca SelengkapnyaDisaat semua warga pindah, keluarga ini memilih bertahan di kampung mati.
Baca Selengkapnya