3 Anak di Keerom Papua Dianiaya, Pangdam Cenderawasih: Mengerucut ke 10 Prajurit TNI
Merdeka.com - Penyidik Pomdam XVII Cenderawasih terus mendalami peristiwa penganiayaan tiga anak di Arso, Kabupaten Keerom, Papua, yang diduga dilakukan tiga prajurit. Hasil pemeriksaan sementara, pelaku penganiayaan mengerucut pada 10 prajurit.
"Memang awalnya 32 orang prajurit diperiksa Pomdam XVII Cenderawasih. Namun saat ini sudah mengerucut menjadi 10 orang yang terus didalami penyidik," kata Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayor Jenderal TNI Muhammad Salen Mustafa di Jayapura. Demikian dikutip dari Antara, Jumat (4/11)
Meskipun sudah mengerucut pada 10 prajurit, belum ada satu pun yang ditetapkan sebagai tersangka.
-
Kenapa TNI AD membantah klaim pelaku? Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
-
Siapa prajurit TNI AU yang menang? Ya, prajurit TNI AU yang bernama Praka Ongen Saknosiwi ini berhasil meraih kemenangan pada gelaran Byon Combat Showbiz Vol 3.
-
Siapa yang ditembak tapi tidak mempan? Namun beberapa kali terjadi keanehan. Ada sejumlah tokoh PKI ternyata tak mempan ditembak. Mereka punya ilmu kebal peluru.
-
Bagaimana penangkapan para pelaku TPPO? Pengungkapan kasus tersebut bermula dari laporan dari masyarakat sekitar mengenai adanya aktivitas mencurigakan oleh ketiga pelaku.
-
Siapa yang ditetapkan tersangka TPPU? Dalam perkara ini, SYL juga telah ditetapkan menjadi tersangka TPPU lantaran diduga menikmati hasil uang haram yang didapat SYL dari 'malak' ke bawahannya di Kementerian Pertanian (Kementan).
-
Siapa yang diincar TNI? Satu sosok yang diincar para prajurit TNI itu adalah Kapolres Tuban, AKBP Suryono.
"Penyidik Pomdam XVII Cenderawasih masih terus menyelidiki kasus tersebut hingga nanti pelakunya terungkap dan ditetapkan sebagai tersangka," kata Mayjen Mustafa.
Seperti diketahui, kasus dugaan pemukulan terhadap tiga anak berusia antara 11-14 tahun itu berawal dari hilangnya dua ekor burung kakatua dari Pos Damai Cartenz yang berlokasi di Arso, Kabupaten Keerom, Rabu (25/10).
Dari hasil penyelidikan, diduga ada tiga anak yang mengambil burung dan menjualnya. Kemudian, pada Kamis (27/10) mereka dibawa ke pos untuk diinterogasi. Saat itu diduga ketiga anak itu dipukul oleh prajurit yang tergabung dalam Satgas Damai Cartenz hingga mengalami cedera.
Ketiga anak yang menjadi korban yaitu RF (14 tahun), BB (13 tahun) dan LK (11 tahun) dan saat ini telah berada kembali di tengah keluarganya setelah sempat dirawat di RST Marthen Indah Jayapura.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pangdam mengatakan kejadian itu harusnya tidak perlu terjadi di tengah upaya menyelesaikan konflik di Papua.
Baca SelengkapnyaTNI Ungkap Peran 13 Prajurit Tersangka Penganiayaan Anggota KKB di Papua
Baca SelengkapnyaPomdam Brawijaya akan mendalami terkait dengan motif penyiksaan yang dilakukan para prajurit tersebut.
Baca SelengkapnyaPasal yang disematkan kepada 13 prajurit berbeda disesuaikan pelanggaran yang dilakukan.
Baca SelengkapnyaProfil satuan elite TNI AD Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 300/Braja Wijaya yang sedang jadi sorotan.
Baca SelengkapnyaWakil Komandan (Wadan) Puspomad, Mayjen TNI Eka Wijaya Permana mengatakan, hukuman itu berdasarkan Pasal 170 dan 351 KUHP.
Baca SelengkapnyaTak hanya Puspom TNI yang memonitor perkara tersebut, melainkan juga Kepala Badan Pembinaan Hukum (Kababinkum) TNI.
Baca SelengkapnyaPenyidik mendapatkan keterangan lebih dari dua orang saksi yang menyatakan bahwa tersangka Pegi Setiawan berada di lokasi kejadian.
Baca SelengkapnyaPenganiayaan dilakukan prajurit Batalion Infanteri Raider 300/Braja Wijaya yang bertugas di daerah Papua.
Baca Selengkapnya“Saya minta maaf kepada seluruh rakyat Papua," kata Pangdam Cendrawasih
Baca SelengkapnyaKelima tersangka pelaku perundungan itu merupakan anak-anak.
Baca SelengkapnyaPrajurit TNI-Polri melumpuhkan lima anggota KKB di Pegunungan Bintang.
Baca Selengkapnya