TNI AD Dalami Soal Motif 13 Prajurit Siksa KKB, Inisiatif Pribadi atau Perintah Atasan
Insiden penyiksaan dilakukan pada 3 Februari 2024 lalu.
Insiden penyiksaan dilakukan pada 3 Februari 2024 lalu.
merdeka.com
Kadispenad Brigjen TNI Kristomei Sianturi mengatakan kedepan Pomdam Brawijaya akan mendalami terkait dengan motif penyiksaan yang dilakukan para prajurit tersebut.
"Nantinya akan kita cek lebih lanjut apakah ini atas inisiatif pribadi atau memang ada perintah dari atasannya untuk melakukan itu," kata Kristomei saat jumpa pers, Selasa (26/3).
Sehingga, Kristomei mengatakan setelah terungkap motif barulah ketahuan sebab akibat sebenarnya dari tindakan pelanggaran hukum yang dilakukan ke-13 prajurit tersebut.
"Nanti kita lihat bagaimana keterkaitan atau hubungan sebab akibatnya kenapa dia sampai melakukan itu. Dan itu nanti akan menentukan jenis hukuman apa yang akan diberikan kepada prajurit tersebut," tuturnya.
Sementara, Pangdam XVII/ Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan menyatakan jika tindakan ke-13 prajurit yang memvideokan penyiksaan tidak diketahui oleh para komandan.
"Tidak-tidak (ada arahan untuk memvideo) mereka iseng saja merekam sendiri sehingga kemarin tidak tahu. Bagaimana sehingga muncul jadi viral tetapi tidak ada laporan seperti itu," kata Izak.
Dia sendiri yang akan menindak para prajurit, karena telah merusak upaya menjaga perdamaian di tanah papua.
"Kita sangat marah kalau terjadi seperti itu, saya sebagai Pangdam tidak membenarkan ada tindakan kekerasan di Papua. Saya berusaha membangun penyelesaian konflik permasalahan di Papua dengan pendekatan humanis, kearifan lokal harus selaras dengan bagaimana masyarakat papua," imbuh dia.
Izak pun mengakui saat awal kasus itu muncul sempat tidak percaya, ketika pertama kali viral di media sosial. Sebab, dalam video tidak nampak pelaku seperti anggota TNI, karena hanya memperlihatkan tubuh korban.
"Sehingga saya berpikir jika tidak ada kejadian ini di Papua karena sampai dengan saat ini tidak ada masyarakat yang melaporkan ini. Biasanya jika ada kekerasan di Papua gereja sudah pasti akan menghubungi saya, masyarakat pasti hubungi saya, pasti laporan," jelasnya.
"Karena kami punya hubungan baik dengan semua pihak di Papua. Sampai saat ini kami tidak pernah dapat keluhan itu sehingga saya berkesimpulan ini (saat awal) tidak terjadi di Papua," tambah dia.
Sementara untuk saat ini kasus telah ditangani oleh Pomdam III/Siliwangi dalam rangka proses penegakan hukum. Dengan telah menahan ke-13 prajurit, diantaranya 3 setara pangkat bintara dan 10 pangkat tamtama ditahan di tahanan militer maksimum security.
Kristomei memastikan pihaknya akan mengambil langkah tegas kepada prajurit yang terbukti bersalah terlibat pengeroyokan.
Baca SelengkapnyaKadispenad Brigjen TNI Kristomei Sianturi mengatakan kedepan Pomdam Brawijaya akan mendalami motif pelaku
Baca SelengkapnyaDugaan prajurit TNI menyerang Polres Jayawijaya itu ditangani Kodam XVII/Cenderawasih.
Baca Selengkapnya14 Prajurit TNI diperiksa Pomdam Jaya itu berasal dari pelbagai kesatuan.
Baca SelengkapnyaDandim mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi manakala ada berita hoaks
Baca SelengkapnyaTNI Ungkap Peran 13 Prajurit Tersangka Penganiayaan Anggota KKB di Papua
Baca SelengkapnyaDengan suara knalpot bising menyulut emosi masyarakat sekitar, termasuk prajurit TNI.
Baca SelengkapnyaKasad meminta jika ada prajurit yang tidak netral untuk segera melaporkan ke institusi TNI.
Baca SelengkapnyaSembilan prajurit TNI AD itu berstatus saksi akan diperiksa apabila dibutuhkan keterangan lanjutan.
Baca Selengkapnya