Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

3 Daerah Zona Merah Covid-19 di Indonesia Membutuhkan Banyak APD

3 Daerah Zona Merah Covid-19 di Indonesia Membutuhkan Banyak APD Ilustrasi tenaga medis. ©2020 Merdeka.com/Iqbal Nugroho

Merdeka.com - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) masih menerima banyak keluhan soal ketersediaan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis. Daerah yang membutuhkan banyak APD yakni Jakarta, Jawa Timur dan Jawa Barat.

"Sekarang tinggal lihat petanya. Peta daerah merah itu kan mereka harus punya APD yang cukup. Jawa Timur, Jakarta, Jabar sudah sebagian. Jatim hampir merata, sudah hampir ada kasus setiap kabupaten," kata Wakil Ketua Umum Pengurus Besar IDI, Mohammad Adib Khumaidi saat dihubungi merdeka.com, Selasa (7/4).

Adib berharap, pemerintah dalam menangani Covid-19 tetap mengedepankan distribusi APD. Distribusi harus dilakukan secara kontinyu dan tak berhenti.

Harapan yang sama disampaikan kepada elemen masyarakat yang bisa membantu mendistribusikan APD bagi tenaga medis. Selama kasus Covid-19 masih ada di Tanah Air, tenaga medis sangat membutuhkan APD.

"Kita berterima kasih juga banyak masyarakat yang membantu kami untuk APD juga. Ini mudah-mudahan kontinyu lah karena ini kan masih terus berlangsung," ujarnya.

Adib melanjutkan, di internal organisasi profesi dan perhimpunan kesehatan sendiri perlu membuat regulasi standarisasi sumber daya manusia (SDM) dan APD. Mengenai SDM, pihaknya akan mengurangi frekuensi pelayanan terhadap pasien.

"Artinya kualifikasi-kualifikasi untuk SDM dokter yang bekerja baik itu di ruang isolasi misalnya, UGD, pelayanan rumah sakit atau praktik, itu nanti buat kualifikasi SDM. Atau imbauan untuk mengurangi frekuensi pelayanan, kita mengurangi kontak juga dengan pasien," ucap dia.

"Kemudian mengurangi tidakan-tindakan yang elektis, yang tidak urgen dan tidak emergency. Kita fokus pada tindakan emergency. Misalnya kalau operasi masih bisa ditunda, ya tunda," imbuhnya.

Berikutnya akan ada standarisasi APD bagi dokter yang berpraktik. Mereka harus menggunakan APD level dua, terdiri dari kaca mata google atau shield pelindung muka, masker N95 dan sarung tangan.

Bagi dokter yang menjalankan tugas surveilans tidak perlu menggunakan masker N95. Mereka cukup menggunakan masker bedah.

"Jadi benar-benar kita harus buat standarisasi terkait dengan APD. Ketiga standarisasi paket kesehatan seperti tadi untuk membedakan mana rumah sakit Covid-19 atau non Covid-19. Karena kita tahu masalah kesehatan kan bukan hanya Covid-19 saja. Jangan sampai kita hanya terfokus pada masalah Covid-19 tapi masalah lain jadi terbengkalai," pungkas dia.

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Empat Strategi Menkes Hadapi Potensi Pandemi Selanjutnya
Empat Strategi Menkes Hadapi Potensi Pandemi Selanjutnya

Dari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.

Baca Selengkapnya
Wacana Menkes Pekerjakan Dokter Asing, BPJS Kesehatan Minta Kriteria Ini Dipenuhi
Wacana Menkes Pekerjakan Dokter Asing, BPJS Kesehatan Minta Kriteria Ini Dipenuhi

UU Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan mengatur persyaratan dan batasan bagi tenaga medis dan tenaga kesehatan WNA yang ingin berpraktik di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Kembali Meningkat, IDI Minta Masyarakat Pakai Masker Lagi
Kasus Covid-19 Kembali Meningkat, IDI Minta Masyarakat Pakai Masker Lagi

PB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.

Baca Selengkapnya
Perlu SDM Unggul, Wamenkes: Rasio Dokter Indonesia di Bawah Standar WHO
Perlu SDM Unggul, Wamenkes: Rasio Dokter Indonesia di Bawah Standar WHO

Berdasarkan data Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kasus penyakit katastropik mengalami peningkatan sebanyak 23,3 juta kasus di 2022.

Baca Selengkapnya
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia

Masyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.

Baca Selengkapnya
Dokter Bisa Praktik di Tiga Tempat, Kemenkes Ungkap Syaratnya
Dokter Bisa Praktik di Tiga Tempat, Kemenkes Ungkap Syaratnya

Ketentuan mengenai jumlah maksimal tempat praktik ini masih mengacu pada peraturan sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat

mengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Ini Imbauan Kemenkes RI
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Ini Imbauan Kemenkes RI

Kemenkes mengimbau masyarakat tetap menjaga kesehatan. Selain itu, tidak lupa pakai masker di keramaian dan rajin mencuci tangan .

Baca Selengkapnya
Alarm Covid-19 Kembali Berdering, Penumpang KRL Diimbau Pakai Masker Lagi
Alarm Covid-19 Kembali Berdering, Penumpang KRL Diimbau Pakai Masker Lagi

Berbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Penumpang Pesawat di Bandara Diimbau untuk Pakai Masker
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Penumpang Pesawat di Bandara Diimbau untuk Pakai Masker

Bandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.

Baca Selengkapnya
Aturan Baru Diteken Jokowi: Dokter Asing Boleh Praktik di Indonesia, Tapi Ada Syaratnya
Aturan Baru Diteken Jokowi: Dokter Asing Boleh Praktik di Indonesia, Tapi Ada Syaratnya

Aturan ini sudah ditunggu berbagai pihak sejak tahun lalu.

Baca Selengkapnya