3 Harimau Sumatera turun gunung bikin geger warga desa Alu Rambot Aceh
Merdeka.com - Tiga ekor harimau Sumatera dilaporkan turun ke kawasan Jalan Desa Alu Rambot, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh.
"Sudah sejak Rabu (19/9) saat melintasi jalan setepak mengambil sawit, kami dihadang dan mendokumentasikan beberapa ekor harimau di tengah jalan," kata Kamal, salah seorang warga Nagan Raya seperti dikutip Antara, Jumat (21/9).
Kamal bersama sejumlah rekannya yang berada dalam truk mengabadikan sejumlah harimau yang nampak jelas bermain di depan mobil mereka saat hendak menuju kebun menjemput bahan baku sawit.
-
Mengapa Harimau Sumatera diburu? Diburu karena Mitos Kucing besar ini sangat dihormati masyarakat sejumlah daerah di Sumatera. Penghormatan terhadap si belang bagai pisau bermata dua. Ada yang melindungi, tapi banyak pula yang memburunya karena mitos ingin mendapatkan kekuatan mistis dari hampir semua bagian tubuhnya, mulai dahi, kumis, taring, kuku, kulit, dan lainnya.
-
Kenapa serangan harimau terjadi? Hewan besar itu langsung menerkam, mencabik dan mengigit seseorang yang kebetulan bersinggungan.
-
Di mana serangan harimau terjadi? Dalam pemberitaan surat kabar De Staandard edisi 13 Februari 1883, diberitakan tentang seorang warga yang diterkam harimau dan jasadnya ditemukan di hutan.
-
Dimana habitat harimau Jawa dulu? Pada awal abad ke-19, harimau Jawa masih banyak berkeliaran di Pulau Jawa. Mengutip Instagram @blitar.heritage, sebelum letusan Gunung Kelud pada tahun 1901, perkebunan di lereng gunung ini merupakan habitat harimau Jawa.
-
Siapa yang mengancam kelangsungan hidup harimau? Permintaan tulang, kulit, dan bagian tubuh harimau lainnya menyebabkan meningkatnya kasus perburuan dan perdagangan manusia.
-
Kenapa keberadaan satwa langka di hutan lereng Gunung Slamet terancam? Beberapa satwa langka itu masih dapat dijumpai walau keberadaan mereka terancam oleh para ulah pemburu liar.
Ketika melihat kawanan harimau Sumatera itu, kendaraan mereka kemudian dihentikan. Mereka tidak berani lagi melanjutkan perjalanan, sedangkan lokasi keberadaan satwa dilindungi undang-undang tersebut hanya berjarak sekitar 10 kilometer dari permukiman warga.
"Hari ini kami rencananya naik lagi ke sana mengambil mobil, mudah-mudahan sudah tidak ada lagi harimau. Tentunya kami takut sehingga meninggalkan kendaraan di lokasi harimau kemarin," ujarnya.
Binatang itu turun ke jalan diduga karena kawasan hutan habitat mereka terusik oleh aktivitas perusahaan perkebunan sawit yang sedang melakukan peremajaan. Ditambah lagi dengan adanya pembukaan lahan baru oleh masyarakat di kawasan hutan.
Informasi dihimpun dari sejumlah masyarakat Desa Alu Rambot dan Desa Krueng Alem, Kecamatan Darul Makmur, warga melihat satwa-satwa itu sudah selama beberapa pekan terakhir. Mereka turun dan bermain di kawasan pegunungan dan kebun sawit.
Masyarakat yang beraktivis menuju kawasan pegunungan sempat berhadap-hadapan dengan beberapa ekor harimau. Akan tetapi, satwa tersebut tidak mengejar dan menakuti masyarakat.
"Kami langsung pulang, karena bila ada harimau itu petanda. Tidak berani lagi naik sampai menanti ada kabar kalau harimau itu sudah berpindah," kata Adnan, salah seorang warga Krueng Alem.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Momen itu terekam CCTV terjadi pada 30 Mei 2024 pukul 02.00 dini hari
Baca SelengkapnyaKejadian penyerangan harimau sumatera terhadap warga di Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung ini bukan yang pertama kalinya.
Baca SelengkapnyaMenurut Atep, turunnya ratusan monyet dari bukit Tawilis diduga tidak ada makanan di habitatnya sehingga kemudian turun menyerang dan menjarah lahan warga.
Baca SelengkapnyaKawanan monyet ini diduga kekurangan makan karena hutan di lereng Gunung Lawu kondisinya memprihatinkan
Baca SelengkapnyaKejadian harimau masuk permukiman di Desa Sodong, Kabupaten Batang membuat resah warga.
Baca SelengkapnyaKemunculan gajah di Muratara pertama kali dilaporkan warga Kelurahan Karya Makmur.
Baca SelengkapnyaIa lantas memilih untuk memberhentikan mobilnya dan membiarkan harimau untuk menyebrangi jalanan tersebut.
Baca SelengkapnyaMasuknya dua ekor gajah jantan itu telah dipantau petugas BKSDA. Saat ini kawanan gajah liar masuk permukiman di SP 6.
Baca SelengkapnyaSebelum gajah menyerang, seorang warga melakukan pengusiran terhadap gajah tersebut.
Baca SelengkapnyaHutan lereng Gunung Slamet merupakan rumah bagi banyak jenis satwa langka.
Baca SelengkapnyaKebakaran Hutan di Kawasan Margasatwa Giam Siak Kecil, Kabupaten Bengkalis diduga ada oknum yang tidak bertanggung jawab.
Baca Selengkapnya