Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

3 Nama cucu SBY yang serba Majapahit

3 Nama cucu SBY yang serba Majapahit Keluarga besar SBY bersama cucu ke-3.. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat ini telah memiliki tiga cucu. Cucu pertama adalah Almira Tunggadewi, putri tunggal pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Annisa Pohan. Sementara dua cucu lainnya, Airlangga Satriadhi Yudhoyono dan Pancasakti Maharajasa.

Nama tiga cucu Susilo Bambang Yudhoyono kental dengan nuansa kerajaan yang berlokasi di Jawa Timur. Cucu pertama dari pasangan Agus Harimurthi Yudhoyono dengan Annisa Pohan, bernama Almira Tungga Dewi Yudhoyono.

"Almira artinya putri yang mulia, Tunggadewi itu tokoh wanita abad ke 14, Ratu Majapahit yang setia dan berani. Sedangkan Yudhoyono adalah nama keluarga," kata Annisa beberapa saat setelah melahirkan beberapa tahun lalu.

Dalam beberapa prasasti yang memuat cerita Kerajaan Majapahit, Tunggadewi atau nama lengkap Tribhuwana Wijayatunggadewi adalah penguasa ketiga Majapahit yang memerintah sekitar tahun 1328-1351. Bergelar Sri Tribhuwanottunggadewi Maharajasa Jayawisnuwardhani.

Nama asli Tribhuwana adalah Dyah Gitarja, putri pasangan Raden Wijaya dan Gayatri. Tribhuwana naik tahta atas perintah ibunya tahun 1328, menggantikan Jayanagara yang meninggal di tahun yang sama.

Di bawah kendalinya, Majapahit menjelma sebagai kerajaan besar di Nusantara. Salah satu peristiwa penting di masanya adalah sumpah palapa yang diucapkan Gajah Mada saat dilantik sebagai rakryan patih Majapahit tahun 1334.

Gajah Mada bersumpah tidak akan menikmati kehidupan duniawi, sebelum berhasil menaklukkan wilayah kepulauan Nusantara di bawah Majapahit.

Pemerintahan Tribhuwana terkenal sebagai masa perluasan wilayah Majapahit ke segala arah sebagai pelaksanaan Sumpah Palapa. Tahun 1343 Majapahit mengalahkan raja Kerajaan Pejeng (Bali), Dalem Bedahulu, dan kemudian seluruh Bali.

Tahun 1347 Adityawarman yang masih keturunan Melayu dikirim untuk menaklukkan sisa-sisa Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Malayu. Ia kemudian menjadi uparaja (raja bawahan) Majapahit di wilayah Sumatera.

Perluasan Majapahit dilanjutkan pada masa pemerintahan Hayam Wuruk, di mana wilayahnya hingga mencapai Lamuri di ujung barat sampai Wanin di ujung timur.

Sedangkan cucu kedua Presiden SBY yang lahir pasangan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) dan Siti Ruby Aliya Rajasa, bernama Airlangga Satriadhi Yudhoyono.

Airlangga berarti pemimpin untuk keluarga, bangsa dan negara. Sedangkan Satriadhi Yudhoyono adalah satria yang berjuang di jalan yang benar, dan dapat menghadapai segala rintangan dan tantangan.

"Kami menginginkan putra kami kelak jadi pemimpin kepala keluarga, bisa jadi pemimpin masyarakat, bangsa dan negara. Pemimpin yang bijak baik dan mampu mengayomi elemen masyarakat," kata Ibas beberapa waktu lalu.

Nama Airlangga memang tidak asing. Di sejarah Nusantara, Airlangga adalah pendiri Kerajaan Kahuripan, atau sekarang daerah Sidoarjo Jawa Timur.

Airlangga lahir di Bali tahun 990 M. Dia menjadi Raja Kahuripan dari tahun 1009 sampai 1042, dengan gelar Abhiseka Sri Maharaja Rakai Halu Sri Dharmawangsa Airlangga Anantawikramottunggadewa.

Anak dari Raja Bedahulu, Udayana itu memiliki sifat kepemimpinan, berjiwa keras dan pantang menyerah. Saat berusia 16 tahun, Airlangga menikah dengan putri pamannya sendiri bernama Dharmawangsa Teguh di Watan, Ibu Kota Kerajaan Medang (sekarang sekitar Maospati, Magetan, Jawa Timur).

Namun saat prosesi sakral tersebut, prajurit sekutu Kerajaan Sriwijaya datang mengobrak-abrik. kejadian itu berujung pada meninggalnya sang paman. Airlangga yang berhasil lolos, segera melarikan diri ke hutan pegunungan dengan ditemani pembantu setianya.

Persitiwa tragis itu memilukan hati Airlangga, hingga akhirnya dia memutuskan untuk megubah jalan hidupnya dengan bertapa.

Usai tiga tahun hidup di hutan sebagai petapa, Airlangga didatangi utusan rakyat yang meminta membangun kembali Kerajaan Medang. Mengingat kota Watan sudah hancur, Airlangga pun membangun ibu kota baru bernama Watan Mas di dekat Gunung Penanggungan.

Ketika Airlangga naik takhta tahun 1009 itu, wilayah kerajaannya hanya meliputi daerah Sidoarjo dan Pasuruan saja. Karena sepeninggal Dharmawangsa Teguh, banyak daerah bawahan yang melepaskan diri.

Pada tahun 1023, Kerajaan Sriwijaya yang merupakan musuh besar dikalahkan Rajendra Coladewa raja Colamandala dari India. Hal ini membuat Airlangga lebih leluasa mempersiapkan diri untuk menaklukkan Pulau Jawa.

Sejak tahun 1025, Airlangga memperluas kekuasaan dan pengaruhnya seiring dengan melemahnya Sriwijaya. Namun usaha itu tidak berjalan mulus, menurut prasasti Terep (1032), Watan Mas kemudian direbut musuh, sehingga Airlangga melarikan diri ke desa Patakan. Berdasarkan prasasti Kamalagyan (1037), ibu kota kerajaan sudah pindah ke Kahuripan (daerah Sidoarjo sekarang).

Karena usaha gigihnya, kerajaan baru dengan pusat pemerintahan di Kahuripan, Sidoarjo ini, wilayahnya membentang dari Pasuruan di timur hingga Madiun di barat. Pantai utara Jawa, terutama Surabaya dan Tuban, menjadi pusat perdagangan yang penting untuk pertama kalinya.

Airlangga juga memperluas wilayah kerajaan hingga ke Jawa Tengah, bahkan pengaruh kekuasaannya diakui sampai ke Bali. Menurut prasasti Pamwatan (1042), pusat kerajaan kemudian pindah ke Daha (daerah Kediri sekarang).

Dari latar belakang dua nama cucu tersebut, apakah benar Presiden SBY sedang membangun sebuah 'kerajaan' besar di Indonesia? Atau hanya mengambil nama tokoh besar, sebagai harapan untuk meneladani sikap-sikap baiknya, lantaran nama adalah doa orang tua.

Sementara, cucu ketiga, Pancasakti Maharajasa memang tidak sama persis dengan nama raja Majapahit. Maharajasa, bisa jadi diambil dari nama sang kakek dari pihak perempuan, Hatta Rajasa yang merupakan bapak dari Aliya Rajasa. Namun jika ditelisik, salah satu raja Majapahit, juga ada yang memiliki gelar Rajasa, tepatnya Kertarajasa Jayawardhana, yakni Raden Wijaya.

Raden Wijaya merupakan pendiri sekaligus Raja Majapahit pertama. Raden Wijaya dinobatkan sebagai raja pada bulan Kartika tahun 1215 saka, bertepatan 12 November 1293. Raden Wijaya dikenal memiliki gelar Kertarajasa Jayawardana. Ia juga dikenal dengan nama lain, yaitu Nararyya Sanggramawijaya menurut Kidung Harsa Wijaya. (mdk/war)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Terkenal Tangguh dan Cerdas Pimpin Kerajaan Majapahit selama 12 Tahun, Ini Sisi Lain Ratu Tribhuwana Tunggadewi
Terkenal Tangguh dan Cerdas Pimpin Kerajaan Majapahit selama 12 Tahun, Ini Sisi Lain Ratu Tribhuwana Tunggadewi

Sosok Tribhuwana Tunggadewi dikenal sebagai saah satu pemimpin perempuan era kerajaan yang disegani.

Baca Selengkapnya
Ratu Kalinyamat Resmi jadi Pahlawan Nasional Asal Jepara, Begini Sosoknya
Ratu Kalinyamat Resmi jadi Pahlawan Nasional Asal Jepara, Begini Sosoknya

Portugis menjulukinya sebagai sosok wanita kuat dan pemberani.

Baca Selengkapnya
Ini 3 Sosok Cantik Anak Politikus Aria Bima, Ada Caleg DPD DIY hingga Kekasih Taruna Akpol
Ini 3 Sosok Cantik Anak Politikus Aria Bima, Ada Caleg DPD DIY hingga Kekasih Taruna Akpol

Ketiga anak Aria Bima berparas cantik dan berpendidikan mentereng. Ini sosoknya.

Baca Selengkapnya
8 Potret Almira Tunggadewi Yudhoyono Anak AHY dan Annisa Pohan, Makin Cantik
8 Potret Almira Tunggadewi Yudhoyono Anak AHY dan Annisa Pohan, Makin Cantik

Potret cantik Almira Tunggadewi Yudhoyono yang beranjak remaja.

Baca Selengkapnya
Kisah Sri Isyana Tunggawijaya, Raja Perempuan Pertama di Jawa Timur
Kisah Sri Isyana Tunggawijaya, Raja Perempuan Pertama di Jawa Timur

Sri Isyana Tunggawijaya merupakan sosok berkepribadian kuat yang menjadi raja perempuan pertama di Jawa Timur. Ia hidup sebelum era Kerajaan Majapahit.

Baca Selengkapnya
Profil Empat Srikandi Sumsel Lolos jadi Senator DPD, Ada Anak dan Keluarga Mantan Gubernur-Wagub
Profil Empat Srikandi Sumsel Lolos jadi Senator DPD, Ada Anak dan Keluarga Mantan Gubernur-Wagub

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Sumatera Selatan dipastikan semuanya diisi kaum perempuan.

Baca Selengkapnya
Kisah Hidup Dewi Suhita, Ratu Terakhir Majapahit yang Menginspirasi
Kisah Hidup Dewi Suhita, Ratu Terakhir Majapahit yang Menginspirasi

Dewi Suhita memimpin Majapahit saat kondisi kerajaan itu tidak baik-baik saja. Ia dihadapkan pada perang Paregreg. Pembawaannya yang tenang jadi sorotan.

Baca Selengkapnya
Cerita Nyi Mas Melati Si Singa Betina dari Tangerang, Teriakannya Bikin Belanda Ketar Ketir
Cerita Nyi Mas Melati Si Singa Betina dari Tangerang, Teriakannya Bikin Belanda Ketar Ketir

Kabarnya, julukan ini melekat karena teriakannya amat mengerikan dan bikin penjajah ketar-ketir.

Baca Selengkapnya
Sri Ratu Safiatuddin, Sosok Perempuan Pemimpin Kesultanan Aceh Selama 35 Tahun
Sri Ratu Safiatuddin, Sosok Perempuan Pemimpin Kesultanan Aceh Selama 35 Tahun

Selain Laksanamana Meulahayati, terdapat sosok perempuan fenomenal dan tangguh yang pernah memimpin Kesultanan Aceh selama 35 tahun.

Baca Selengkapnya
Sosok Sri Parameswari Dyah Kebi, Istri Mpu Sindok yang Kedudukannya Lebih Tinggi dari Sang Suami
Sosok Sri Parameswari Dyah Kebi, Istri Mpu Sindok yang Kedudukannya Lebih Tinggi dari Sang Suami

Mpu Sindok adalah sosok raja yang terkenal, namun tak banyak orang tahu tentang istrinya, Sri Parameswari Dyah Kebi.

Baca Selengkapnya
Cantiknya Almira Putri AHY Kenakan Long Dress Merah di Birthday Dinner ke-15 Tahun
Cantiknya Almira Putri AHY Kenakan Long Dress Merah di Birthday Dinner ke-15 Tahun

Saat merayakan hari ulang tahun ke-15, Almira tampil cantik mengenakan long dress berwarna merah.

Baca Selengkapnya
Disebut SBY Versi Cewek, Potret Cantik Almira Anak AHY & Annisa Pohan Genap Berusia 15 Tahun
Disebut SBY Versi Cewek, Potret Cantik Almira Anak AHY & Annisa Pohan Genap Berusia 15 Tahun

Putri tunggal pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Annisa Pohan yakni Almira Tunggadewi Yudhoyono sudah genap berusia 15 tahun.

Baca Selengkapnya