3 Nama cucu SBY yang serba Majapahit
Merdeka.com - Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat ini telah memiliki tiga cucu. Cucu pertama adalah Almira Tunggadewi, putri tunggal pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Annisa Pohan. Sementara dua cucu lainnya, Airlangga Satriadhi Yudhoyono dan Pancasakti Maharajasa.
Nama tiga cucu Susilo Bambang Yudhoyono kental dengan nuansa kerajaan yang berlokasi di Jawa Timur. Cucu pertama dari pasangan Agus Harimurthi Yudhoyono dengan Annisa Pohan, bernama Almira Tungga Dewi Yudhoyono.
"Almira artinya putri yang mulia, Tunggadewi itu tokoh wanita abad ke 14, Ratu Majapahit yang setia dan berani. Sedangkan Yudhoyono adalah nama keluarga," kata Annisa beberapa saat setelah melahirkan beberapa tahun lalu.
-
Siapa Ratu terakhir Majapahit? Dewi Suhita adalah ratu terakhir Majapahit yang naik takhta saat kondisi kerajaan itu tidak baik-baik saja.
-
Siapa ibu dari Gajah Mada? Jejak selanjutnya adalah makam Eyang Ratu Dewi Andong Sari, Ibunda Gajah Mada.
-
Siapa yang dikagumi seperti tuan putri kerajaan? Dia dikagumi kayak tuan putri kerajaan sama banyak orang.
-
Siapa raja perempuan pertama di Jawa Timur? Sri Isyana Tunggawijaya merupakan sosok berkepribadian kuat yang menjadi raja perempuan pertama di Jawa Timur.
-
Siapa yang punya darah keturunan Majapahit? Pria tua ini bukanlah orang sembarangan. Dia masih memiliki darah keturunan Kerajaan Majapahit. Pesan leluhurnya juga masih dipegang teguh. Bahkan kakek ini juga masih menjunjung tradisi ageman Jawa Kuno.
-
Siapa istri pertama dari Raja pertama Kerajaan Majapahit? Gayatri adalah salah satu istri dari Raja pertama kerajaan Majapahit, Raden Wijaya.
Dalam beberapa prasasti yang memuat cerita Kerajaan Majapahit, Tunggadewi atau nama lengkap Tribhuwana Wijayatunggadewi adalah penguasa ketiga Majapahit yang memerintah sekitar tahun 1328-1351. Bergelar Sri Tribhuwanottunggadewi Maharajasa Jayawisnuwardhani.
Nama asli Tribhuwana adalah Dyah Gitarja, putri pasangan Raden Wijaya dan Gayatri. Tribhuwana naik tahta atas perintah ibunya tahun 1328, menggantikan Jayanagara yang meninggal di tahun yang sama.
Di bawah kendalinya, Majapahit menjelma sebagai kerajaan besar di Nusantara. Salah satu peristiwa penting di masanya adalah sumpah palapa yang diucapkan Gajah Mada saat dilantik sebagai rakryan patih Majapahit tahun 1334.
Gajah Mada bersumpah tidak akan menikmati kehidupan duniawi, sebelum berhasil menaklukkan wilayah kepulauan Nusantara di bawah Majapahit.
Pemerintahan Tribhuwana terkenal sebagai masa perluasan wilayah Majapahit ke segala arah sebagai pelaksanaan Sumpah Palapa. Tahun 1343 Majapahit mengalahkan raja Kerajaan Pejeng (Bali), Dalem Bedahulu, dan kemudian seluruh Bali.
Tahun 1347 Adityawarman yang masih keturunan Melayu dikirim untuk menaklukkan sisa-sisa Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Malayu. Ia kemudian menjadi uparaja (raja bawahan) Majapahit di wilayah Sumatera.
Perluasan Majapahit dilanjutkan pada masa pemerintahan Hayam Wuruk, di mana wilayahnya hingga mencapai Lamuri di ujung barat sampai Wanin di ujung timur.
Sedangkan cucu kedua Presiden SBY yang lahir pasangan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) dan Siti Ruby Aliya Rajasa, bernama Airlangga Satriadhi Yudhoyono.
Airlangga berarti pemimpin untuk keluarga, bangsa dan negara. Sedangkan Satriadhi Yudhoyono adalah satria yang berjuang di jalan yang benar, dan dapat menghadapai segala rintangan dan tantangan.
"Kami menginginkan putra kami kelak jadi pemimpin kepala keluarga, bisa jadi pemimpin masyarakat, bangsa dan negara. Pemimpin yang bijak baik dan mampu mengayomi elemen masyarakat," kata Ibas beberapa waktu lalu.
Nama Airlangga memang tidak asing. Di sejarah Nusantara, Airlangga adalah pendiri Kerajaan Kahuripan, atau sekarang daerah Sidoarjo Jawa Timur.
Airlangga lahir di Bali tahun 990 M. Dia menjadi Raja Kahuripan dari tahun 1009 sampai 1042, dengan gelar Abhiseka Sri Maharaja Rakai Halu Sri Dharmawangsa Airlangga Anantawikramottunggadewa.
Anak dari Raja Bedahulu, Udayana itu memiliki sifat kepemimpinan, berjiwa keras dan pantang menyerah. Saat berusia 16 tahun, Airlangga menikah dengan putri pamannya sendiri bernama Dharmawangsa Teguh di Watan, Ibu Kota Kerajaan Medang (sekarang sekitar Maospati, Magetan, Jawa Timur).
Namun saat prosesi sakral tersebut, prajurit sekutu Kerajaan Sriwijaya datang mengobrak-abrik. kejadian itu berujung pada meninggalnya sang paman. Airlangga yang berhasil lolos, segera melarikan diri ke hutan pegunungan dengan ditemani pembantu setianya.
Persitiwa tragis itu memilukan hati Airlangga, hingga akhirnya dia memutuskan untuk megubah jalan hidupnya dengan bertapa.
Usai tiga tahun hidup di hutan sebagai petapa, Airlangga didatangi utusan rakyat yang meminta membangun kembali Kerajaan Medang. Mengingat kota Watan sudah hancur, Airlangga pun membangun ibu kota baru bernama Watan Mas di dekat Gunung Penanggungan.
Ketika Airlangga naik takhta tahun 1009 itu, wilayah kerajaannya hanya meliputi daerah Sidoarjo dan Pasuruan saja. Karena sepeninggal Dharmawangsa Teguh, banyak daerah bawahan yang melepaskan diri.
Pada tahun 1023, Kerajaan Sriwijaya yang merupakan musuh besar dikalahkan Rajendra Coladewa raja Colamandala dari India. Hal ini membuat Airlangga lebih leluasa mempersiapkan diri untuk menaklukkan Pulau Jawa.
Sejak tahun 1025, Airlangga memperluas kekuasaan dan pengaruhnya seiring dengan melemahnya Sriwijaya. Namun usaha itu tidak berjalan mulus, menurut prasasti Terep (1032), Watan Mas kemudian direbut musuh, sehingga Airlangga melarikan diri ke desa Patakan. Berdasarkan prasasti Kamalagyan (1037), ibu kota kerajaan sudah pindah ke Kahuripan (daerah Sidoarjo sekarang).
Karena usaha gigihnya, kerajaan baru dengan pusat pemerintahan di Kahuripan, Sidoarjo ini, wilayahnya membentang dari Pasuruan di timur hingga Madiun di barat. Pantai utara Jawa, terutama Surabaya dan Tuban, menjadi pusat perdagangan yang penting untuk pertama kalinya.
Airlangga juga memperluas wilayah kerajaan hingga ke Jawa Tengah, bahkan pengaruh kekuasaannya diakui sampai ke Bali. Menurut prasasti Pamwatan (1042), pusat kerajaan kemudian pindah ke Daha (daerah Kediri sekarang).
Dari latar belakang dua nama cucu tersebut, apakah benar Presiden SBY sedang membangun sebuah 'kerajaan' besar di Indonesia? Atau hanya mengambil nama tokoh besar, sebagai harapan untuk meneladani sikap-sikap baiknya, lantaran nama adalah doa orang tua.
Sementara, cucu ketiga, Pancasakti Maharajasa memang tidak sama persis dengan nama raja Majapahit. Maharajasa, bisa jadi diambil dari nama sang kakek dari pihak perempuan, Hatta Rajasa yang merupakan bapak dari Aliya Rajasa. Namun jika ditelisik, salah satu raja Majapahit, juga ada yang memiliki gelar Rajasa, tepatnya Kertarajasa Jayawardhana, yakni Raden Wijaya.
Raden Wijaya merupakan pendiri sekaligus Raja Majapahit pertama. Raden Wijaya dinobatkan sebagai raja pada bulan Kartika tahun 1215 saka, bertepatan 12 November 1293. Raden Wijaya dikenal memiliki gelar Kertarajasa Jayawardana. Ia juga dikenal dengan nama lain, yaitu Nararyya Sanggramawijaya menurut Kidung Harsa Wijaya. (mdk/war)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sosok Tribhuwana Tunggadewi dikenal sebagai saah satu pemimpin perempuan era kerajaan yang disegani.
Baca SelengkapnyaPortugis menjulukinya sebagai sosok wanita kuat dan pemberani.
Baca SelengkapnyaKetiga anak Aria Bima berparas cantik dan berpendidikan mentereng. Ini sosoknya.
Baca SelengkapnyaPotret cantik Almira Tunggadewi Yudhoyono yang beranjak remaja.
Baca SelengkapnyaSri Isyana Tunggawijaya merupakan sosok berkepribadian kuat yang menjadi raja perempuan pertama di Jawa Timur. Ia hidup sebelum era Kerajaan Majapahit.
Baca SelengkapnyaAnggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Sumatera Selatan dipastikan semuanya diisi kaum perempuan.
Baca SelengkapnyaDewi Suhita memimpin Majapahit saat kondisi kerajaan itu tidak baik-baik saja. Ia dihadapkan pada perang Paregreg. Pembawaannya yang tenang jadi sorotan.
Baca SelengkapnyaKabarnya, julukan ini melekat karena teriakannya amat mengerikan dan bikin penjajah ketar-ketir.
Baca SelengkapnyaSelain Laksanamana Meulahayati, terdapat sosok perempuan fenomenal dan tangguh yang pernah memimpin Kesultanan Aceh selama 35 tahun.
Baca SelengkapnyaMpu Sindok adalah sosok raja yang terkenal, namun tak banyak orang tahu tentang istrinya, Sri Parameswari Dyah Kebi.
Baca SelengkapnyaSaat merayakan hari ulang tahun ke-15, Almira tampil cantik mengenakan long dress berwarna merah.
Baca SelengkapnyaPutri tunggal pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Annisa Pohan yakni Almira Tunggadewi Yudhoyono sudah genap berusia 15 tahun.
Baca Selengkapnya