30 Sekolah di Kabupaten Kupang belum layak
Merdeka.com - Kekurangan sarana-prasarana pendidikan banyak dialami sekolah-sekolah di Kabupaten Kupang, NTT. Kurang lebih 30 sekolah mulai dari SD sampai SMA hingga kini bangunannya masih darurat. Untuk melaksanakan kegiatan belajar-mengajar (KBM), murid-murid terpaksa mengadakannya di dalam bangunan yang jauh dari kata layak.
"Artinya ada 30 sekolah yang masih beratapkan lontar, berdindingkan bambu, serta berlantaikan tanah," kata Ketua Komisi V DPRD NTT Winston Rondo saat bersama-sama Komunitas 1.000 Guru Kupang memberikan kelas inspirasi di SDN Amsila, Desa Nuanu Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang, seperti dilansir Antara, Minggu (11/10).
Ia menjelaskan, banyaknya sekolah di Kabupaten Kupang yang bangunannya masih darurat tersebut bukan karena kurangnya perhatian dari pemerintah daerah setempat. Namun, hal itu terjadi karena sejumlah sekolah tersebut masih berstatus baru oleh adanya keinginan kuat dari orang tua di daerah pedalaman atau terpencil agar anak-anaknya bisa mengenyam pendidikan.
-
Dimana sekolah itu berada? Peristiwa itu terjadi di Sekolah Al-Awda di Abasan al-kabira, bagian selatan Jalur Gaza dekat Khan Younis.
-
Apa yang muncul di halaman sekolah setelah gempa? Lebih dari satu sumber mata air tampak muncul dari sela-sela lantai paving.
-
Kenapa siswa di SDN Ambon belajar di lantai? Tidak ada bangku membuat para siswa harus duduk di lantai dan menunduk saat menulis materi pelajaran.
-
Mengapa bangunan SD Negeri Butuh masih kokoh? Walaupun telah termakan usia, saat ini gedung SD Negeri Butuh masih kokoh berdiri dan masih digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.
-
Dimana anak-anak bisa belajar? Aktivitas seperti berjalan-jalan di alam, memasak bersama, atau mengunjungi taman atau kebun binatang memberi anak-anak kesempatan untuk bertanya dan belajar.
-
Bagaimana kondisi bangunan SDN Cipaku saat ini? Yang tersisa di antaranya dinding, pondasi antara tembok dengan lantai dan logo dari beton bertuliskan SDN Cipaku yang sudah tidak utuh.
"Sekolah-sekolah yang baru tersebut usianya rata-rata tiga sampai lima tahun. Dan itu yang ada di Kupang, belum di daerah-daerah lainnya," ujarnya.
Ada beberapa sekolah di kabupaten Kupang yang diusulkan untuk segera diperbaiki. Salah satunya adalah sekolah SDN Amsila yang menjadi pusat dari kegiatan komunitas 1.000 guru Kupang.
"Kalau untuk SDN Amsila kita sudah usulkan dan sudah ada pembicaraan dengan Dinas Pendidikan dan Olahraga Kabupaten Kupang untuk segera diperbaiki dan pada pertengahan tahun 2016 dipastikan akan direnovasi," ujar Winston.
Sementara itu, terkait guru-guru di SDN Amsila yang masih berstatus pegawai honor dan hanya mendapatkan gaji Rp 78 ribu per bulan. Ia mengatakan, untuk tingkat provinsi pihaknya sudah berupaya agar turut melibatkan APBD provinsi untuk membantu gaji guru yang tidak layak.
"Kita lagi usahakan agar guru-guru yang mau mengabdi untuk sekolah bisa mendapatkan penghasilan sebesar Rp1,5 per bulannya," tuturnya.
Menurut Winston, walaupun tidak terlalu mencukupi kebutuhan hidup guru-guru Komite, setidaknya sudah bisa menambahkan dan membantu. Kata dia, pihaknya juga masih menunggu keputusan dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah untuk mengangkat guru-guru honor, namun sampai saat ini belum terwujud.
"Kita masih menunggu realisasinya, sebab dana yang besar bagi guru-guru kita tersebut, masih berada di pusat," tandas dia. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
kondisi bangunan ruang kelas sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Ikhlas Gunung Halu, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaBegini penampakan bangunan SMA di Alor yang sangat menyedihkan dan penuh keterbatasan.
Baca SelengkapnyaKarena kekurangan ruangan kelas sehingga harus digunakan bangunan yang tidak layak tersebut
Baca SelengkapnyaKondisi bangunan bekas WC itu tak layak pakai. Jauh dari standar sekolah seperti biasanya.
Baca SelengkapnyaSebanyak 18 siswa kelas 1 di SDN 02 Desa Tanjung, Kecamatan Koto Kampar Hulu, Kabupaten Kampar, Riau belajar di ruangan bekas water closet (WC).
Baca SelengkapnyaDiduga, gedung ambruk karena usia bangunan yang sudah tua.
Baca SelengkapnyaKondisi seperti ini sudah terjadi sejak 2014, karena kursi dan meja sudah rapuh.
Baca SelengkapnyaSelain kondisi gedung sekolah yang perlu diperbaiki, dewan guru pun menyampaikan bahwa SDN 7 Suana kekurangan meja dan kursi.
Baca SelengkapnyaBangunan Sekolah Dasar (SD) Negeri Pandansari 1, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang ambruk akibat dihantam hujan dan angin kencang.
Baca SelengkapnyaTidak ada bangku membuat para siswa harus duduk di lantai dan menunduk saat menulis materi pelajaran.
Baca SelengkapnyaTak terkira, bangunan sekolah tersebut berkonsep unik. Seluruh temboknya justru berbahan dasar dari plastik yang didaur ulang.
Baca SelengkapnyaSejumlah sekolah di Kabupaten Demak menerapkan pembelajaran secara daring atau online.
Baca Selengkapnya