4 Desa di Jombang Kebanjiran Akibat Sungai Meluap
Merdeka.com - Selain Nganjuk, hujan deras pada Minggu (14/2) malam juga melanda Kabupaten Jombang. Akibatnya, 4 desa di Kecamatan Mojoagung, Jombang yang menjadi langganan banjir kembali terendam air akibat luapan air sungai.
"Ini sebagian warga mengungai di balai desa dan sebagian ke tempat keluarganya yang tidak terdampak banjir," kata Erwan Susanto, Kepala Dusun Kebundalem, Desa Kademangan, Kecamatan Mojoagung, Minggu (14/2) malam.
Menurut Erwan, pada sore hari sekitar pukul 16.00 Wib desanya diguyur hujan selama hampir 4 jam. Setelah itu, sekitar pukul 20.00 WIB air masuk ke permukiman warga karena sungai yang melintas di desanya tak bisa menampung debit air. Warga yang mengetahui akan terjadi banjir segera menyelamatkan barang-barang miliknya.
-
Mengapa banjir di Demak terjadi lagi? Tanggul Sungai Wulan yang sebelumnya sempat diperbaiki oleh Kementerian PUPR nyatanya tidak mampu menahan debit air sungai akibat intensitas hujan yang sangat tinggi dalam sepekan.
-
Kapan Dusun Tonjong sering diterjang banjir? Dusun Tonjong merupakan daerah rawan banjir. Kondisi rumah-rumah di desa itu kurang baik. Saat musim hujan, kampung itu selalu diterjang banjir dengan tingginya mencapai 1,8-2 meter.
-
Kapan banjir di Demak terjadi lagi? Banjir kali ini merupakan yang kedua kalinya setelah sempat surut pada pertengahan Februari lalu.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
Ia menjelaskan, Dusun Kebondalem, Kademangan itu dihimpit oleh dua sungai besar. Di bagian sebelah barat, terdapat sungai catak banteng yang berasal dari aliran sungai Konto Kandangan. Sedangkan di sebelah timur, ada sungai Pancir Gunting aliran dari wilayah Wonosalam, Jombang.
"Nah, pas hujan itu sungainya meluap dan masuk ke permukiman penduduk sini. Air naik (Minggu) pukul 20.00 Wib," ujar dia.
Luapan air sungai tersebut telah merendam empat desa di Kecamatan Mojoagung, Jombang. Yakni Desa Mancilan, Betek, Karobelah dan Kademangan. Ketinggian air khususnya di Kebondalem mencapai 2 meter. Sejumlah tim relawan yang berada di lokasi berusaha mengevakuasi warga sengan menggunakan perahu karet.
"Di Kademangan ketinggian air sampai dua meter. Karena ini juga variatif, jadi yang terdalam itu dua meter. Di dalam rumah itu yang terdalam 50 sampai satu meter," ujarnya.
Ia menambahkan, berdasar data yang ia catat, sebanyak 618 rumah warga Kebondalem, Desa Kademangan yang terdampak banjir. Jumlah itu belum dari desa lain yang turut terkena banjir. Sejumlah warga saat ini telah mengungai ke balai desa dan keluarganya.
"Pengungsi di posko balai desa ada 7 orang lansia, anak-anak 16 orang, dan 13 orang dewasa. Yang lain ke tempat saudaranya yang tidak terdampak," kata dia.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat diminta waspada karena potensi cuaca ekstrem merujuk keterangan BMKG berpotensi terjadi hingga 21 April 2024.
Baca SelengkapnyaBPBD Grobogan juga berkoordinasi dengan perangkat desa untuk melakukan assessment dan evakuasi warga
Baca SelengkapnyaBanjir kali ini lebih besar jika dibandingkan dengan kejadian serupa pada awal Februari lalu.
Baca SelengkapnyaBanjir terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan sehingga mengakibatkan jalan nasional jalur Demak-Semarang lumpuh total.
Baca SelengkapnyaHujan deras yang melanda Kota Bogor tadi malam telah menyebabkan banjir dan tanah longsor di beberapa lokasi.
Baca SelengkapnyaBanjir yang mengepung Kota Semarang, Jawa Tengah disebabkan karena cuaca ekstrem
Baca SelengkapnyaHujan deras sejak siang hingga malam hari menyebabkan tanggul Kali Cilemahabang, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi jebol sepanjang sekitar 20 meter, Kamis (4/1).
Baca SelengkapnyaWarga tidak menyangka banjir akan separah ini karena sebelumnya tidak ada seperti ini
Baca SelengkapnyaSebanyak 8 kecamatan dalam Kabupaten Aceh Utara dikepung banjir, sejak Selasa (5/9) pagi. Akibat bencana ini, seribu lebih warga memilih mengungsi.
Baca SelengkapnyaAkibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaHujan deras mengguyur sejak siang. Intensitasnya meningkat pada sore hari hingga menjelang petang.
Baca SelengkapnyaDilanda hujan dengan intensitas tinggi, bencana banjir dan tanah longsor melanda beberapa daerah di Kota Padang
Baca Selengkapnya