4 Kali mangkir dari panggilan, WNA Korea bakal dijemput paksa
Merdeka.com - Mr B Doun, Warga Negara Asal (WNA) asal Korea yang menjabat sebagai Direktur Utama PT Dossan Cipta Busana Jaya, perusahaan garment export-import di Jakarta dilaporkan ke Polres Bogor Kota, dalam kasus dugaan penipuan senilai Rp 2 Miliar.
Mr B Doun dilaporkan Anita (35) Istri Park Dong Siek alias Abdul Direktur Utama PT Sujong Sukses Jaya, warga Sawangan, Kota Depok. PT Sujong terletak di Jalan Neglasari, Kelurahan Ciparigi, Bogor Utara, Kota Bogor merupakan rekanan atau sub kontraktor dari PT Dossan yang terletak di Cilincing, Jakarta Utara.
"Ya hari ini rencana pemanggilan keempat, tapi yang bersangkutan tidak datang lagi. Jika tidak datang lagi, tidak menutup kemungkinan akan dijemput paksa," kata Kasat Reskrim Polres Bogor Kota AKP Auliya Jabar, saat dihubungi , Jumat (27/2).
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Siapa yang tertangkap terkait penipuan ini? Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
-
Siapa korban penipuan ini? Namun data universitas itu masih dalam penyidikan sehingga belum bisa disampaikan ke publik.
-
Siapa yang jadi korban penipuan? Defri mengalami insiden ini ketika menerima tawaran investasi pada pertengahan 2023.
Dia memaparkan, kasus dugaan penipuan ini terjadi pada Agustus 2014 silam. Sebab, pihak pelapor tidak terima dengan sikap PT Doossan yang tidak mau membayar pesanan 106 ribu pakaian berupa dress dan blouse senilai Rp 2 miliar.
"Dari kasus ini, selain memintai keterangan pelapor, kita juga sudah memeriksa sejumlah saksi dari pihak PT Sungjon (7 orang) dan PT Dossan sebanyak 1 orang," katanya.
Untuk kelengkapan berkas acara perkara (BAP), pihaknya membutuhkan keterangan langsung dari terlapor selaku penanggungjawab pemesanan pakaian dress dan blouse. "Saya akan cek dulu, sejauh ini perkembangannya seperti apa," katanya.
Sementara itu, Merchandiser VVIC yang juga Juru Bicara PT Sujon, Yuliana Kaligis berharap pihak kepolisian terus memproses kasus ini hingga ke persidangan. "Selain itu, kita juga berharap dengan dilaporkannya ke kepolisian, pihak PT Dossan mau melunasi hutang orderan tersebut. Karena kasihan, imbas dari kasus ini banyak karyawan yang belum digaji," ujarnya.
Pihaknya, mengaku mau menyerahkan seluruh pesanan pakaian yang hendak di eksport ke PT Forever Twenty One asal Amerika melalui PT Dossan itu, dikarenakan pada tahap awal kontrak kerja Februari 2014 dengan jumlah pesanan 39 ribu potong pakaian senilai USD 58 ribu berjalan lancar.
"Pada tahap awal Februari tidak ada masalah. Tapi tahap kedua karena bos kita sesama dari Korea saling percaya, akhirnya kita mau menyerahkan seluruh pesanan tersebut meski belum dibayar sepeserpun," tandasnya.
Alasan pihaknya melapor ke kepolisian karena sudah berulangkali menagih dilengkapi invoice (kuitansi pesanan) PT Dossan tapi tidak ada jawaban. "Makanya, bos kita lapor polisi," katanya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari para korban total tersangka mendapatkan uang sebesar Rp7,4 miliar.
Baca SelengkapnyaPolres Bogor hingga kini masih mendalami kasus tersebut, termasuk mencari tahu keterlibatan pihak-pihak lain dalam aksi YS.
Baca SelengkapnyaNamun, Ketut belum bisa membeberkan siapa saja saksi yang telah dicegah ke luar negeri itu.
Baca SelengkapnyaDi antara korban sampai rela menjual truk demi bisa berangkat ke Korea
Baca SelengkapnyaDSH sudah tiga kali mangkir dari panggilan penyidik kejagung.
Baca Selengkapnya"Masalah penahanan sudah diatur dalam KUHAP," kata Komarudin saat dikonfirmasi.
Baca SelengkapnyaIa melancarkan aksi tipu-tipu dengan membuka praktik pengobatan alternatif di rumah kontrakannya yang ada di sekitar Kota Pacitan.
Baca SelengkapnyaKorban pun terpaksa menuruti permintaan penipu dengan mentransfer uang miliknya hingga uang perusahaan.
Baca SelengkapnyaMereka menawarkan pengadaan 36 unit Iphone 14 Pro Max kepada korban yang berprofesi sebagai pengusaha.
Baca SelengkapnyaTipu Wanita Kenalan di Medsos, Briptu FA Dijebloskan ke Tahanan Propam Polrestabes Surabaya
Baca SelengkapnyaSebanyak 14 calon pengantin di Palembang menjadi korban penipuan pengusaha wedding organizer (WO).
Baca SelengkapnyaSeorang pria berinisial D (51) menipu puluhan warga Garut dan Tasikmalaya dengan modus menawarkan jasa travel umrah.
Baca Selengkapnya