4 Kapal dikerahkan cari 9 penumpang speadboat karam di Bangka
Merdeka.com - Jajaran Ditpolair Polda Sumsel mengerahkan empat kapal cepat untuk mencari sembilan penumpang speadboat yang tenggelam di Selat Bangka, Selasa (5/8) sore. Pencarian sempat terganggu akibat cuaca buruk.
Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol R Djarod Padakova, mengatakan pencarian korban speadboat itu dilakukan bekerja sama dengan Satpolair Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Polair Bangka, dan nelayan setempat.
"Pencarian sudah dilakukan kemarin sore dan terhenti karena cuaca buruk. Tadi pagi kembali kita lanjutkan dengan mengerahkan empat kapal cepat ke lokasi," ungkap Djarod kepada merdeka.com, Rabu (6/8).
-
Kenapa kapal itu tenggelam? Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk. 'Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Kapan kapal tersebut tenggelam? Lempengan-lempengan yang diukir dari marmer Purbeck ini merupakan muatan kapal karam bersejarah tertua di Inggris yang tenggelam di lepas pantai Dorset pada masa pemerintahan Henry III di abad ke-13, seperti dikutip dari Ancient Origins, Jumat (14/6).
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
Menurut dia speadboat berkapasitas 250 Pk tersebut tenggelam di perbatasan perairan Selat Bangka dan Sungai Sibur, Kecamatan Sungai Menang, Kabupaten OKI, Selasa (5/8) pukul 15.00 WIB. Dugaan sementara, penyebabnya karena gelombang tinggi.
Menurut dia, speadboat itu berpenumpang 30 orang yang berangkat dari Sungai Angit, OKI, menuju Toboali, Bangka. Akibat kecelakaan itu, sembilan penumpangnya hilang dan 21 penumpang lain termasuk nahkoda bernama Zainal Abidin berhasil diselamatkan.
"Seluruh penumpang selamat sudah kita evakuasi ke OKI. Sedangkan nahkoda belum bisa diperiksa karena fisiknya masih lemah," ujarnya menegaskan. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapal tersebut terbalik di sekitar Perairan Pulau Rambut
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaKM Lebanon tenggelam akibat dihantam ombak besar. Sebanyak 19 penumpang dilaporkan selamat setelah ditolong nelayan setempat.
Baca SelengkapnyaNamun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca Selengkapnya12 survivor tersebut ditemukan dan kemudian diselamatkan Tugboat Kharisma Bahari 168 yang melintas dari rute pelayaran dari Saumlaki Maluku menuju Gresik.
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca Selengkapnya10 Korban insiden kapal tugboat Surya 03 dan kapal dagang Setia Baru 05 yang terbakar di Desa Kalanis, Kecamatan Dusun Hilir, Kabupaten Barito Selatan (Barsel).
Baca SelengkapnyaDi TKP, speedboat bertabrakan dengan perahu getek bermuatan kelapa yang bertolak dari Sungai Bungin.
Baca SelengkapnyaKapal pengangkut barang, KM Lintang Timur Selatan, karam di Selat Malaka, Senin (31/7) sekitar pukul 07.30 WIB. Sebelas awaknya pun hilang.
Baca SelengkapnyaAda dua penumpang atas nama Hasmira dan Mariana meninggal dunia akibat tidak bisa berenang.
Baca SelengkapnyaBanyak yang mengirimkan doa dan berbelasungkawa kepada korban dan keluarga. Demikian juga dengan Penjabat Gubernur, Bahtiar Baharuddin.
Baca SelengkapnyaTim SAR menghentikan pencarian KM Sanjaya 86 yang karam di perairan Bali sepuluh hari lalu. Sebanyak 16 nelayan yang ada di kapal itu masih hilang.
Baca Selengkapnya