4 Pembunuh Manager Bank Mandiri berstatus pelajar SMA sederajat
Merdeka.com - Jajaran Polres Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, berhasil mengungkap pembunuh manager Bank Mandiri Cabang Baturaja, Yoppy Novrianto (35), ditemukan tewas terkubur dini hari tadi. Pelakunya berjumlah empat orang dan masih berstatus pelajar SMA sederajat.
Kapolres OKU, AKBP Dover Christian mengatakan, saat ini dua pelaku berhasil ditangkap, yakni MA (15) dan RS, yang sama-sama pelajar salah satu SMK Negeri Muara Enim. Sementara dua pelaku lain dinyatakan buron berinisial AK (17) pelajar SMA Muara Enim, dan SP (16) pelajar SMA Baturaja.
"Dua tersangka kita tangkap, dua pelaku lain buron. Semuanya masih pelajar SMA dan SMK," kata Dover, Rabu (24/2).
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Siapa yang diduga membunuh MB dan BN? Kedua anak ini diduga dibunuh oleh ibu kandungnya sendiri, Ida Nuryati, yang saat ini masih dalam kondisi shock berat di Rumah Sakit Bhayangkara Kediri.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
Penangkapan para tersangka berdasarkan hasil temuan di lokasi penemuan mobil korban. Kemudian, petugas mendatangi rumah masing-masing tersangka di Desa Lubai, Muara Enim, Selasa (23/2) malam. Petugas mendapati beberapa barang milik korban yang dicuri tersangka, seperti jam tangan, ponsel, komputer jinjing, dan catu daya.
"Kami masih kejar kedua pelaku lain dan menyelidiki motif pembunuhannya," ujar Dover.
Yoppy ditemukan tewas setelah menghilang sejak Minggu (21/2). Jasadnya terkubur di semak-semak sedalam empat meter di Desa Kurup, Kecamatan Lubuk Batang, OKU.
Penemuan mayat Yoppy terjadi setelah polisi menemukan mobil korban, Toyota Rush berpelat nomor BG 1594 RT, di area perkebunan jagung di Desa Tanjung Baru, OKU. Saat itu, mobil dalam keadaan kosong dan pintu terkunci.
Hilangnya korban pertama kali diketahui bawahannya, Yusuf, yang tinggal serumah di rumah dinas korban. Yusuf yang baru tiba dari Palembang khawatir karena saat pintu digedor, Yoppy tidak menjawab. Padahal kondisi pintu terkunci dan suara televisi dari dalam rumah terdengar keras. Sementara, mobil dinas yang terparkir juga tidak ada di halaman rumah.
Keesokan harinya, Yusuf langsung pergi ke kantor Bank Mandiri menanyakan keberadaan korban. Ternyata Yoppy tidak ada di tempat. Pihak bank langsung menghubungi istri korban di Palembang. Tetapi, hasilnya nihil. Keluarga langsung melapor ke polisi atas kehilangan itu. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi keji kelakuan 4 bocah di bawah umur yang perkosa dan bunuh seorang siswi SMP di Palembang.
Baca SelengkapnyaPetugas kahwatir ayah korban tak bisa mengendalikan emosi sehingga menimbulkan keributan di kantor polisi.
Baca SelengkapnyaPelaku masing-masing berinisial D (30), C (48), O (46) dan S (29). Keempatnnya pun terancam hukuman mati
Baca SelengkapnyaIa menjelaskan pelaku utama dalam peristiwa pembacokan tersebut dijerat dengan Pasal 338.
Baca SelengkapnyaPemicu pembunuhan karena uang dalam celengan pelaku dicuri dan hingga memancing kemarahan dan perkelahian.
Baca SelengkapnyaDari 10 tersangka pelaku pemerkosaan, empat orang masih belum tertangkap.
Baca SelengkapnyaKasus tersebut berhasil terungkap oleh kepolisian dengan menggunakan metode modern Scientific Crime Investigation.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap motif kasus pembunuhan dan pemerkosaan siswi SMP di kuburan China Palembang pada Minggu (31/8) sekitar pukul 16.00 WIB.
Baca Selengkapnya"Pelaku B kami tangkap di wilayah Cileungsi tanpa perlawanan. Masih ada 4 tersangka lain yang masih kita kejar,"
Baca SelengkapnyaTiga pelaku pembacokan yang menewaskan satu orang pelajar di Jalan Pasar Lama Ciampea ditangkap.
Baca Selengkapnya"Dari hasil keterangan pelaku mereka sudah melakukan tiga kali," kata Rovan
Baca SelengkapnyaPolisi memastikan terus memburu keberadaan tersangka DPO
Baca Selengkapnya