4 tahun dipelihara warga, bayi orang utan akhirnya disita petugas
Merdeka.com - Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah, bersama yayasan Borneo Orang utan Survival (BOS) Nyaru Menteng di Kalteng, kembali menyita bayi orang utan Kalimantan sub spesies Kalteng (Pongo Pygmaeus Wrumbii), dari tangan warga desa Sepang Simin, kabupaten Gunung Mas.
Bayi orang utan itu sebelumnya dibeli warga senilai Rp 2,5 juta pada tahun 2012 lalu, dan telah dipelihara selama 4 tahun.
"Sekarang sudah tiba di Palangkaraya, untuk kita bawa ke Nyaru Menteng. Bayi orang utan jantan ini, kita beri nama Kombew," kata juru bicara yayasan BOS Nyaru Menteng, Monterado Fridman, kepada merdeka.com, Selasa (23/2).
-
Apa yang terjadi pada anak orangutan? 'Tim di lapangan berhasil evakuasi induknya hari Sabtu sekitar jam 9 pagi. Tapi anaknya, saat tim mengevakuasi, memisahkan diri dari induknya dan masuk cepat ke dalam hutan,' kata Kepala BKSDA Kalimantan Timur, Ari Wibawanto, dikonfirmasi merdeka.com, Senin (25/9).
-
Siapa orang utan tertua di dunia? Dengan umurnya tersebut, Bella merupakan orang utan sumatra tertua yang hidup di penangkaran di seluruh dunia.
-
Dimana orang utan raksasa itu ditemukan? Peristiwa tersebut diduga terjadi di daerah Kutai Timur, Kalimantan Timur.
-
Siapa yang mengajari orang utan muda? Mereka menghabiskan waktu ini untuk belajar segala hal darinya – termasuk apa yang baik untuk dimakan.
-
Kapan bayi harimau itu lahir? Ketiganya lahir pada 2 Maret 2024.
-
Dimana orangutan ditemukan? Kerja keras tim BKSDA, dibantu pegiat Center for Orangutan Protection (COP) dan tim pihak perusahaan tambang, menemukan dua Orangutan Induk dan anaknya hari Jumat (22/9), di kawasan area tambang batu bara di Kilometer 35 Kampung 26 Kecamatan Kaubun, Kabupaten Kutai Timur.
Penyitaan itu, setelah sang pemilik berencana pada 9 Februari 2016 lalu untuk menyerahkan orang utan tersebut ke petugas.
"Si pemilik kebetulan memang sering menonton berita di televisi, di berita media online. Jadi, kesimpulannya bahwa yang bersangkutan minim pengetahuan untuk melaporkan kepada petugas," ujar Fridman.
"Selama dipelihara, Kombew memang diberi makan buah seadanya, diberi susu, nasi bahkan mie instan. Dia ditempatkan di kandang besi, 1 meter persegi di dapur. Secara fisik, memang gemuk. Tapi perilaku liarnya sudah hilang, Kombew jinak dengan siapa saja," sambungnya.
Dijelaskan Fridman, orang utan itu diketahui dibeli dari seorang pekerja penebang kayu di hutan sekitar rumahnya. Saat itu memang, orang utan itu masih sangat kecil.
"Saya pastikan, induknya dipisahkan dan dibunuh. Karena bayi itu pasti dekat dengan induknya. Apalagi memang pekerja penebang kayu, kalau sudah di hutan itu berhari-hari, membawa senjata tajam," terangnya.
Dengan masuknya Kombew ke pusat rehabilitasi yayasan BOS Nyaru Menteng, ada 6 kali penyitaan orang utan dari tangan warga sejak 1 Februari 2016 lalu. Kombew bergabung bersama dengan bayi orang utan lainnya seperti Kejora, Kalanis, Timpah, Talaken, Katunjung, Moza dan Junior.
"Dengan begitu, diperlukan tindakan tegas pemerintah dan aparat, untuk penegakkan hukum yang mengacu pada Undang-undang No 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati," pungkas Fridman.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proses pemulangannya ke Kalimantan tidak berjalan mudah.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan seekor orang utan di dalam tas untuk dijual
Baca SelengkapnyaKarena tak kunjung dibayar, ibu korban melapor ke polisi dengan dalih anak hilang.
Baca SelengkapnyaHewan dilindungi yang ditemukan Owa Siamang jantan warna hitam, Kucing Kuwuk, anak Musang ekor putih, dan anak burung Kekep Babi.
Baca SelengkapnyaSebuah video yang memperlihatkan dua orang utan berjalan di wilayah tambang Kalimantan Timur (Kaltim) dengan kondisi fisik yang sangat kurus menghebohkan media.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi buaya berukuran cukup besar ini menghebohkan warga sekitar.
Baca SelengkapnyaOrang Utan Sumatra ini lahir 63 tahun yang lalu. Kini ia tinggal di Kebun Binatang Hagenbeck, Hamburg, Jerman.
Baca SelengkapnyaSatwa dengan nama latin helarctos malayanus itu kini sudah diserahkan ke Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau.
Baca SelengkapnyaDua Orang Utan Sumatra yang berhasil diselamatkan dari perdagangan ilegal telah mengikuti sekolah hutan agar siap hidup dan dilepaskan ke alam liar.
Baca SelengkapnyaDalam kasus ini, kepolisian menerapkan restoratif justice sehingga pemilik hanya diminta buat pernyataan tidak diproses hukum.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu muda tega menjual bayinya demi bisa pulang kampung.
Baca SelengkapnyaVideo seekor orang utan raksasa tiba-tiba muncul di permukiman warga viral di media sosial.
Baca Selengkapnya