4 Warga Banten Gabung Kelompok Teroris Ali Kalora
Merdeka.com - Jumlah anggota kelompok teroris pimpinan Ali Kalora bertambah empat orang di tengah pengejaran Polri. Dengan begitu, total kekuatan kelompok teroris Poso saat ini menjadi 14 orang.
"Ada empat orang yang kembali ditetapkan sebagai DPO (buronan) bergabung dengan kelompok Ali Kalora, jadi totalnya ada 14 orang," ujat Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo, Jakarta, Senin (14/1).
Empat simpatisan itu diketahui berasal dari wilayah Banten. Namun polisi tidak menjelaskan bagaimana empat orang tersebut menyusup ke pegunungan tempat kelompok Ali Kalora bersembunyi.
-
Kenapa Kompolnas butuh anggota baru? Hermawan mengajak seluruh masyarakat yang ingin memperbaiki tubuh Polri untuk berbondong-bondong mendaftar seleksi calon pimpinan Kompolnas.
-
Siapa yang terlibat dalam sindikat TPPO? Berdasarkan hasil penelusuran BP2MI para mafia besar diduga berkomplot dengan orang-orang yang diberikan kekuasaan oleh negara, seperti aparat penegak hukum atau APH.
-
Siapa yang menangkap Popo? Ia pun akhirnya ditangkap pihak kepolisian Polda Jambi.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Bagaimana penangkapan para pelaku TPPO? Pengungkapan kasus tersebut bermula dari laporan dari masyarakat sekitar mengenai adanya aktivitas mencurigakan oleh ketiga pelaku.
-
Siapa saja yang dihimpun dalam Korpri? Korpri sendiri adalah singkatan dari Korps Pegawai Republik Indonesia. Korpri tak lain merupakan sebuah organisasi yang menghimpun seluruh pegawai di tanah air sejak tahun 1971 silam.
Tak mau kalah, Satgas Tinombala juga mempertebal kekuatan untuk memburu kelompok teroris tersebut. Hanya saja tidak disebutkan berapa jumlah personel yang dikirimkan untuk menambah kekuatan pasukan di Sulawesi Tengah.
"Sudah ada penambahan dari Jakarta untuk TNI dan Polri dalam rangka penguatan satuan wilayah, dan dalam rangka mengoptimalkan dan efektifkan kinerja satgas. Selain dukungan Sarpras (sarana prasarana) penunjang pengejaran kelompok tersebut," ucap Dedi.
Aparat juga berkoordinasi dengan masyarakat setempat dalam mengejar kelompok teroris pimpinan Ali Kalora itu. Aparat bahkan telah menyebar pamflet dari udara yang berisi ultimatum terhadap Ali Kalora cs agar menyerahkan diri sebelum tanggal 21 Januari 2019.
Ali Kalora cs menjadi sorotan publik setelah aksinya membunuh dan memutilasi warga di Desa Salubanga, Sausu, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah pada Senin 31 Desember 2019. Diduga aksi tersebut untuk mengundang aparat kepolisian mendatangi lokasi.
Esoknya, mereka menembaki polisi yang sedang olah TKP dan mengevakuasi jasad korban mutilasi. Dua polisi mengalami luka tembak akibat peristiwa tersebut.
Kontak tembak antara petugas dan kelompok teroris berlangsung sekitar 30 menit. Mereka kemudian melarikan diri ke wilayah pegunungan di perbatasan Kabupaten Parigi Moutong dan Poso. Hingga saat ini, pengejaran terhadap mantan anak buah Santoso alias Abu Wardah itu terus berlanjut.
Reporter: Nafiez Rambu Rabbani
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Total 146 terduga teroris ditangkap Polri sepanjang tahun 2023.
Baca SelengkapnyaDesmont mengaku tak menutup kemungkinan jumlah tersangka akan bertambah. Alasannya, puluhan orang masih menjalani pemeriksaan.
Baca SelengkapnyaDetasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri kembali mengamankan satu orang anggota teroris di Sulawesi Tengah Sulteng.
Baca Selengkapnya5 Teroris Tersangka Bom Polsek Astana Anyar Ditangkap, Ada Anak Didik Dr Azahari & Simpatisan ISIS
Baca SelengkapnyaDensus 88 Antiteror Polri menangkap enam tersangka diduga terlibat dalam aksi jaringan terorisme di Kalbar dan Sumsel.
Baca SelengkapnyaDensus 88 tangkap puluhan pendukung ISIS dalam satu hari di 3 lokasi
Baca SelengkapnyaKarena sejauh ini anggotanya masih melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap para pelaku.
Baca SelengkapnyaKorban terluka akibat terkena sabetan senjata tajam yang diayunkan oleh pelaku
Baca SelengkapnyaTeror pertama bermula dari baku tembak yang menewaskan Bripda Alfandi Steve Karamoy.
Baca SelengkapnyaDua orang diantaranya yaitu RR dan AS ditangkap di Kabupaten Tojo Una-Una, dan satu orang lagi inisial MW diamankan di Penaraga, Nusa Tenggara Barat.
Baca SelengkapnyaPolda Sulbar menangkap empat tersangka penyalahgunaan dan peredaran narkoba. Seorang di antaranya anggota Polri, Brigadir A.
Baca SelengkapnyaKabar penangkapan Marco dibenarkan Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Yusuf Sutejo yang menyebut telah ditangkap di wilayah hukumnya.
Baca Selengkapnya