4 WNI diciduk di Singapura diduga ISIS adalah santri Ponpes di Bogor
Merdeka.com - Warga Negara Indonesia yang ingin ke Suriah melalui Singapura, ternyata santri pesantren di Bogor. Bahkan, pimpinan pesantren tersebut masih ditahan di Nusakambangan.
"Bahwa ke 4 orang yang diamankan tersebut merupakan Santri di pesantren Ibnu Masud Tahfuzul Quran Yayasan Yatim Piatu yang beralamat di Jl. Kampung Jami RT 2/4 Ciapus, Bogor, Jawa Barat dan pemilik pesantren tersebut yaitu Aman Abdurraman saat ini masih ditahan nusakambangan cilicap," ujar Kapolresta Barelang, Kombes Pol Helmy Santika, dalam pesannya, Senin (22/2).
Niatan ingin ke Suriah ketahuan akibat kecurigaan imigrasi Singapura, saat itu empat terduga simpatisan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) itu hendak boarding.
-
Dimana Syekh Basyaruddin mendirikan pesantren? Maka dari itu Syekh Basyaruddin mendirikan pesantren di Gunung Munggut yang berada di utara desa.
-
Dimana pondok pesantren Langitan berada? Jauh sebelum Indonesia merdeka, yakni pada tahun 1852, Kiai Muhammad Nur mendirikan pondok pesantren di Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban.
-
Dimana Bisri Syansuri mendirikan pesantren? Pada tahun 1917, Kiai Bisri Syansuri dan istrinya mendirikan pesantren di atas tanah milik pribadi di Denanyar Jombang.
-
Siapa yang pernah menjadi santri di Pondok Tegalsari? Salah satu sosok yang pernah jadi santri di Pondok Tegalsari adalah pujangga Ronggowarsito.
-
Siapa yang membangun Pesantren Bumi Tanah Jawi? Cak Diqin mendirikan Pondok Pesantren (Ponpes) Tahfidz Qur’an Bumi Tanah Jawi di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
-
Siapa yang mendirikan pesantren di Situ Wanayasa? Dahulu, sosok ini memiliki peran untuk mengislamkan wilayah Purwakarta, terutama di kaki Gunung Burangrang. Bukan sosok sembarangan, ia merupakan keturunan Banten. Dahulu, Kiai Ageung pernah mendirikan pondok pesantren yang berada di sekitar Situ Wanayasa.
"Keterangan dari Polisi Singapura, Kolonel Cristopher Jacob bahwa ke 4 orang WNI tersebut diamankan di Bandara Changi pada tanggal 19 Feb 2016 pukul 17.00 waktu Singapura," ungkap Helmy.
Keempat orang tersebut, Muhamad Mufid Murtadho (15) kelahiran Bekasi 27 Februari 2001, Untung Sugema Mardjuk (49) kelahiran Jakarta 30 Oktober 1967, Mukhlis Khoirur Rofiq (23) kelahiran Bekasi 18 November 1993, Risno Kelahiran Purbalingga 6 Desember 1988 (28).
Hingga hari ini para terduga simpatisan (ISIS) tersebut masih dalam pemeriksaan. Belum diketahui pasti apakah akan dikirim ke Jakarta atau dilepaskan.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di sisi lain, pihak ponpes membantah korban tewas karena dianiaya
Baca SelengkapnyaKasus ini sebelumnya terungkap bermula dari pelaporan pihak keluarga korban di Polsek Glenmore wilayah hukum Polresta Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaKanwil Kemenag Jawa Timur tidak bisa melakukan tindakan secara administrasi dan menyerahkan ke polisi.
Baca SelengkapnyaKetujuhnya kini masih menjalani pemeriksaan intensif
Baca SelengkapnyaDetasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri kembali mengamankan satu orang anggota teroris di Sulawesi Tengah Sulteng.
Baca SelengkapnyaSebelum dilakukan penangkapan, pelaku rupanya sudah kerap kali berpindah-pindah tempat.
Baca SelengkapnyaViral Penghuni Indekos di Tangsel Ngaku Diintimidasi saat Beribadah, Polisi Tetapkan 4 Tersangka
Baca SelengkapnyaDi Kota Palu, dikabarkan Densus 88 Antiteror mengamankan tiga orang terduga teroris.
Baca SelengkapnyaKetiga terduga teroris ditangkap secara terpisah di tiga kabupaten kota.
Baca Selengkapnya5 Teroris Tersangka Bom Polsek Astana Anyar Ditangkap, Ada Anak Didik Dr Azahari & Simpatisan ISIS
Baca SelengkapnyaGawai, busur panah dan anak panah disita Densus dari sebuah rumah di Sukoharjo
Baca SelengkapnyaDensus 88 menangkap 10 terduga teroris di Solo Raya
Baca Selengkapnya