4.628 Warga Melakukan Evakuasi Usai Gunung Ile Lewotolok NTT Erupsi
Merdeka.com - 4.628 Warga melakukan evakuasi pascaerupsi Gunung api Ile Lewotolok yang berada di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Mereka tersebar di tujuh titik pengungsian.
Tujuh titik tersebut yakni Kantor Bupati lama sebanyak 3.672 jiwa, Kantor BKD PSDM 338, Tapolangu 287, Aula Ankara 148, Kelurahan Lewoleba Tengah 140, lapangan Harnus 28 dan Desa Baopana 15.
"Tidak ada korban akibat erupsi yang terjadi Minggu, 29 November 2020 itu," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Raditya Jati, melalui keterangan tertulis, Senin (30/11).
-
Kapan gunung meletus? Dengan adanya faktor-faktor tersebut, terjadilah letusan gunung meletus yang dapat berdampak pada kerusakan lingkungan dan ancaman terhadap kehidupan manusia.
-
Kapan letusan pertama Gunung Ili Lewotolok? Letusan pertama gunung api ini terjadi pada tahun 1640
-
Dimana letusan gunung berapi terjadi? Pertanyaan tersebut menjadi fokus perhatian para peneliti yang mengunjungi dataran tinggi luas dan berbatu di India Barat yang terbentuk oleh lava cair, di mana mereka melakukan pengeboran batu dan mengumpulkan sampel untuk dianalisis.
-
Dimana Gunung Ili Lewotolok berada? Gunung Ili Lewotolok atau Gunung Lewotolo di utara Pulau Lembata, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur sedang bergejolak.
-
Kapan erupsi Semeru terjadi? 'Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin, 6 Mei 2024 pukul 05.43 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau sekitar 4.376 mdpl,' kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Mukdas Sofian, Senin (6/5).
Menurut Raditya, saat terjadi erupsi, BPBD Provinsi NTT membantu pemerintah daerah (pemda) membentuk pos komando untuk melakukan upaya penanganan darurat. Penanganan darurat yang dilakukan oleh pemda berupa penanganan para warga yang mengungsi, pelayanan kesehatan dan membantu dapur umum serta penyediaan air bersih.
Berdasarkan kaji cepat di lapangan, kebutuhan mendesak untuk penanganan darurat berupa tenda pengungsian, penyediaan air dan sanitasi, kebutuhan bayi dan balita, masker, selimut, alas tidur dan terpal serta dukungan personel untuk pendampingan anak-anak.
"Pemda mengupayakan penerapan protokol kesehatan dalam penanganan pengungsian. Untuk mendukung protokol kesehatan, BPBD membutuhkan alat pelindung diri, seperti masker," sambungnya.
Sebagai informasi, Gunung Ile Lewotolok naik menjadi Level III (Siaga) dari yang semula level II setelah kembali erupsi Minggu pukul 09.45 waktu setempat. Tinggi kolom erupsi mencapai 4.000 meter di atas puncak.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyampaikan beberapa rekomendasi terkait dengan kenaikan status vulkanik Gunung Ili Lewotolok. Pertama, masyarakat di sekitar gunung maupun pengunjung, pendaki atau wisatawan tidak melakukan aktivitas di dalam radius 4 km dari kawah puncak.
Kedua, penggunaan masker maupun perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit. Rekomendasi ini untuk menghindari dampak abu vulkanik yang mengakibatkan gangguan pernapasan akut maupun gangguan kesehatan lain.
Ketiga, PVMBG mengingatkan abu vulkanik saat ini jatuh di beberapa sektor di sekeliling Gunung Ili Lewotolok. Oleh karena itu, masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di gunung ini untuk mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar, terutama di musim hujan.
Saat ini, potensi bahaya Gunung Ili Lewotolok berupa lontaran batu atau lava pijar ke segala arah, hujan abu lebat penyebarannya dipengaruhi arah dan kecepatan angin, awan panas khususnya ke arah bukaan kawah yang berada di sisi tenggara.
Selain itu, bahaya lain berupa longsoran material lapuk yang berada di kawah puncak ke arah tenggara maupun lahar di sungai-sungai yang berhulu dari puncak gunung.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Letusan dahsyat Gunung Lewotobi Laki-laki memicu lontaran material mencapai 6 kilometer yang menghujani lebih dari 7 desa di sekitarnya.
Baca SelengkapnyaWarga yang mengungsi akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, NTT hingga Rabu (3/1) sudah mencapai 2.331 orang.
Baca SelengkapnyaWarga desa itu dibantu sejumlah kerabat untuk membawa barang dan ternak ke atas mobil.
Baca SelengkapnyaHujan material tidak hanya mengenai dua desa, tetapi lebih dari tujuh desa.
Baca SelengkapnyaKolom abu vulkanik berwarna kelabu dengan intensitas tebal mengarah ke utara dan barat laut.
Baca SelengkapnyaSebanyak sepuluh orang di Flores Timur, NTT, dilaporkan meninggal dunia akibat tertimpa bangunan rumah yang runtuh akibat letusan Gunung Lewotobobi Laki-Laki
Baca SelengkapnyaTingkat aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki dinaikkan dari level III (Siaga) menjadi level IV (Awas) terhitung mulai Senin (4/11) pukul 24.00 WITA.
Baca SelengkapnyaTercatat total ada sebanyak 2.735 keluarga atau 10.295 jiwa yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Baca SelengkapnyaPemprov NTT telah menyalurkan beras bantuan sebanyak 5 ton.
Baca SelengkapnyaGunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali erupsi pada Jumat (23/2). Gunung itu memuntahkan abu setinggi 500 meter.
Baca SelengkapnyaKolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke barat.
Baca SelengkapnyaEnam titik pengungsian berada di Kabupaten Flores Timur, sementara dua titik pengungsian lainnya terletak di Kabupaten Sikka.
Baca Selengkapnya