Alami Erupsi, Ini 5 Fakta Gunung Ili Lewotolok yang Kawahnya Berbentuk Bulan Sabit
Letusan pertama gunung api ini terjadi pada tahun 1640
Letusan pertama gunung api ini terjadi pada tahun 1640
Dalam beberapa hari belakangan, Gunung Ili Lewotolok atau Gunung Lewotolo di utara Pulau Lembata, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur sedang bergejolak. Pada 6 Maret 2024, gunung itu Meletus sebanyak 11 kali dengan tinggi 200-400 meter.
Saat ini, Gunung Ili Lewotolok berstatus siaga. Hal ini membuat masyarakat di sekitar gunung dilarang melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 km dari puncak.
Lalu apa saja fakta menarik soal gunung ini?
Dikutip dari Liputan6.com, Gunung Ili Lewotolok memiliki tipe stratovolcano dengan bentuk kerucut yang berada di sisi Tenggara Metong Lamataro.
Puncak tertinggi gunung ini adalah 1.423 mdpl. Kerucut tersebut memiliki lubang kawah aktif di puncaknya dengan hembusan uap solfatra di semua bagian.
Dalam Bahasa Lamaholot, Gunung Ili Lewotolok artinya “gunung kampung” atau “negeri runtuh”. Puncak gunung ini mempunyai kawah besar yang menyerupai kaldera berbentuk bulan sabit yang disebut warga dengan nama Metong Lamataro.
Letusan Gunung Ili Lewotolok tercatat sudah terjadi tahun 1660. Letusan kembali terjadi tahun 1819 dan 1849. Pada 6 Oktober 1852 terjadi letusan yang merusak daerah-daerah di sekitarnya sehingga memunculkan kawah baru dan ladang solfatara di sisi timur-tenggara.
Letusan selanjutnya terjadi pada tahun 1864, 1889, dan tahun 1920. Selanjutnya pada tahun 1939 dan 1951 pernah terjadi kenaikan aktivitas Gunung Ili Lewotolok berupa lontaran lava pijar, abu, awan panas, dan hembusan gas beracun.
Dikutip dari Liputan6.com, Gunung Ile Lewotolok merupakan gunung yang banyak diminati para pendaki. Pendakian dimulai dari Desa Atowatung atau Baupukang di Kecamatan Ile Api yang berada di sisi utara gunung.
Jalur pendakian gunung ini berupa jalur setapak yang tertutup ilalang. Kemiringan lahan jalur pendakian ini antara 30-40 derajat. Waktu yang ditempuh untuk bisa mencapai puncak pada umumnya adalah 5 jam.
Penduduk di sekitar Gunung Ili Lewotolok punya tradisi unik yang dinamakan Festival Kacang. Acara ini digelar di Desa Lama pada bulan Oktober bertepatan dengan panen kacang lokal yang secara tradisional menyediakan protein dalam makanan mereka.
Para gadis dari desa setempat dianggap punya peran penting dalam upacara-upacara di sekitar gunung Ili Lewotolok. Mereka bahkan memainkan peran penting dalam tradisi perjodohan.
Salah satu gunung api aktif yang berada di Selupu Rejang ini memiliki keindahan yang luar biasa, namun dibalik itu semua terdapat sebuah misteri.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi mengalami erupsi. Hujan abu melanda Boyolali dan Klaten
Baca SelengkapnyaGunung Ibu yang berstatus level II atau waspada itu punya aktivitas vulkanik yang terbilang aktif.
Baca Selengkapnyakolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat laut
Baca SelengkapnyaKegempaan tanggal 7 Mei 2024 sampai pukul 06.00 WITA terekam sebanyak tujuh kali gempa tektonik jauh.
Baca SelengkapnyaTeramati kolom abu setinggi 800 meter dari puncak gunung dan guguran material ke arah Besuk Kobokan.
Baca SelengkapnyaErupsi pertama terjadi pada pukul 00.05 WIB dengan tinggi kolom abu tidak teramati.
Baca SelengkapnyaGunung Ile Lewotolok menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kurun waktu sepekan mulai dari 16 hingga 22 April.
Baca SelengkapnyaBantuan diberikan berupa air mineral, sembako, hingga obat-obatan.
Baca Selengkapnya