49 Nelayan Masih Hilang, Heli Super Puma Dikerahkan ke Perairan Kalbar
Merdeka.com - Kantor Search and Rescue (SAR) bersama Lanud Supadio Pontianak mengerahkan helikopter Super Puma untuk menyisir perairan Muara Jungkat, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar), Jumat (16/7). Penggunaan heli ini diharapkan membantu pencarian puluhan nelayan yang masih hilang akibat tenggelamnya belasan kapal motor di kawasan itu.
Berdasarkan data Kantor SAR Pontianak, 7 nelayan sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Selain korban meninggal dunia, 49 anak buah kapal (ABK) dilaporkan masih hilang.
"Penambahan dari unsur udara dalam pencarian kali ini untuk mempercepat penemuan korban (anak buah kapal) yang tenggelam sejak Selasa (13/7) malam," kata Kepala Kantor Search and Rescue (SAR) Pontianak Yopi Haryadi dalam keterangan tertulis .
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Di mana lokasi kecelakaan helikopter? Kecelakaan ini terjadi di hutan Dizmar, yang berada di antara kota Varzaqan dan Jolva di Provinsi Azerbaijan Timur.
-
Siapa yang naik helikopter? Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr dan istrinya menuai kritik di media sosial lantaran menggunakan helikopter untuk pergi menonton konser musik Coldplay di Philippine Arena, Manila.
-
Dimana kapal melayang terlihat? Sebuah kapal muatan barang besar bernama Achilleas terlihat melayang di lepas pantai Yunani ketika melakukan pelayaran di antara pulau Yunani.
-
Di mana nelayan Pantura melaut? Mereka tetap berlayar di zona-zona tangkap tradisional mereka dan mempertahankan metode penangkapan ikan yang sudah dijalankan sejak dahulu.
Helikopter Super Puma yang dikerahkan akan melakukan pencarian melalui udara dengan menyisir area seluas 100 nautical mile. Dukungan dari udara ini diharapkan dapat mempercepat penemuan korban.
Sementara itu, pencarian di air dibagi dalam empat sektor seluas 1.360 nautical mile. Sebanyak 15 kapal pencarian dari berbagai instansi atau tim SAR gabungan dikerahkan dalam operasi itu.
Seperti diberitakan, Basarnas Kalbar pada Rabu (14/7) mendapat laporan mengenai tenggelamnya 14 KM nelayan di tiga lokasi secara bersamaan. Peristiwa itu terjadi di tengah cuaca buruk pada Selasa (13/7) malam dan Rabu (15/7) pagi. ”Mengakibatkan 56 orang ABK hilang, tujuh di antaranya ditemukan meninggal dan 81 ABK selamat," katanya seperti dilansir Antara.
Dia mengatakan, 9 kapal tenggelam di perairan Muara Jungkat, 2 kapal di Muara Kubu, dan 3 kapal di Muara Pemangkat. Dari 14 kapal itu, 12 unit merupakan kapal ikan dan dua lain merupakan tugboat.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proses evakuasi nelayan dari dermaga yang berada di Kecamatan Tegalbuleud ini membutuhkan waktu yang cukup lama yakni dari pagi dan baru selesai sore.
Baca SelengkapnyaKM Lebanon tenggelam akibat dihantam ombak besar. Sebanyak 19 penumpang dilaporkan selamat setelah ditolong nelayan setempat.
Baca SelengkapnyaKapal pembawa material BTS hilang kontak dalam perjalanan Timika (Papua Tengah)-Lokpon, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Baca SelengkapnyaKapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Brondong, Lamongan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaKapal pengangkut barang, KM Lintang Timur Selatan, karam di Selat Malaka, Senin (31/7) sekitar pukul 07.30 WIB. Sebelas awaknya pun hilang.
Baca SelengkapnyaSeratusan imigran etnis Rohingya tersebut dalam pelayaran menuju Australia.
Baca Selengkapnya12 survivor tersebut ditemukan dan kemudian diselamatkan Tugboat Kharisma Bahari 168 yang melintas dari rute pelayaran dari Saumlaki Maluku menuju Gresik.
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim gabungan masih mencari tiga korban hilang.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaKapal nelayan pencari teripang asal Sulawesi Tenggara, terombang-ambing dua hari akibat patah kemudi di dekat perbatasan Indonesia-Australia.
Baca SelengkapnyaNamun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaKM Sanjaya 86 mengangkut 16 anak buah kapal. Petugas SAR masih melakukan pencarian.
Baca Selengkapnya