5 bulan, kasus pembunuhan imam masjid di Aceh belum terungkap
Merdeka.com - Sudah 5 bulan lebih sejak April hingga September 2014 kasus pembunuhan yang menimpa Imam dan bilal Masjid Jamik Lamteuba, Kecamatan Seulimum, Aceh Besar, Tgk Mahmud yang ditangani oleh penyidik Polres Aceh Besar sampai kini belum terungkap siapa dalang dan tersangka pembunuhan sadis tersebut.
Peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 21 April 2014 lalu. Saat itu korban Tgk Mahmud hendak pergi ke Masjid untuk mengumandangkan azan subuh. Namun dalam perjalanan Tgk Mahmud dibunuh secara sadis oleh pelaku yang sampai sekarang belum ditangkap oleh pihak Polres Aceh Besar.
Kuasa Hukum korban dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Banda Aceh, Wiwin Ibnu Hajar yang didampingi rekannya Chandra Darusman mengatakan, kasus ini menurut penilaiannya berjalan lambat dan terkesan undue delay dilakukan oleh penyidik Polres Aceh Besar. Sehingga kasus pembunuhan tersebut berjalan di tempat tanpa ada perkembangan apapun.
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Siapa saja yang menjadi tersangka? Chandrika Chika dan lima orang rekannya telah resmi dijadikan tersangka dalam kasus penyalahgunaan narkoba.
-
Siapa saja yang bersaksi di sidang MK? Sebagai informasi, empat menteri tersebut adalah Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani, Menteri Sosial Republik Indonesia Tri Rismaharini, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Menteri Koordinator Perekonomian Republik Indonesia Airlangga Hartarto.
-
Bagaimana cara TNI AD mengklarifikasi klaim pelaku? 'Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
-
Siapa yang diperiksa di Kejagung? Gimmick Sandra Dewi Saat Diperiksa Kasus Korupsi Suami di Kejagung Tidak banyak ucapan yang dilontarkan Sandra sebelum menjalani pemeriksaan. Sejumlah gimmick banyak terjadi selama pemeriksaan Aktris Sandra Dewi sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah 2015-2022 yang menyeret suaminya, Harvey Moeis, Kamis (4/4).
"Kasus ini kami melihat selama berjalan 5 bulan lebih tidak ada kejelasan perkembangannya, terkesan seperti tidak ada itikad baik dari penyidik Polres Aceh Besar untuk mengungkapkannya dibandingkan dengan kasus-kasus pembunuhan lainnya secepatnya terungkap," kata Wiwin Ibnu Hajar dalam konferensi pers di kantor LBH Banda Aceh, Jumat (5/9).
Dijelaskannya, selaku kuasa hukum keluarga korban setiap minggu telah membangun komunikasi dengan penyidik Polres Aceh Besar untuk mempertanyakan kemajuan kasus tersebut. Baik melalui media surat telah dilayangkan, maupun dengan cara bertemu langsung. Namun tetap saja pihak penyidik belum menetapkan tersangka pembunuhan bilal Masjid tersebut.
Sementara itu, kuasa hukum keluarga korban lainnya, Chandra Darusman menjelaskan, padahal penyidik Polres Aceh Besar mengaku telah memeriksa 13 orang saksi. Namun lagi-lagi penyidik belum memberikan kemajuan kasus tersebut. Bahkan penyidik sempat beralibi mengalami kesulitan mencari dan mendapatkan keterangan saksi.
"Penyidik memang pernah mengatakan sulit mendapatkan saksi, tapi ini bukan alasan untuk tidak ada kemajuan dalam mengungkapkan kasus ini," imbuh Chandra Darusman.
Oleh karena itu, pihaknya selaku kuasa hukum keluarga korban meminta kepada Polda Aceh untuk mengambil alih kasus tersebut agar keluarga korban bisa mendapatkan keadilan di depan hukum untuk mendapatkan dan menangkap pembunuh orang tua mereka.
"Jadi sekarang kita mendesak Polda Aceh sesegera mungkin mengambil alih kasus ini agar penegakan hukum dan keadilan bisa didapatkan keluarga korban secara transparan, akuntabel, terbuka dan mencerminkan keberpihakan pada penegakan hukum," tutupnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pomdam Jaya masih menunggu hasil pemeriksaan tim autopsi untuk menjelaskan penyebab kematian pemuda asal Aceh yang diculik 3 anggota TNI.
Baca SelengkapnyaAirul Harahap (13) tewas usai dianiaya seniornya di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin
Baca SelengkapnyaPolda Jambi masih berupaya mengungkap kematian tidak wajar santri berinisial AH di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin, Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo.
Baca SelengkapnyaMasyarakat bisa menghubungi di Hotline 08116669007 dan 0895607345098
Baca SelengkapnyaPolisi hingga kini menyelidiki dan membidik tiga tersangka baru dalam kematian santri tersebut.
Baca SelengkapnyaPenyidik berupaya mendapatkan jejak elektronik atas kasus penculikan, penganiayaan, dan pemerasan terhadap Imam.
Baca SelengkapnyaListyo memastikan, pada saatnya nanti Polri akan membuka ke publik terkait status hukum Panji Gumilang.
Baca SelengkapnyaKapolda Sumbar memastikan sampai saat ini proses pengusutan kasus kematian Afif Maulana masih terus berjalan.
Baca SelengkapnyaPolri telah melakukan pemeriksaan terhadap 19 orang saksi terkait kasus Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun, Panji Gumilang.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah hampir lima bulan melakukan penyelidikan atas kasus dugaan pungli di Lapas Cebongan sebelum akhirnya menaikkan statusnya jadi penyidikan.
Baca SelengkapnyaSembilan tahun lalu, tepatnya 26 Maret 2015, mahasiswa Akseyna Dori ditemukan tewas di Danau Kenanga, Universitas Indonesia.
Baca SelengkapnyaAsistensi itu akan dilakukan Bareskrim Polri selaku atasan fungsi reserse dan Divisi Propam Polri selaku pengawasan internal anggota Polri.
Baca Selengkapnya