5 Cara Wali Kota Risma perangi korupsi di Surabaya
Merdeka.com - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini didaulat menjadi pembicara dalam acara seminar antikorupsi yang diselenggarakan oleh KPK di Istora Senayan, Jakarta. Dalam kesempatan tersebut, Tri Risma banyak mengungkapkan kiat-kiatnya untuk memerangi korupsi di Surabaya.
Para peserta seminar tak henti-hentinya memberinya tepuk tangan saat memaparkan penerapan e-goverment di hadapan kepala daerah se-Indonesia. Cara yang digunakan Tri Risma terbukti cukup efektif untuk menekan korupsi di wilayahnya.
Dalam kesempatan tersebut Tri Risma juga membeberkan cara-cara yang dia gunakan untuk melakukan efisiensi di Pemkot Surabaya. Apa saja tips-tips Tri Risma untuk memerangi korupsi? Berikut lima cara Tri Risma perangi korupsi di Surabaya:
-
Gimana cara OJK tekan korupsi? Komitmen antikorupsi OJK tersebut kata Mahendra, diturunkan juga kepada industri jasa keuangan dengan memastikan ketentuan yang diterbitkan OJK mampu menciptakan tata kelola yang efektif di industri jasa keuangan sehingga bisa meminimalkan kemungkinan korupsi.
-
Kenapa trik ini efektif? Proses ini akan menyebabkan air yang ada dalam minyak panas menghasilkan letupan kecil, yang berfungsi untuk mengubah tepung halus menjadi partikel-partikel kasar yang lebih mudah dibersihkan.
-
Apa modus korupsi Siska Wati? Terdakwa Siska Wati terbukti terlibat melakukan pemotongan dana insentif ASN di lingkup BPPD Sidoarjo dengan modus seakan-akan para ASN memiliki utang.
-
Bagaimana cara mengatasi Tindak Pidana Pemilu? Dalam menghadapi tindak pidana pemilu, penting bagi pemerintah, lembaga pemilihan, dan masyarakat sipil untuk bekerja sama dalam mengimplementasikan langkah-langkah preventif dan penegakan hukum yang efektif.
-
Bagaimana cara Pasuruan mencegah korupsi? 'Kita terus melakukan upaya-upaya pencegahan dengan melakukan sinergi dari berbagai pihak,' ujar Mas Adi
-
Bagaimana Bupati Kutai Timur mengajak masyarakat perangi korupsi? Dengan mengambil tema Sinergi Berantas Korupsi untuk Indonesia Maju, kegiatan itu dilaksanakan di halaman Polder Ilham Maulana, Sabtu (9/12) pagi.
Terapkan sistem e-goverment
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, membantah jika wilayah yang dipimpinnya punya banyak uang. Menurutnya, pembangunan yang bisa yang dilakukan banyak yang berhasil karena melakukan efisiensi anggaran. Salah satunya dengan sistem e-goverment."Kami di Kota Surabaya bisa menghemat Rp 600-800 miliar dalam setahun, karena sistem e-goverment. Saya sampaikan itu sukses karena gunakan teknologi. Tapi tetap saja dibilang kalau Kota Surabaya banyak uang. Gak, hanya kami punya sistem," kata Risma di Istora Senayan, Selasa (10/12).Salah satunya Risma mencontohkan sistem perizinan di Kota Surabaya. Dia mengungkapkan di Surabaya lebih dari 500 perizinan yang masuk. Menurutnya jika hal itu dilakukan dengan manual akan memperlambat waktu."Di Kota Surabaya jumlah perizinan yang masuk di atas 500 setiap hari. Kalau tidak pakai alat, berapa hari selesainya? Terus bagaimana bisa tahu berapa dinas juga yang keluarin izin. Jadi semua itu harus diintegrasikan dengan e-goverment tadi," ujar Risma.
Potong anggaran pejabat dan larang rapat di hotel
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, membeberkan tips dalam menghemat anggaran di hadapan pejabat daerah Se-Indonesia. Menurutnya dengan penghematan, anggaran bisa dialihkan ke bidang pendidikan gratis."Dulu yang pertama saya potong tidak seragam untuk eselon 2 dan 3. Kemudian tidak ada kegiatan acara pejabat atau dinas yang digelar di hotel. Itu kebijakan saya Anda bisa cek di Surabaya," kata Risma dalam Seminar Anti Korupsi yang diselenggarakan KPK di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (10/12).Sejak menjabat Risma mengungkapkan, programnya yang sudah dijalankan adalah pendidikan gratis dan kesehatan gratis bagi warga. Menurutnya kebijakan pemerintahan yang mementingkan warga akan selalu mendapat jalan.
Mau terjun ke bawah
Para kepala daerah kerap kali 'dijegal' oleh legislatif atau DPRD. Wali Kota Surabaya pun mengaku pernah terjebak dalam situasi yang demikian. Namun demikian, Tri Risma punya solusi untuk itu."Saya pernah diturunkan tiga bulan oleh DPRD. Saat itu saya lakukan pengerukan sungai agar tidak banjir. Setelah itu banjir berkurang. Tapi yang diucapin selamat oleh warga ya DPRD. Tapi nggak apa-apa. Mereka kan seneng. Nggak perlu kampanye lagi akan programnya ke warga. Setelah itu nggak masalah," kata Risma di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (10/12).Lebih lanjut Risma mengungkapkan, orang DPRD makin senang mengundangnya untuk turun ke bawah menemui warga. Menurut Risma, ajakan dari politisi itu tidak masalah, toh dia senang ke bawah."Kalau diundang partai turun saya mau saja. Tidak masalah, saya malah lebih senang turun langsung ke bawah. Saya juga diuntungkan dengan kayak gitu. Misal saya diundang lima partai, berarti saya bisa ketemu warga 25 kali, kalau tiap partai kan hanya 5 kali," papar Risma yang disambut tawa peserta seminar.
Terjun langsung ke bawah
Para kepala daerah kerap kali 'dijegal' oleh legislatif atau DPRD. Wali Kota Surabaya pun mengaku pernah terjebak dalam situasi yang demikian. Namun demikian, Tri Risma punya solusi untuk itu."Saya pernah diturunkan tiga bulan oleh DPRD. Saat itu saya lakukan pengerukan sungai agar tidak banjir. Setelah itu banjir berkurang. Tapi yang diucapin selamat oleh warga ya DPRD. Tapi nggak apa-apa. Mereka kan seneng. Nggak perlu kampanye lagi akan programnya ke warga. Setelah itu nggak masalah," kata Risma di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (10/12).Lebih lanjut Risma mengungkapkan, orang DPRD makin senang mengundangnya untuk turun ke bawah menemui warga. Menurut Risma, ajakan dari politisi itu tidak masalah, toh dia senang ke bawah."Kalau diundang partai turun saya mau saja. Tidak masalah, saya malah lebih senang turun langsung ke bawah. Saya juga diuntungkan dengan kayak gitu. Misal saya diundang lima partai, berarti saya bisa ketemu warga 25 kali, kalau tiap partai kan hanya 5 kali," papar Risma yang disambut tawa peserta seminar.
Tak gentar akan dibunuh demi perangi korupsi
Wali kota Surabaya, Tri Rismaharini, mengatakan pencegahan korupsi dalam birokrasi bisa dimulai dari pendekatan lewat sistem elektronik sebagaimana telah terbukti berhasil diterapkan di Surabaya, Jawa Timur, melalui sistem e-Procurement. Dalam menerapkan e-Procurement ia mengaku bukan hal yang mudah. Pada tahun 2003 ketika ia mulai merintis sistem tersebut, Risma beserta keluarga kerap mendapat ancaman akan dibunuh."Saya dan sekeluarga diancam mau dibunuh," katanya di Jakarta, Senin (9/12) dikutip antara.Akan tetapi, ia tetap percaya diri untuk terus maju setelah mantan Kapolwiltabes Surabaya Ade Raharja bersedia melindungi dia dan keluarganya dari ancaman."Ancaman mulai berkurang, dari situ saya yakin dan percaya Tuhan akan melindungi," ungkapnya.
Baca juga: Ini cara wali kota Surabaya Risma 'taklukkan' polah DPRD Wali kota Bandar Lampung pamer keberhasilan ke Risma Risma potong anggaran pejabat dan larang rapat di hotel Berkat sistem elektronik, Tri Rismaharini klaim hemat Rp 800 M Cerita Wali Kota Risma diancam dibunuh demi lawan korupsi (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam upaya pencegahan korupsi, KPK memiliki tiga trisula atau strategi yang dilakukan yakni penindakan, pencegahan dan pendidikan antikorupsi.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan dalam Sosialisasi Antikorupsi dan Koordinasi Monitoring Center for Prevention (MCP) oleh KPK.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut hingga saat ini masih marak kasus korupsi ditemukan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAbraham mengungkapkan, di negara sukses tekan korupsi, ada 3 cara yang pasti diterapkan.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, saat ini korupsi semakin canggih dan kompleks, serta menggunakan teknologi mutakhir.
Baca SelengkapnyaKomisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur menggelar debat kedua Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur 2024
Baca SelengkapnyaSidoarjo Hattrick, Tiga Bupatinya Berturut-Turut Tersandung Kasus Korupsi
Baca SelengkapnyaMenko Luhut Binsar Panjaitan blak-blakan bahwa praktik korupsi tak mungkin bisa hilang dari Indonesia.
Baca SelengkapnyaRisma kabarnya bakal dipasangkan dengan KH Zahrul Azhar Asad atau Gus Han di Pilkada Jatim.
Baca SelengkapnyaMenurut Anies, mengirim koruptor ke Nusakambangan bukan cara efekif untuk memberantas korupsi.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kota Pasuruan bersama dengan KPK Republik Indonesia menggelar Sosialisasi Anti Korupsi.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Prabowo dalam Rakornas Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah 2024 di SICC, Bogor, Jawa Barat, Kamis (7/11).
Baca Selengkapnya