5 Cerita penangkapan babi ngepet yang bikin heboh
Merdeka.com - Sebagian warga ternyata masih mempercayai adanya makhluk jadi-jadian yang disebut babi ngepet. Mereka percaya jika babi ngepet adalah manusia yang sedang mencari harta kekayaan atau pesugihan dengan berubah wujud menjadi babi.
Setiap kali ada penangkapan babi, tak jarang warga langsung memvonisnya sebagai babi ngepet. Padahal dalam banyak kasus, babi ngepet yang dimaksudnya ternyata hanya celeng alias babi hutan.
Kejadian teranyar terjadi di Kampung Palalangon, Desa Kertasari, Kecamatan Haurwangi, Cianjur, Jawa Barat. Warga menangkap seekor babi yang mereka yakini sebagai babi ngepet.
-
Apa hewan yang sering dikira babi ngepet? Namun siapa sangka, Tapir rupanya sering kali dikira sebagai babi ngepet.
-
Kenapa Babi ngepet mencari kekayaan? Boomgaard menyampaikan bahwa cerita ini menjadi cermin bagi sejumlah pandangan penduduk setempat terhadap kekayaan, perempuan, dan kekotoran.
-
Bagaimana cara berubah menjadi Babi ngepet? Namun, informannya tak dapat menjelaskan cara berubah babi ngepet itu sendiri.
-
Apa yang dimaksud dengan ngepet? Ngepet adalah istilah dalam mitologi dan kepercayaan masyarakat di beberapa wilayah di Indonesia, terutama di Jawa. Istilah ini merujuk pada praktik gaib yang dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan kekayaan dengan cara instan dan tidak halal.
-
Siapa yang melakukan ritual Mangalang Babi Ambat? Ritual ini rutin dilakukan oleh masyarakat Batak Toba yang tinggal di kaki Gunung Pusuk Buhit atau tepatnya di bagian tepi Danau Toba.
-
Apa tujuan ritual Mangalang Babi Ambat? Ritual ini menggunakan daging babi sebagai menu utamanya. Ritual ini kembali dilakukan saat Pandemi COVID-19 yang dipercaya bisa menolak virus Corona sekaligus tolak bala.
Kasus serupa bukan kali pertama terjadi. Bahkan di Ibu Kota Jakarta juga pernah terjadi kasus serupa. Warga menangkap babi di permukiman mereka lalu dibantai sampai mati karena dianggap babi ngepet.
Berikut lima kisah penangkapan babi ngepet yang bikin heboh warga.
Babi ngepet gegerkan warga Bandung
Warga Cikadut, Kabupaten Bandung, Jabar ramai-ramai membantai seekor babi yang mereka yakini sebagai bai ngepet. Babi tersebut dibantai setelah sebelumnya dikepung dan ditangkap oleh warga pada Sabtu, 19 Juli 2008 silam.Ketua RT setempat, Dodi Sopandi (31), menuturkan pada Jumat siang sekira pukul 14.30 WIB seorang ibu rumah tangga Entin (45), melihat babi berkeliaran di sebuah pemakaman warga Tionghoa di kawasan Cikadut. Saksi lalu berteriak sambil lari, kemudian melapor ke rumah RT. Usai mendengar berita, warga seperti dikomando, langsung berdatangan kemudian ramai-ramai menuju tempat persembunyian babi ngepet itu. Warga yang berjumlah 200 orang ini sepakat untuk mengejar babi dan menangkapnya. Anehnya, kata ketua RT Dodi yang ikut memburu babi, dalam kondisi sekarat babi itu bisa menoleh ke berbagai arah. Babi itu tewas karena kelelahan dan kepalanya terbentur tembok ,kuburan.Tak lama berselang dari matinya babi, datanglah belasan orang tak dikenal ke desa tersebut untuk melihat bangkai babi itu. Belasan orang asing itu juga terlihat sedih dan mengusap babi tersebut. Bahkan beberapa orang di antara mereka meminta warga setempat untuk membungkus babi itu kain corak-corak sebelum dikuburkan.Kisah babi itu pun hingga kini masih misteri.
Babi ngepet hebohkan Cililitan
Kisah babi ngepet tidak hanya terjadi di pedesaan, tetapi juga merambah ke Ibu Kota Jakarta. Pada tahun 2006 silam, warga Cililitan juga digemparkan dengan kabar babi ngepet.Kejadian tersebut terjadi saat beberapa pemuda keliling dengan membawa kentongan dan beduk untuk membangunkan sahur warga. Namun tiba-tiba mereka dikagetkan dengan penampakan seekor babi di salah gang di kawasan Cililitan, Cawang, Jakarta Timur. Warga lalu mengejar dan menangkap binatang tersebut. Warga menduga babi yang mereka temui adalah makhluk jadi-jadian alias babi ngepet.Babi warna hitam pun berhasil ditangkap dan dimasukkan ke dalam karung. Tanpa ampun babi itu menjadi bulan-bulanan warga. Kepala dan badannya jadi sasaran warga. Warga lantas mengikat kaki dan menggantung terbalik babi tersebut. Namun tetap, babi tersebut tidak berubah menjadi manusia seperti dugaan warga.
Babi ngepet disimpan dalam toples
Warga Desa Sumbergading, Kecamatan Sumberwringin digegerkan penemuan makhluk yang diyakini sebagai babi ngepet itu. Karsono, 40, warga Sumbergading berhasil menangkap babi ngepet yang berada di teras depan rumahnya. Usai menjalankan salat Isya, Karsono mendengar ada suara seperti ngorok, mirip suara babi hutan. Dia pun mengambil senter untuk menerangi pekarangan rumahnya. Dia melihat ada makhluk mencurigakan sebesar kucing. Namun, ciri-cirinya seperti babi, hidung bulat panjang, ada taring dan ekor. "Lalu saya menangkapnya," ujar Karsono kepada sejumlah wartawan, Senin (3/5/2010) lalu.Namun, lanjut Karsono, makhluk yang ditangkapnya itu semakin mengecil. Selanjutnya Karsono memasukkan makhluk itu ke dalam toples. Namun, sebelum memasukkan makhluk aneh itu, dia memasukkan buku berisi ayat doa-doa. Kejadian itu, akhirnya menjadi tontonan warga sekitarnya. "Banyak tetangga yang datang ke rumah saya untuk melihat babi ngepet ini," katanya. Menurut Karsono, dalam seminggu terakhir ini banyak tetangganya yang kehilangan uang kontan. Bahkan, ada tetangga yang kehilangan uang antara Rp 1 hingga Rp 1,5 juta. "Makanya warga menghubung-hubungkan kejadian kehilangan uang itu dengan penemuan babi ngepet ini," katanya.
Babi ngepet di Lebak Banten
Warga kampung Dukuh Jati, Desa Padasuka, Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak, Banten juga pernah digegerkan oleh kemunculan seekor babi pada Senin, 8 Agustus 2011 silam. Babi yang diduga makhluk jadi-jadian itu memasuki rumah seorang janda dengan cara menerobos jendela kaca depan.Dalam sekejap warga berdatangan dan langsung mengejar babi yang masuk rumah janda itu. Warga lalu berhasil menangkap babi tersebut di rumah sang janda.Untuk memastikan kalau babi yang ditangkap oleh warga adalah binatang jadi-jadian, lalu warga pun berinisiatif untuk mengurungnya dengan mengikat moncong dan bagian kakinya. Namun, belum sempat dikurung binatang tersebut langsung mati tanpa dilakukan penyiksaan sebelumnya.Anehnya binatang itu, saat diamankan warga mengeluarkan air mata dan langsung mati. Selain itu juga babi tersebut tidak memiliki taring dan berbulu hitam dengan ukuran panjang satu meter serta tinggi 50 sentimeter.Mendengar kabar ada babi ngepet tertangkap warga kampung Dukuh Jati dan sekitarnya berbondong-bondong datang untuk menyaksikan.Masyarakat percaya binatang yang berhasil dibunuh itu adalah babi ngepet karena saat dilukai telinganya tak mengeluarkan darah. Bentuk kakinya juga agak lain dari babi pada umumnya, apalagi warga di sekitar tak ada yang memelihara dan lokasi juga jauh dari hutan.
Warga Cianjur tangkap babi ngepet
Warga Kampung Palalangon, Desa Kertasari, Kecamatan Haurwangi, Cianjur, Jawa Barat, digegerkan dengan penangkapan seekor babi di lingkungan mereka. Warga meyakini, babi yang ditangkap dan kini dikurung tersebut bukan babi biasa, melainkan babi ngepet.Sebagian besar warga yang datang mengaku, merasa penasaran dengan kabar ditangkapnya babi aneh tersebut. Mereka menduga babi tersebut, merupakan 'babi ngepet' yang biasa mencuri uang milik warga.Saat ini babi aneh tersebut disimpan di halaman rumah milik Abah Tamim tokoh masyarakat setempat. Ratusan warga dari berbagai wilayah bahkan dari Kabupaten Bandung Barat, silih berganti mendatangi halaman rumah tersebut."Kami tidak mau menuduh kalau babi ini merupakaan babi jelmaan manusia. Karena beberapa keanehan yang dimiliki. Memang banyak yang menduga kalau ini babi ngepet," kata warga Tamim.Sementara itu, beberapa orang warga yang melihat babi aneh tersebut mengaku banyak kejanggalan. "Kami menduga ini babi ngepet karena setahu kami babi biasanya tidak bisa melirik, berjalan mundur, bahkan menangis. Kami dapat kabar dari mulut ke mulut perihal keberadaan babi ini," kata Wawan (34) warga Bandung Barat.Namun pihak kepolisian setempat menyebut bahwa babi yang ditangkap warga itu adalah babi hutan biasa alias celeng. Menurut anggota Polsek Bojong Picung Aiptu Sutaryo kepada merdeka.com, Senin (10/12), wilayah Kampung Palalangon, Desa Kertasari, Kecamatan Haurwangi berada di dekat aliran sungai Citarum. Di wilayah tersebut juga masih terdapat banyak hutan dan semak-semak tempat babi bersembunyi.Namun meski demikian banyak warga yang terus berdatangan untuk melihat babi yang diyakini sebagai babi ngepet itu.* Diolah dari berbagai sumber (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Babi ngepet, fenomena kompleks melibatkan ekonomi dan pandangan sosial.
Baca SelengkapnyaKlaim ribuan babi diangkut dari Pondok Pesantren Al-Zaytun, Indramayu adalah tidak benar.
Baca SelengkapnyaSaat ditemukan, jasad bayi berjenis kelamin perempuan itu sudah dalam kondisi membusuk.
Baca SelengkapnyaSejumlah hewan mengalami kekerasan yang dilakukan oleh orang tak bertanggung jawab.
Baca SelengkapnyaMereka berhasil menaklukan seekor ular sanca berukuran besar. Sayangnya, mereka menangkap ular tersebut dengan cara yang dinilai kurang pantas.
Baca SelengkapnyaHewan dilindungi yang ditemukan Owa Siamang jantan warna hitam, Kucing Kuwuk, anak Musang ekor putih, dan anak burung Kekep Babi.
Baca SelengkapnyaBabi milik warga bernama Mama Fransina Nesimnasi disembelih keluarga pada Senin (17/7). Padahal sejak Sabtu (15/7) lalu, babi itu sudah kelihatan sakit.
Baca SelengkapnyaWarga membongkar kuburan itu karena menduga ada orang yang menguburkan bayi.
Baca SelengkapnyaSaat itu, warga melihat seekor anjing tengah menggusur sesuatu yang awalnya diduga sampah.
Baca SelengkapnyaKejadian harimau masuk permukiman di Desa Sodong, Kabupaten Batang membuat resah warga.
Baca SelengkapnyaInformasi terkait seekor singa berkeliaran di kota menghebohkan Jerman beberapa hari lalu. Polisi dan peralatan canggih dikerahkan untuk memburu hewan buas ini.
Baca SelengkapnyaKepolisian tengah menyelidiki siapa yang tega membuang bayi tersebut.
Baca Selengkapnya