Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Fakta Sugianto Sabran, politikus PDIP laporkan wakil ketua KPK

5 Fakta Sugianto Sabran, politikus PDIP laporkan wakil ketua KPK Sugianto Sabran. ©2015 merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Mantan calon Bupati Kotawaringin Barat yang kini menjadi anggota Fraksi PDIP DPR Sugianto Sabran melaporkan Bambang Widjojanto ke Mabes Polri. Bambang dituding telah mengarahkan saksi memberi keterangan palsu saat bersaksi di Mahkamah Konstitusi, 2010 lalu.

Polisi pun bergerak cepat menangkap wakil ketua KPK itu. Bambang diciduk 15 personel polisi dari Bareskrim Mabes Polri dibawah komando Brigjen Viktor.

Mengaku sudah memiliki bukti cukup polisi pun langsung menetapkan mantan aktivis antikorupsi itu sebagai tersangka. Sejak pagi hingga malam Bambang diperiksa secara maraton.

Sugianto menilai langkah polisi sudah tepat. Dia pun menegaskan tidak balas dendam meski dirinya kalah oleh pasangan Ujang Iskandar-Bambang Purwanto di MK. Saat itu Bambang adalah kuasanya hukum pasangan tersebut.

Berikut fakta Sugianto pelapor Bambang ke Mabes Polri:

Pelapor Bambang ternyata politikus PDIP

Bareskrim Mabes Polri menangkap Bambang Widjojanto atas laporan mantan calon Bupati Kotawaringin Barat yang kini menjadi anggota DPR Fraksi PDIP, Sugianto Sabran pada 15 Januari 2015. Bambang ditetapkan sebagai tersangka terkait dugaan memerintahkan saksi memberi keterangan palsu saat sidang sengketa Pilkada Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah di Mahkamah Konstitusi 2010.Kepala Bagian Penerangan Umum Kombes Pol Rikwanto menerangkan Sabran melaporkan BW atas dugaan keterangan palsu di Mahkamah Konstitusi. Kala itu Bambang merupakan kuasa hukum pasangan Ujang Iskandar-Bambang Purwanto.Sugianto Sabran merupakan lawan Ujang Iskandar-Bambang Purwanto saat bertarung di Pilkada Kotawaringin Barat. Sugianto kala itu berpasangan dengan Eko Soemarno."Kasusnya berdasarkan LP/67/I/ 2015/ Bareskrim. Kejadian bulan Juli 2010. TKP: Pangkalan Mbun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Teng," tulis Rikwanto dalam pesan singkatnya, Jumat (23/1).Bambang dilaporkan atas dugaan mengarahkan saksi memberi keterangan palsu di bawah sumpah. Saat ini Ujang Iskandar menjabat sebagai Bupati Kotawaringin."Dalam rangka pemilukada Bupati kotawaringin barat Kalteng. 2010-2015 tanggal 5 juni 2010," tulisnya.Bambang saat ini masih diperiksa Bareskrim. Kadiv Humas Polri Irjen Ronny F Sompie menjelaskan, dasar pemeriksaan dan penetapan tersangka sudah memenuhi tiga alat bukti sah. Menurutnya, Bareskrim sudah memeriksa saksi empat orang, keterangan ahli dua orang serta alat bukti surat dokumen.

     

Sugianto pernah melapor 2010, tapi mandek

Politikus PDI Perjuangan Sugianto Sabran melaporkan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) pada 2010 dan 2015."Pernah melaporkan pada 2010, pada saat itu Bareskrim tidak melanjutkan kasusnya," kata dia di Mabes Polri, Jumat (23/1).Sabran mengaku, ia melaporkan kembali kasus tersebut ke Mabes Polri pada 19 Januari 2015.Menurut Sabran, pelaporan pada Januari 2015 ini tidak ada kaitannya dengan kasus Komjen Pol Budi Gunawan yang terkendala menjadi Kapolri karena dijadikan tersangka kasus korupsi.Bahkan Sabran mengaku tidak mengenal Budi Gunawan. "Saya tidak kenal dengan Budi Gunawan," kata dia.Ia mengungkapkan tidak memiliki motif apapun dalam melaporkan ulang kasus Bambang dengan dugaan menyuruh orang memberikan keterangan palsu."Saya hanya mencari kebenaran. Tidak ada motif apapun," ujar Sabran.

     

Pelapor sebut Bambang seolah-olah orang suci

Sugianto menegaskan tidak ada perintah partai apalagi main mata dengan jenderal polisi untuk kembali melaporkan kasus ini. Dia pun mengaku hanya mencari kebenaran."Saya hanya mencari kebenaran, tak ada perintah DPP PDIP. Tidak ada kaitannya dengan partai, kalau saya salah tangkaplah saya. Ini kehendak saya," katanya.Menurutnya, saat dirinya coba membongkar borok Bambang, tak ada sedikit pun dukungan. Justru Bambang seolah-olah dinilai sebagai orang bersih. "Saat itu rekan media satu pun tidak mendukung, pimpinan KPK, media cetak dan elektronik menganggap BW di KPK seolah orang suci," tuturnya.

     

Pelapor sempat teriak-teriak di Mabes Polri

Anggota DPR Fraksi PDIP, Sugianto Sabran yang melaporkan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto muncul di Mabes Polri. Dia sempat membuat heboh dengan berteriak-teriak di Bareskrim."Saya yang tahu kasus ini, ibu enggak tahu menahu," ujarnya sambil mengacungkan tangan, Jumat (23/1).Sontak ini membuat jurnalis yang tengah wawancara Nursyahbani Katjasungkana dari tim penyelamat KPK terkejut. Serempak Sugianto pun disoraki. Namun ini justru membuat mantan calon bupati Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, semakin bersemangat."Saya tahu semuanya, saya yang laporin BW," tutur bekas suami artis Ussy Sulistiawaty.Saat dicecar motif melaporkan kasus ini dia berdalih karena balas dendam. Dia pun menegaskan tidak ada pesanan dari jenderal di Korps Bhayangkara."Saya bukan dendam, saya mencari keadilan, kata Sugianto yang mengenakan batik cokelat, celana dan peci hitam.

     

Sugianto tegaskan bukan karena dendam laporkan Bambang

Bareskrim Mabes Polri menangkap Bambang Widjojanto (BW) atas laporan mantan calon Bupati Kotawaringin Barat yang kini menjadi anggota DPR Fraksi PDIP, Sugianto Sabran. Saat Pilkada tahun 2010, Sugianto Sabran merupakan lawan Ujang Iskandar-Bambang Purwanto. Kala itu BW merupakan kuasa hukum pasangan Ujang Iskandar-Bambang Purwanto.Sugianto mengaku melaporkan Bambang dalam kasus kesaksian palsu. Dia menuding Bambang dan timnya mengarahkan saksi-saksi Pilkada dalam sidang di MK untuk memberikan kesaksian yang tak sesuai fakta.Kenapa setelah lima tahun baru sekarang Sugianto melapor. Di tengah polemik tersangka Komjen Budi Gunawan, apakah ada yang menyetirnya?"Ini mencari kebenaran, Insya Allah tidak ada. Ini kehendak saya. kata Sugianto di Mabes Polri, Jumat (23/1).Sugianto juga menyebut tak ada kaitan antara kasus ini dengan PDIP. Dia tak pernah berkomunikasi dengan partai soal kasus ini.Dia mengaku sudah pernah melaporkan kasus ini sekitar tahun 2011. Namun tak ada langkah apapun dari Mabes Polri. Karena itu dia membuat laporan tanggal 15 Januari 2015. Isinya sama persis. Tak ada bukti atau hal baru dalam laporan terakhirnya. Dia masih tak terima perkaranya kalah di MK."Coba bayangkan orang yang kalah dilantik orang menang didiskualifikasi," katanya.

(mdk/did)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ini Peran Caleg Terpilih DPRK Aceh Tamiang dalam Kasus 70 Kg Sabu-Sabu
Ini Peran Caleg Terpilih DPRK Aceh Tamiang dalam Kasus 70 Kg Sabu-Sabu

Calon anggota legislatif terpilih DPRK diburu setelah Bareskrim mengungkap peredaran 70 Kg sabu-sabu.

Baca Selengkapnya
Politikus PDIP Ingatkan KPU: Jangan Main-Main dengan Suara Rakyat
Politikus PDIP Ingatkan KPU: Jangan Main-Main dengan Suara Rakyat

Pernyataan ini menanggapi putusan DKPP yang memberikan sanksi etik ke KPU.

Baca Selengkapnya
Sidang Lanjutan Sengketa Pilpres 2024, Kubu Prabowo Bawa 14 Saksi-Ahli Lawan Tim Anies dan Ganjar
Sidang Lanjutan Sengketa Pilpres 2024, Kubu Prabowo Bawa 14 Saksi-Ahli Lawan Tim Anies dan Ganjar

Kubu Prabowo meyakini saksi dan ahli yang dibawanya akan semakin menguatkan posisinya di muka majelis hakim konstitusi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
MK Bahas Posisi Arsul Sani Tangani Gugatan Pemilu 2024
MK Bahas Posisi Arsul Sani Tangani Gugatan Pemilu 2024

MK bakal menggelar Rapat Permusyawakaratan Hakim untuk membahas posisi Arsul Sani.

Baca Selengkapnya
KPU Minta MK Tolak Tudingan Suara Nasdem Berkurang Bikin Golkar Bertambah di Dapil Jabar 1
KPU Minta MK Tolak Tudingan Suara Nasdem Berkurang Bikin Golkar Bertambah di Dapil Jabar 1

Golkar menilai dalil permohonan Partai NasDem yang menyatakan suaranya berkurang sebanyak 494 suara pada 60 TPS adalah mengada-ada.

Baca Selengkapnya
Saksi Prabowo Jelaskan Postur Anggaran Bansos Naik di Tahun Politik
Saksi Prabowo Jelaskan Postur Anggaran Bansos Naik di Tahun Politik

Ace mengatakan jika anggaran Rp 496,8 triliun merupakan anggaran perlinsos.

Baca Selengkapnya
Terbukti Pindahkan Perolehan Suara Caleg, Dua Petugas PPK di Lumajang Hanya Diberi Peringatan Keras
Terbukti Pindahkan Perolehan Suara Caleg, Dua Petugas PPK di Lumajang Hanya Diberi Peringatan Keras

Dua petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di Kabupaten Lumajang terbukti memindahkan suara caleg. Mereka hanya dijatuhi sanksi peringatan keras.

Baca Selengkapnya
Cerita Arsul Sani Usai Terpilih Jadi Hakim di MK: Banyak Teman PPP ke-GR-an
Cerita Arsul Sani Usai Terpilih Jadi Hakim di MK: Banyak Teman PPP ke-GR-an

Arsul tidak akan ikut mengambil keputusan atau menangani sengketa Pilpres

Baca Selengkapnya
KPK Akui Kritik dari Dewas Bagus, Faktanya Memang Ada Perlawanan
KPK Akui Kritik dari Dewas Bagus, Faktanya Memang Ada Perlawanan

KPK buka suara usai dikritik habis-habisan oleh ketua Dewas KPK Tumpak Hatorangan.

Baca Selengkapnya