5 Kecamatan di Kutai Barat banjir hingga capai 5 meter
Merdeka.com - Dalam 2 hari terakhir 5 kecamatan di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, terendam banjir akibat luapan Sungai Mahakam dan Sungai Kedang Pahu. Tak hanya merendam rumah, ketinggian air hingga 5 meter itu membuat 950 hektare sawah pun gagal panen.
Pusat kendali operasional (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Timur menyebut, hingga pukul 14.00 WITA Sabtu (26/3), kawasan terparah di Kecamatan Damai dengan ketinggian air 4-5 meter.
"Banjir 2 hari ini sudah sampai atap rumah warga," kata Kepala BPBD Kaltim, Wahyu Widhi Heranata, saat dikonfirmasi merdeka.com, Sabtu (26/3) sore.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Kenapa rumah Anjasmara di sawah terbengkalai? Sayangnya, rumah tersebut sudah lama terbengkalai dan diketahui sudah tidak terawat lagi.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
Wahyu menerangkan, tim BPBD Kutai Barat, pagi tadi telah memulai proses evakuasi warga dengan menggunakan perahu karet. Warga diungsikan ke kantor Kecamatan Damai, dan juga rumah sanak saudara lainnya karena ketinggian air terus merangkak naik.
"Tenda pengungsian sudah didirikan di Kecamatan Damai," ujar Wahyu.
Kecamatan lainnya yang juga terendam banjir adalah Kecamatan Nyuatan dan Kecamatan Besit. Ketinggian air di kedua kecamatan itu, diperkirakan juga tidak jauh berbeda dengan Kecamatan Damai.
"Jumlah keseluruhan yang terendam, masih didata. BPBD Kutai Barat fokus evakuasi warga disebabkan keterbatasan personel," tambah Wahyu.
Laporan BPBD Kutai Barat hingga Jumat (25/3) malam kemarin tercatat sekitar 950 hektare sawah warga di 7 kecamatan. Ketujuh kecamatan itu masing-masing Kecamatan Manor Bulatn 100 hektare, Kecamatan Muara Pahu 3 hektare, Kecamatan Penyinggahan 250 hektare.
Selain itu, Kecamatan Lempang 150 hektare, Kecamatan Muara Pahu 40 hektare, Kecamatan Bongan 50 hektare, serta Kecamatan Long Iram sekitar 60 hektare.
"Ketinggian air akan terus dipantau. Sekali lagi bahwa proses evakuasi sudah mulai dilakukan BPBD Kutai Barat," tegas Wahyu.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banjir di Kudus karena hujan lebat yang mengguyur sejak Sabtu (10/3) lalu.
Baca SelengkapnyaRibuan hektare sawah di 10 kabupaten/kota di Jawa Tengah (Jateng) rusak akibat kekeringan. Seluas 254,1 hektare di antaranya puso atau tidak menghasilkan padi.
Baca SelengkapnyaTingginya air berdampak pula pada ruas jalan sehingga akses lalulintas terganggu.
Baca SelengkapnyaKondisi musim kemarau yang panjang membuat warga dilanda krisis air bersih.
Baca SelengkapnyaAkibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaBNPB menyatakan banjir masih merendam empat kecamatan di Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat (Kalbar), selama sepekan terakhir terhitung sejak Minggu (3/3).
Baca Selengkapnya10 kecamatan itu yakni Bangko, Batang Masumai, Muara Siau, Lembah Masurai, Bangko Barat, Pemenang Selatan, Tiang Pumpung, Pemenang Barat, Pemenang dan Jangkat.
Baca SelengkapnyaMeski 5.000 hektare lahan tak produktif, dipastikan tidak mengganggu target produksi padi tahun ini.
Baca SelengkapnyaHujan deras beberapa hari terakhir mengakibatkan lima kabupaten dan kota di Sumatera Selatan terendam banjir.
Baca SelengkapnyaFenomena El Nino membuat musim kemarau di Indonesia berlangsung lebih panjang dari biasanya.
Baca SelengkapnyaBanjir kali ini lebih besar jika dibandingkan dengan kejadian serupa pada awal Februari lalu.
Baca SelengkapnyaBanjir berasal dari luapan air Kali Pesanggarahan. Ini disebabkan tumpukan sampah di TPA Cipayung yang longsor ke kali.
Baca Selengkapnya