5 Orang Dipanggil Kejaksaan Terkait Dugaan Korupsi di Damkar Depok
Merdeka.com - Kejaksaan Negeri Kota Depok mendalami laporan dugaan korupsi di Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP). Dua perkara yang sedang didalami adalah pengadaan sepatu dan dugaan pemotongan insentif dana bantuan terdampak Covid-19.
Lima orang yang dianggap mengetahui soal pengadaan sepatu dipanggil oleh Kejari Depok. Namun hanya dua orang saja yang datang memenuhi undangan. Mereka adalah mantan Sekretaris DPKP tahun 2018 Ruswanda dan bendahara di tahun 2018 Asep Iman. Sedangkan tiga orang lainnya mangkir.
"Hari ini Kejaksaan Negeri Depok telah melakukan pemanggilan secara resmi terhadap lima orang. Namun termonitor hingga pukul 11.00 WIB yang dapat hadir hanya dua orang. Dua orang tersebut saat memberikan identitas yang pertama adalah mantan Sekretaris Dinas Damkar Kota Depok, dan satu lagi bendahara periode 2018, sesuai dengan pelaporan," kata Kasie Intel Kejaksaan Negeri Depok, Herlangga Wisnu Murdianto, Kamis (15/4).
-
Apa yang sedang diselidiki KPK? Didalami pula, dugaan adanya penggunaan kendali perusahaan tertentu oleh saksi untuk mengikuti proyek pengadaan di Kementan RI melalui akses dari Tersangka SYL,' ungkap Ali.
-
Kasus korupsi apa yang sedang diusut Kejagung? Kejagung tengah mengusut kasus dugaan korupsi komoditas emas tahun 2010-2022. Kejaksaan Agung (Kejagung) melakukan pemeriksaan sejumlah saksi terkait kasus rasuah impor emas, yakni perkara dugaan tindak pidana korupsi pada pengelolaan kegiatan usaha komoditi emas tahun 2010 sampai dengan 2022.
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
-
Apa yang dikritik petugas damkar kepada Wakil Wali Kota Depok? 'Pak, ini lembaga masyarakat dan uang dari masyarakat ya, pak. Apa gunanya undang-undang transparansi anggaran, pak. Harus terbuka, dong untuk masyarakat. Uang masyarakat, pak,'
-
Apa kasus yang sedang dihadapi KPK? Pemeriksaan atas dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN Bupati Sidoarji Ahmad Muhdlor Ali diperiksa KPK terkait kasus dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN di lingkungan BPPD Pemkab Sidoarjo.
-
Siapa yang diduga melakukan korupsi? KPK telah mendapatkan bukti permulaan dari kasus itu. Bahkan sudah ada tersangkanya.
Kejaksaan mengaku belum menerima konfirmasi alasan ketiganya mangkir. Selanjutnya mereka akan dilakukan pemanggilan ulang pekan depan.
"Untuk 3 orang yang tidak hadir hingga saat ini belum ada konfrimasi dari yang bersangkutan, namun kita bisa melakukan pemanggilan ulang di hari Senin atau Selasa," ungkapnya.
Tiga orang yang mangkir dalam undangan hari ini pegawai berstatus non-ASN. Ketika ditanya kapan kepala dinas akan dipanggil, Herlangga menjelaskan yang bersangkutan belum masuk dalam jadwal. Menurut dia, yang dilakukan pihaknya saat ini masih dalam proses mendalami apakah ada tindakan melawan hukum atau tidak.
"Seperti yang saya katakan tadi untuk kepala dinas belum ada, karena memang belum menyentuh ke sana. Ini kan merangkai keterangan dari yang sudah kita panggil, jadi tidak ujuk-ujuk kita langsung panggil kepala dinas. Kalau memang keterangannya nanti diperlukan pasti kita panggil," tambahnya.
Kejari menerima laporan dugaan korupsi pengadaan sepatu pada Maret lalu. Selain itu pihaknya juga menerima laporan terkait dugaan pemotongan insentif dana Covid-19.
"Honor jadi pada saat pegawai yang bukan PNS kan dapat insentif dapat dia melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, nah itulah yang dipotong. Jadi Sandi (Sandi Butar-Butar, pegawai honorer DPKP Kota Depok) tidak mendapatkan sesuai dengan yang semestinya," katanya.
Untuk mendalami laporan tersebut, pihaknya juga sudah mendapatkan barang bukti berupa fisik sepatu yang dimaksud oleh Sandi. Selain itu, Sandi juga datang ke Kejari Depok membawa bukti berupa dokumen. "Kemarin itu kan Sandi mengklarifikasi, hingga dia merasa Kejari Depok perlu mengetahui dan melihat bentuk sepatu. Makanya dia kemarin bawa dokumen dan sepatu," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KPK juga sempat mengumpulkan ponsel para pegawai yang bertanggung jawab atas perencanaan keuangan dan administrasi.
Baca SelengkapnyaSandi datang dengan membawa bukti terkait dugaan korupsi sarana dan prasarana yang terjadi di tempat kerjanya.
Baca SelengkapnyaDugaan korupsi dalam proyek rumah dinas tersebut merugikan negara puluhan miliar.
Baca SelengkapnyaPencegahan ke luar negeri lima orang tersebut mulai berlaku enam bulan pertama dan dapat diperpanjang.
Baca SelengkapnyaSelain dokumen APBD dan catatan aliran dana, tim penyidik KPK juga menyita dokumen elektronik tersimpan dalam komputer.
Baca SelengkapnyaMasih Yadi, kerugian negara sekitar Rp5 miliar sudah dikembalikan oleh tersangka.
Baca SelengkapnyaAktivitas pelayanan publik di Kantor Disdukcapil Kota Semarang tetap berjalan sebagaimana mestinya saat penyidik KPK melakukan penggeledahan.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan ini menjadi kedua kalinya Martono diperiksa penyidik sebagai saksi dalam penyidikan dugaan korupsi di lingkungan Pemkot Semarang.
Baca SelengkapnyaKPK memperkirakan kerugian negara pada proyek pengadaan perabotan rumah dinas DPR RI yang menyeret Sekjen DPR RI Indra Iskandar mencapai puluhan miliar rupiah.
Baca SelengkapnyaMengenakan kerudung putih berpadu blazer berwarna merah muda, Ita langsung duduk bersanding dengan para pimpinan DPRD Kota Semarang.
Baca SelengkapnyaPetugas mengeluhkan bahwa unit dari UPT Cimanggis yang digunakan untuk memadamkan api semalang tidak berfungsi.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan itu sehubungan dengan penyidik KPK yang mengusut kasus dugaan korupsi perabotan rumah Dinas DPR RI.
Baca Selengkapnya