533 Rumah Terendam Banjir di Nunukan Akibat Sungai Sembakung Meluap
Merdeka.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan 533 rumah terendam banjir di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Akibatnya 2.752 jiwa terdampak.
"115 hektare lahan sawah dan 2 hektare kebun terendam. Satu unit masjid, posyandu, dan juga satu unit puskesmas pembantu terendam," kata Kepala Pusdatin Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam keterangan tertulis, Selasa (19/1).
Raditya mengatakan bahwa banjir setinggi 1 meter itu disebabkan oleh luapan air Sungai Sembakung. Air meluap akibat hujan deras.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Mengapa banjir terjadi di Pekalongan? Dilansir dari akun Instagram @pekalonganinfo, sepanjang hari Minggu (3/3), Desa Sidomulo, Kecamatan Lebakbarang, Pekalongan terus diguyur hujan deras. Akibatnya, banjir dan tanah longsor terjadi di beberapa titik.
-
Apa penyebab utama banjir? Banjir terjadi karena berbagai penyebab utama, termasuk hujan lebat, pencairan salju, badai, dan kenaikan permukaan air laut.
-
Kenapa banjir bandang terjadi di Sumbar? Mahyeldi menjelaskan banjir bandang itu disebabkan curah hujan yang terbilang esktrem. Sementara hujan hampir tidak terjadi musim panas. Alhasil hujan ekstrem yang turun memicu banjir bandang dan longsor.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
"Hujan dengan intensitas tinggi mengakibatkan luapan pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Sembakung dengan ketinggian permukaan air mencapai 100 sentimeter," ujar dia.
Lokasi yang terdampak banjir setinggi 1 meter itu di antaranya Kecamatan Sembakung, Desa Atap, Desa B. Bagu, Desa Labuk, Desa Pagar, Desa Tujung, Desa M. Bungkul, Desa Lubukan, Desa Tagul, Desa Pelaju, dan Desa Tepian.
Raditya menyampaikan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nunukan masih melakukan pendataan. BPBD Nunukan juga masih mempersiapkan sarana dan prasarana pengungsian seperti dapur umum bagi para pengungsi.
"BPBD Kabupaten Nunukan melaporkan sebenarnya banjir sudah mulai berangsur surut, namun apabila terjadi hujan, debit air berpotensi naik," ujarnya.
Untuk itu, kata dia, BPBD Nunukan akan mengevakuasi warga terdampak banjir ini. BPBD juga mengimbau agar warga waspada dengan potensi kenaikan debit air sungai yang bisa terjadi kapanpun.
"Berdasarkan pantauan BMKG, Kabupaten Nunukan berpotensi hujan ringan hingga sedang. Masyarakat bisa cek BMKG atau InaRisk," ujarnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaWarga tidak menyangka banjir akan separah ini karena sebelumnya tidak ada seperti ini
Baca SelengkapnyaBanjir satu meter di kawasan Pejaten membuat warga beraktivitas menggunakan perahu.
Baca SelengkapnyaBanjir di Kudus karena hujan lebat yang mengguyur sejak Sabtu (10/3) lalu.
Baca SelengkapnyaBanjir yang merendam sejumlah wilayah di kabupaten setempat akibat hujan deras.
Baca SelengkapnyaBanjir disebabkan hujan deras yang mengguyur Bandung pada Kamis (11/1) lalu.
Baca SelengkapnyaDasyatnya Banjir Lahar Semeru, Putus Jembatan Hingga buat Ratusan Warga Mengungsi
Baca SelengkapnyaCurah hujan yang tinggi menyebabkan debitnya yang masuk ke badan sungai menjadi lebih besar hingga akhirnya meluap.
Baca SelengkapnyaBanjir ini terjadi akibat luapan Kali Ciliwung seiring tingginya intensitas hujan di wilayah Depok dan Bogor, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaJebolnya tanggul yang tak mampu menahan debit air saat hujan deras terjadi itu menyebabkan lebih dari 320 KK di Perumahan Taman Mangu terkepung banjir.
Baca SelengkapnyaBPBD Grobogan juga berkoordinasi dengan perangkat desa untuk melakukan assessment dan evakuasi warga
Baca SelengkapnyaBanjir lahar dingin Gunung Semeru menerjang Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (18/4) malam.
Baca Selengkapnya