6 Penumpang KM Lambelu Tiba di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan Positif Covid-19
Merdeka.com - Enam penumpang KM Lambelu dari Sulsel terdeteksi positif Covid-19 saat tiba di Pelabuhan Tunon Taka Kabupaten Nunukan, Kaltara, Sabtu (3/7).
Koordinator Kesehatan Pelabuhan dr Baharullah saat ditemui pada vaksinasi massal di Pelabuhan Tunon Taka, Selasa (6/7), membenarkan enam penumpang kapal milik PT Pelni ini positif Covid-19. Penemuan keenam penumpang ini saat dilakukan penelusuran bagi penumpang kapal yang baru tiba di Pelabuhan Tunon Taka.
Baharullah menduga penumpang bersangkutan tertular saat dalam perjalanan dari daerah asal dan selama di atas kapal. Namun, dia tidak bisa memastikan apakah penumpang tersebut tertular dalam pelayaran di KM Lambelu.
-
Siapa yang menemukan kapal tersebut? Dilansir Arkeonews, kapal ini ditemukan pada Oktober 2023 oleh tim peneliti Institut Ilmu Laut Dalam dan Teknik Akademi Sains China.
-
Apa yang ditemukan di perahu? Dalam perahu tersebut, ditemukan juga jenazah saudara laki-lakinya dan keponakannya yang berusia 15 tahun.
-
Dimana kapal tersebut ditemukan? Dua bangkai kapal kuno ditemukan di kedalaman sekitar 1.500 meter di Laut China Selatan.
-
Apa yang ditemukan di TKP? Bukannya membawa korban ke Rumah Sakit, pelaku malah meninggalkannya di ruko TKP ditemukan jasad RN tewas bersimbah darah.
-
Apa yang ditemukan? Tulang manusia yang ditemukan pekerja proyek di sekitar lokasi pembangunan memorial Living Park Rumoh Geudong di Gampong Bilie Aron, Glumpang Tiga, Pidie, beberapa waktu lalu.
"Kita tidak bisa pastikan apakah enam penumpang itu tertular di atas kapal atau perjalanan sebelum naik kapal. Kami tidak bisa pastikan itu," ujar dia.
Hanya saja, kata dia, keenam penumpang tersebut memiliki bukti hasil pemeriksaan tes usap dari daerah asal.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Nunukan Aris Suyono melalui telepon selulernya membenarkan pula keenam penumpang yang terdeteksi positif.
Keenam penumpang tersebut merupakan warga Kabupaten Nunukan dan naik KM Lambelu di Pelabuhan Nusantara Parepare, Sulsel.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka yang diperiksa yakni ABK, beberapa penumpang selamat, masyarakat sekitar lokasi kejadian, dan otoritas pelabuhan.
Baca SelengkapnyaUntuk mengungkap penyebab pasti kecelakaan, polisi melibatkan ahli.
Baca SelengkapnyaPeristiwa terbakarnya kapal itu, lanjut Budi bisa menjadi pembelajaran bagi pergerakan kapal yang ada di Maluku Utara.
Baca SelengkapnyaSaat hendak berlayar ke Australia, mereka langsung ditangkap petugas dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) wilayah NTT.
Baca SelengkapnyaKM Lebanon tenggelam akibat dihantam ombak besar. Sebanyak 19 penumpang dilaporkan selamat setelah ditolong nelayan setempat.
Baca SelengkapnyaPenumpang perahu penyeberangan adalah warga yang akan menyeberang dari Lanto menuju ke desa mereka usai menghadiri HUT Kabupaten Buton Tengah.
Baca SelengkapnyaSeratusan imigran etnis Rohingya tersebut dalam pelayaran menuju Australia.
Baca Selengkapnya12 survivor tersebut ditemukan dan kemudian diselamatkan Tugboat Kharisma Bahari 168 yang melintas dari rute pelayaran dari Saumlaki Maluku menuju Gresik.
Baca SelengkapnyaMomen kru kapal evakuasi enam nelayan yang terombang-ambing di lautan karena kapalnya tenggelam ini bikin warganet terharu.
Baca SelengkapnyaPencarian kembali dilanjutkan setelah cuaca mendukung pada Selasa (12/3) pagi.
Baca SelengkapnyaSaat ini, dilaporkan ada delapan korban yang tengah menjalani perawatan medis. Sementara enam orang dinyatakan meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaDua anggota kru ditemukan tidak sadarkan diri di dalam kapal dan telah dibawa ke rumah sakit. Sementara itu, operasi pencarian anggota lainnya masih dilakukan.
Baca Selengkapnya