Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

8 Perahu nelayan rusak, pengelola kawasan reklamasi Losari tolak tanggung jawab

8 Perahu nelayan rusak, pengelola kawasan reklamasi Losari tolak tanggung jawab Perahu nelayan di lokasi reklamasi CPI Losari Makassar. ©2018 Merdeka.com/Salviah Ika Padmasari

Merdeka.com - Sejumlah nelayan berasal dari Kecamatan Mariso berkumpul di lokasi reklamasi Center Point of Indonesia (CPI) yang berada di bentangan Pantai Losari, Makassar, Rabu, (14/3). Mereka menuntut ganti rugi ke pihak manajemen proyek reklamasi atas kerusakan delapan unit perahu nelayan saat melintas di bawah jembatan CPI.

Para nelayan dari tiga kelurahan di Kecamatan Mariso yakni Kelurahan Bontorannu, Kelurahan Mariso dan Kelurahan Pannambungan itu memastikan perahu-perahu kecil 7,5 PK (Paarden Kracht) hingga 14 PK itu hancur karena desakan arus yang begitu kuat di bawah jembatan. Akibatnya nelayan tak mampu mengendalikan perahu dan perahu pun terbalik. Semua isi kapal jatuh termasuk hasil tangkapan seperti ikan dan cumi.

"Semalam sejumlah nelayan melaut dan pulang subuh-subuh dalam situasi hujan deras. Saat melintas di bawah jembatan CPI, ada delapan perahu yang tidak selamat karena desakan arus kuat. Empat perahu yang hancur, empat lagi rusak. Nelayannya selamat karena mereka melompat ke atas beton persegi di tiang beton jembatan," kata Yusuf, (37), ketua nelayan Bontorannu.

Menurut Yusuf, terjadi pendangkalan laut di bawah jembatan CPI lantaran merosotnya tumpukan pasir masuk ke laut karena tidak dibatasi dengan tanggul. Akhirnya, arus di pertemuan air pembuangan dari daratan dan lautan menjadi berputar kuat. Bagi perahu yang kemudi dan mesinnya sudah tua, tidak mampu melawan arus, pasti terbalik. Kalaupun ada perahu yang selamat melintasi bawah jembatan menuju dermaga di pelelangan Rajawali atau ke kanal di Jalan Manunggal, itu dikarenakan gesitnya nelayan menguasai perahunya.

"Pihak proyek CPI harus bertanggung jawab atas kerusakan perahu-perahu nelayan. Kerugian satu kapal itu sekira Rp 7 juta, itu baru fisik perahu belum termasuk mesin dan alat tangkap yang hilang," kata Yusuf seraya menambahkan, soal pendangkalan laut yang menjadi rute nelayan menuju laut lepas itu sudah berkali-kali disampaikan langsung ke pihak proyek agar segera dikeruk lagi untuk mempermudah akses perahu nelayan tapi permintaan itu tidak pernah digubris.

Soeprapto Budisantoso, penanggung jawab kerjasama reklamasi kawasan CPI yang dikonfirmasi menolak untuk bertanggung jawab atas kerusakan perahu nelayan tersebut.

Alasannya, mereka belum tahu persis penyebab terbaliknya perahu tersebut meski kejadiannya dalam kawasan proyek. Jika disebut perahu rusak karena desakan arus kuat imbas dari aktivitas reklamasi, Soeprapto membantahnya.

"Tidak ada arus kuat di bawah jembatan, itu adalah kawasan air mati sebagaimana hasil penelusuran ahli-ahli kelautan. Sehingga di situ tidak ada air mengalir dan tidak menimbulkan ombak.

"Mungkin perahunya terbalik sendiri karena tidak ada juga kejadian perahu yang terbalik dan rusak karena menabrak alat kita misalnya. Jadi kita tidak bertanggung jawab," tandas Soeprapto Budisantoso.

Dia menegaskan lagi, karena di bawah laut itu adalah air mati, tidak mengalir makanya di situ berbau. Di titik itu adalah pertemuan saluran pembuangan warga dari wilayah Kelurahan Jongayya dan Hotel Rindra. Artinya sama sekali tidak ada arus deras yang disebut penyebab terbaliknya perahu nelayan dan alami kerusakan berat.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Terombang-ambing Dua Hari karena Patah Kemudi, Kapal Nelayan Sulawesi Tenggara Terdampar dan Tenggelam di Kupang
Terombang-ambing Dua Hari karena Patah Kemudi, Kapal Nelayan Sulawesi Tenggara Terdampar dan Tenggelam di Kupang

Kapal nelayan pencari teripang asal Sulawesi Tenggara, terombang-ambing dua hari akibat patah kemudi di dekat perbatasan Indonesia-Australia.

Baca Selengkapnya
FOTO: Resah Nelayan Muara Angke Terdampak Reklamasi di Teluk Jakarta, Kini Melaut Makin Jauh
FOTO: Resah Nelayan Muara Angke Terdampak Reklamasi di Teluk Jakarta, Kini Melaut Makin Jauh

Proyek reklamasi di teluk Jakarta berdampak pada banyak hal, salah satunya membuat hidup nelayan Muara Angke semakin susah. Berikut potretnya:

Baca Selengkapnya
FOTO: Aksi Masyarakat Pesisir Geruduk Kantor KKP Tolak Ekspor Pasir Laut
FOTO: Aksi Masyarakat Pesisir Geruduk Kantor KKP Tolak Ekspor Pasir Laut

Mereka memprotes kebijakan Presiden Jokowi yang kembali membuka keran ekspor pasir laut setelah 20 tahun dilarang.

Baca Selengkapnya
Delapan Nelayan Indonesia Ditangkap Malaysia
Delapan Nelayan Indonesia Ditangkap Malaysia

Kapal yang ditangkap berkapasitas di bawah lima Gross tonnage (GT) dan alat tangkap yang digunakan pancing.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Penyelamatan 31 Wisatawan Usai Kapalnya Tenggelam di Perairan Takalar Sulsel
Detik-Detik Penyelamatan 31 Wisatawan Usai Kapalnya Tenggelam di Perairan Takalar Sulsel

Arif menuturkan, usai dievakuasi di dermaga setempat, beberapa korban yang membutuhkan perawatan medis dibawa ke rumah sakit dan dijemput keluarga.

Baca Selengkapnya
Kapal Pengangkut Pisang dan Kelapa dari Tanjung Balai Karam di Perbatasan Riau-Malaysia, 11 Orang Hilang
Kapal Pengangkut Pisang dan Kelapa dari Tanjung Balai Karam di Perbatasan Riau-Malaysia, 11 Orang Hilang

Kapal pengangkut barang, KM Lintang Timur Selatan, karam di Selat Malaka, Senin (31/7) sekitar pukul 07.30 WIB. Sebelas awaknya pun hilang.

Baca Selengkapnya
Protes Ada Tambang Pasir, Warga Sekampung di Lumajang Cor Jalan
Protes Ada Tambang Pasir, Warga Sekampung di Lumajang Cor Jalan

Budi, salah seorang warga mengaku resah dan khawatir jika ada aktivitas tambang pasir

Baca Selengkapnya
Kapal Tenggelam di Buton Tengah, 15 Penumpang Meninggal dan 19 Dalam Pencarian
Kapal Tenggelam di Buton Tengah, 15 Penumpang Meninggal dan 19 Dalam Pencarian

Keseluruhan korban meninggal dunia setelah dilakukan identifikasi di Puskesmas Mawasangka Timur.

Baca Selengkapnya
Melihat Kehidupan Nelayan Pesisir Utara Jawa di Masa Kolonial, Alami Kondisi Serba Sulit
Melihat Kehidupan Nelayan Pesisir Utara Jawa di Masa Kolonial, Alami Kondisi Serba Sulit

Masuknya modal asing dan kapitalisme modern mendorong munculnya pranata ekonomi baru di kalangan masyarakat nelayan.

Baca Selengkapnya
Kapal Nelayan Rute Jakarta-Lombok Angkut 37 Orang Tenggelam di Selayar, 2 Meninggal dan 24 Hilang
Kapal Nelayan Rute Jakarta-Lombok Angkut 37 Orang Tenggelam di Selayar, 2 Meninggal dan 24 Hilang

Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.

Baca Selengkapnya
FOTO: Potret Sampah yang Semakin Mengkhawatirkan Kehidupan Nelayan di Pesisir dan Laut Jakarta
FOTO: Potret Sampah yang Semakin Mengkhawatirkan Kehidupan Nelayan di Pesisir dan Laut Jakarta

Kurangnya penanganan sampah secara maksimal, ditambah dengan pencemaran limbah yang membuat air laut semakin hitam telah merugikan para nelayan.

Baca Selengkapnya
12 Nelayan Asal Lamongan Ditemukan Terapung di Atas Sisa Material Kapal di Selat Bali, Tiga Masih Hilang
12 Nelayan Asal Lamongan Ditemukan Terapung di Atas Sisa Material Kapal di Selat Bali, Tiga Masih Hilang

12 survivor tersebut ditemukan dan kemudian diselamatkan Tugboat Kharisma Bahari 168 yang melintas dari rute pelayaran dari Saumlaki Maluku menuju Gresik.

Baca Selengkapnya