9 ABK KM Liberty l Masih Hilang, Basarnas Perluas Area Pencarian
Merdeka.com - Sembilan anak buah kapal (ABK) yang hilang menyusul tenggelamnya KM KM Liberty l di perairan utara Bali, Sabtu (23/10), belum juga ditemukan. Basarnas pun memperluas area pencarian dan memaksimalkan potensi SAR di sekitar.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Denpasar atau Basarnas Bali Gede Darmada mengatakan, pencarian kesembilan ABK itu belum membuahkan hasil. "Ada beberapa upaya yang kita lakukan terhadap 9 ABK yang hilang ini. Pertama kita menggunakan kapal kita sendiri dengan menggunakan kapal Basarnas yang hari ini masih berada di lokasi antara perairan utara Bali dan Kepulauan Sepekan Madura," kata Darmada saat ditemui di Kantor Basarnas Bali, (27/10).
"Dan itu kita lakukan dari kemarin para kapal kita juga stand by dan menginap di Madura. Namun hasilnya masih nihil dan kita perlebar area pencarian dengan radius yang lebih luas," imbuhnya.
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Siapa yang menemukan bangkai kapal? Para penyelam angkatan laut tak sengaja temukan kapal karam berusia 2.200 tahun yang berada di sepanjang pantai Kroasia.
-
Di mana bangkai kapal ditemukan? Temuan itu berlokasi di sekitar Pulau Kasos.
-
Siapa korban tenggelamnya kapal di Korsel? Tujuh pekerja migran Indonesia (PMI) menjadi korban atas tenggelamnya kapal di Korea Selatan.
-
Kapan kapal tersebut tenggelam? Lempengan-lempengan yang diukir dari marmer Purbeck ini merupakan muatan kapal karam bersejarah tertua di Inggris yang tenggelam di lepas pantai Dorset pada masa pemerintahan Henry III di abad ke-13, seperti dikutip dari Ancient Origins, Jumat (14/6).
Sementara itu, upaya lain yang dilakukan dengan menggencarkan sistem aplikasi ebro casting yang memiliki sarana informasi dan dikendalikan oleh Basarnas Basarnas Command Center (BCC) untuk memberi informasi kepada semua kapal yang melewati perairan di utara Pulau Bali.
"Sekiranya, ada menemukan dan melihat dalam melintasi korban yang terapung untuk melakukan evakuasi dan memberikan bantuan," imbuhnya.
Kemudian, upaya lainnya adalah mengoptimalkan seluruh stasiun radio pantai di kawasan Madura dan Surabaya, Bali Utara, Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Dan berharap seluruh (stasiun radio) memberikan broadcast stasiun radio pantai kepada kapal-kapal nelayan di sekitar sana untuk memberikan bantuan," ungkapnya.
Sementara itu, alat utama yang dikerahkan dalam pencarian di antaranya Kapal KN SAR Arjuna 229. Personel SAR juga diperintahkan untuk melakukan komunikasi dengan kapal lain yang melintas di kawasan itu.
"Sehingga untuk kita saja alutnya dan personel di kapal 22 orang, kemudian ada juga di wilayah Bali kita cover melalui Pos SAR Buleleng dengan menggunakan Rigid Inflatable Boat (RIB) dengan kekuatan personel 12 orang. Rencananya juga akan bergabung dengan teman-teman TNI AL untuk melakukan pencarian," jelasnya.
Kondisi arus perairan di kawasan tersebut, berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta pemantauan di lapangan, cukup kondusif.
"Termasuk juga kami lacak cuaca, untuk ketinggian gelombang di sana rata-rata 0,5 sampai 1,5. Artinya sampai saat ini masih sangat kondusif untuk melakukan pencarian, baik dari segi arus dan kecepatan angin maupun ketinggian gelombang, dan cuaca masih mendukung," jelas Darmada.
Seperti yang diberitakan, kapal kargo KM Liberty l tenggelam di perairan utara Bali, Sabtu (23/10). Sembilan anak buah kapal (ABK) dilaporkan masih hilang, sedangkan enam lainnya ditemukan selamat.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim SAR menghentikan pencarian KM Sanjaya 86 yang karam di perairan Bali sepuluh hari lalu. Sebanyak 16 nelayan yang ada di kapal itu masih hilang.
Baca SelengkapnyaKM Sanjaya 86 mengangkut 16 anak buah kapal. Petugas SAR masih melakukan pencarian.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaKM Lebanon tenggelam akibat dihantam ombak besar. Sebanyak 19 penumpang dilaporkan selamat setelah ditolong nelayan setempat.
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca SelengkapnyaPencarian korban dilanjutkan hari ini menggunakan RIB Kamajaya.
Baca SelengkapnyaKapal mengangkut 42 orang penumpang dan 16 orang Anak Buah Kapal (ABK).
Baca Selengkapnya10 Korban insiden kapal tugboat Surya 03 dan kapal dagang Setia Baru 05 yang terbakar di Desa Kalanis, Kecamatan Dusun Hilir, Kabupaten Barito Selatan (Barsel).
Baca SelengkapnyaNamun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca Selengkapnya12 survivor tersebut ditemukan dan kemudian diselamatkan Tugboat Kharisma Bahari 168 yang melintas dari rute pelayaran dari Saumlaki Maluku menuju Gresik.
Baca SelengkapnyaSuasana Kali Bekasi tepatnya di titik kawasan Jatiasih Pondok Gede mendadak ramai petugas, Minggu (22/9).
Baca SelengkapnyaKapal pengangkut barang, KM Lintang Timur Selatan, karam di Selat Malaka, Senin (31/7) sekitar pukul 07.30 WIB. Sebelas awaknya pun hilang.
Baca Selengkapnya