Aa Gym minta yang tidak mengerti kasus Tolikara jangan berkomentar
Merdeka.com - Dai Abdullah Gymnastiar ikut menanggapi soal kejadian kerusuhan di Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua, tepat saat Idul Fitri 1436 hijriah pada 17 Juli lalu. Dia meminta pihak-pihak tidak paham betul kasus itu supaya tidak berkomentar banyak.
Menurut Aa Gym, sapaan akrab Abdullah Gymnastiar, jika banyak komentar terus mengalir, dikhawatirkan ada efek negatif dan merusak kerukunan umat beragama.
"Kepada yang tidak mengerti apa-apa jangan banyak komentar, karena ini bisa menambah keruh suasana," kata Aa Gym usai menghadiri acara halal bihalal Idul Fitri 1436 tingkat Provinsi Jawa Barat, di Gedung Sate, Bandung, Kamis (23/7).
-
Di mana teror pembakaran terjadi? Pelaku pembakaran misterius di Kampung Tipar, RT 02, RW 06, Kelurahan Mekarsari Kecamatan Cimanggis, Depok mulai terungkap.
-
Bagaimana cara memadamkan kebakaran TPA Suwung? Helikopter akan beroperasi di Bali sampai kebakaran TPA Suwung betul-betul dinyatakan berakhir dan api padam total,' ujarnya.
-
Dimana kejadian ini berlangsung? Sebuah video memperlihatkan prajurit TNI yang memberi kejutan di HUT Bhayangkara. Sejumlah TNI tiba-tiba datang ke kantor Polisi Tuban dengan membawa massa yang cukup banyak.
-
Dimana penganiayaan terjadi? Penganiayaan yang viral itu dikabarkan terjadi di Mekarwangi, Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung.
-
Kenapa pondok dibakar? Petugas Balai Taman Nasional Tesso Nillo menemukan pondok yang dibangun perambah kawasan dilindungi. Tanpa basa basi, pondok itu langsung dibakar.
-
Kenapa TPA Putri Cempo terbakar? Dugaan awal, kebakaran terjadi akibat suhu panas akibat kemarau dan tingginya gas metana yang menumpuk di bawah sampah.
Aa Gym juga meminta kepada masyarakat supaya emosinya tidak terpancing terkait insiden itu. Dia meminta supaya semua pihak menyerahkan penuntasan masalah itu kepada kepolisian, karena mereka memiliki kewenangan penuh buat menindak pelaku penyerangan.
"Kepada aparat, bertindaklah secepatnya, seadil mungkin, setegas mungkin agar tidak melebar," ujar Aa Gym.
Aa Gym khawatir, kejadian itu bisa memicu kembali isu Suku, Agama, RAS, dan Antargolongan (SARA) di wilayah ujung Timur Indonesia itu, bila tidak buru-buru ditangani. Apalagi, beberapa aksi susulan seperti pengrusakan gereja sempat terjadi di beberapa wilayah, terlepas dari niat aksi itu apakah merupakan balas dendam atau tidak.
"Jadi kalau ada kejadian di sana, jangan sampai merusak kebersamaan yang ada ini. Itu perbuatan buruk, jangan dibalas dengan perbuatan sama. Aa tidak suka kalau umat Islam menjadi marah yang tidak proporsional," ucap Aa Gym.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar memastikan akan mengawal kasus penganiayaan relawan oleh anggota TNI.
Baca SelengkapnyaAiman tidak menyerang institusi atau individu Polri.
Baca SelengkapnyaTim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud merespons kasus penganiayaan Relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali.
Baca SelengkapnyaKasad mengatakan alasan TNI melakukan pemukulan karena rombongan relawan sudah berulang kali diingatkan.
Baca SelengkapnyaTodung pun merujuk Undang-undang Nomor 39/1999 Pasal 9 yang menyatakan setiap orang berhak untuk hidup tenteram, aman, damai.
Baca SelengkapnyaDengan suara knalpot bising menyulut emosi masyarakat sekitar, termasuk prajurit TNI.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan video CCTV insiden tersebut murni tindakan kekerasan.
Baca Selengkapnya