Ahok bela Jokowi tunjuk Prasetyo sebagai Jaksa Agung
Merdeka.com - Pengangkatan HM Prasetyo sebagai Jaksa Agung menuai pro dan kontra. Kritik datang karena Prasetyo adalah seorang politikus dari Partai NasDem.
Di tengah kritikan itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yakin Presiden Joko Widodo (Jokowi) punya pertimbangan sendiri dalam mengangkat Prasetyo. Dia yakin, sosok Prasetyo dinilai sudah tepat.
"Saya kira Pak Presiden tidak mungkin memutuskan sesuatu tanpa dipertimbangkan. Saya kenal Pak Jokowi dengan baik. Orangnya tuh enggak mungkin mau melakukan sesuatu tanpa alasan," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Jumat (21/11).
-
Bagaimana PKS usul Jokowi tunjukkan sikap bijak? “Saya sarankan Bapak Presiden yang terhormat, undanglah capres-capres yang Bapak anggap layak jadi presiden untuk makan siang sambil santai, ngobrol-ngobrol, curhat-curhat bersama, keren.“
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Apa yang dikatakan Hasto soal Jokowi? Lebih lanjut Hasto menyatakan, Jokowi ingin mempertahankan kekuatan politik dengan menguasai parpol. Tidak hanya PDIP namun juga Partai Golkar pimpinan Airlangga Hartarto, salah satu pembantunya di Kabinet Indonesia Maju.
-
Apa pesan ayah Ahok? 'Orang miskin tidak akan menang melawan orang kaya, orang kaya tidak akan bisa melawan pejabat' kutipan pesan sang ayah, dari pepatah Tiongkok Kuno yang jadi pendorongnya.
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
Secara pribadi, Ahok sendiri tak mengenal dekat sosok Prasetyo. "Saya juga enggak gitu kenal Jaksa Agung ini sih. Saya kira mungkin lebih cocok tanya KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) deh," ungkapnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan, Jokowi memang mendapatkan masukan dari partai. Namun HM Prasetyo dinilai sebagai seorang profesional yang memiliki kapabilitas dan kredibilitas.
"Enggak masalah beliau kan juga mantan Jampidum juga. Jangan terlalu dikaitkan dengan politik, enggak begitu," katanya.
Tedjo mengungkapkan, sebenarnya banyak nama yang menjadi kandidat untuk menjadi Jaksa Agung. Namun, Jokowi memiliki cara dan kesesuaian sendiri. "Ada banyak tetapikan beliau (Jokowi) milih yang itu, bisa dipercaya, lebih sreg. Kan yang makai beliau. Kalau dimatriks ketemunya itu (HM Prasetyo)," ujarnya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok mengungkapkan peniadaan Pilgub merupakan wacana yang sudah lama ia ketahui.
Baca SelengkapnyaNamun dari hasil temuan di lapangan dan menyikapi aspirasi warga, Hasto klaim banyak yang kehilangan Ahok.
Baca SelengkapnyaMenurut Arsjad semua orang bebas dalam menyuarakan untuk mendukung siapa saja dengan cara yang berbeda-beda, termasuk Ahok.
Baca SelengkapnyaDave menilai, Jokowi sebagai presiden ada baiknya saling diskusi dengan Prabowo yang bakal melanjutkan pemerintahannya.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan penyusunan kabinet adalah hak prerogatif presiden.
Baca SelengkapnyaKubu Prabowo Gibran saat ini tengah mempersiapkan diri untuk pencoblosan 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaAhok mengundurkan diri sebagai Komut PT Pertamina (Persero)
Baca SelengkapnyaAhok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAhok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran membela Presiden Jokowi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak bisa bekerja.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi banyak ditanyakan tentang koordinasi dengan PDI Perjuangan terkait pencalonan AHY
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi resmi melantik Hadi Tjahjanto dan Agus Harimurti Yudhoyono sebagai menteri di Kabinet Indonesia Maju, Rabu (21/2).
Baca Selengkapnya