Ahok geram dapat keluhan warga pakai BPJS dipersulit rumah sakit
Merdeka.com - Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama tidak hanya menerima pengaduan mengenai banjir dan pendidikan. Ada beberapa di antara mereka tengah menderita sakit dan meminta solusi kepada mantan Bupati Belitung Timur itu.
Salah satunya, Siti Aisah mengaku terkena stroke bersama sang suami. Dia mengadukan nasibnya lantaran masih harus dikenakan biaya sekitar Rp 700.000 padahal sudah memakai kartu BPJS.
"Saya dikenakan biaya mahal terus diberi infus tapi enggak dipakai, apa memang seperti itu ya pak?," tanyanya kepada Basuki atau akrab disapa Ahok itu di Rumah pemenangan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (14/12).
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Siapa yang mengalami masalah kesehatan? Batuk kering dan sesak napas dialami Kama, putra bungsu Zaskia Adya Mecca.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Apa yang dikritik Golkar dari Anies soal Pilgub DKI? Dia mempertanyakan, apakah ada partai yang mau mengusung Anies di Pilgub Jakarta.
Mendengar keluhan tersebut, mantan politisi Gerindra itu langsung meminta stafnya untuk memeriksa prosedur perobatan Siti. Sebab, menurutnya, jika sesuai prosedur tidak ada biaya yang dikenakan kepadanya.
"Ini kamu urus ini. Kadang kadang mohon maaf ya, dulu banyak Askes bangkrut karena ada oknum perawat memang kasih infus berlebih. Jadi ini perlu kita cek," tegasnya.
Selain itu, Ahok juga mendapatkan keluhan dari Joni yang pernah berobat di RSUD Koja. Joni mengadu karena dikenakan penebusan obat di luar Rumah Sakit. Bapak tiga orang anak ini sempat emosi mendengarnya dan lagi-lagi meminta stafnya untuk menelusuri.
"Aku gemes ini, harus ditelusuri mungkin dokternya enggak benar atau seperti apa supaya enggak ada kejadian begini lagi," tegas Gubernur DKI Jakarta non-aktif ini.
Selain mengadu, ada pula warga yang mengucapkan terimakasih ke Ahok karena dibebaskan biaya cuci darah. Meywha warga Kelapa Gading datang berkursi roda dan meminta agar Ahok terpilih lagi.
Ahok meminta warga mencontoh Meywha untuk mempergunakan BPJS. "Makanya saya bilang Bapak Ibu harus percayakan kesehatan dengan BPJS. Supaya kesehatan kita terjamin dengan sistem urunan. Uang yang tidak terpakai bisa untuk yang membutuhkan," tutupnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ghufron Mukti mengaku heran kerap disalahkan karena kekurangan obat dan dokter. Padahal, masalah tersebut bukan tanggung jawabnya.
Baca SelengkapnyaSyafrin menyebut, laporan dari masyarakat terhadap keberadaan jukir liar sangat diperlukan.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.
Baca SelengkapnyaBos BPJS Kesehatan, menyebut masih ada oknum rumah sakit yang mendiskriminasi pasien BPJS Kesehatan.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran membela Presiden Jokowi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak bisa bekerja.
Baca SelengkapnyaAhok pernah menjabat sebagai Gubernur Jakarta pada 2014 silam
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengkritik langkah Pemerintah Provinsi Jakarta terkait penonaktifan puluhan ribu NIK KTP
Baca SelengkapnyaMenurut Ahok, penertiban jukir liar di Jakarta sulit dilakukan karena adanya pihak lain yang terlibat.
Baca SelengkapnyaRespons Heru Budi soal penonaktifan NIK warga Jakarta dikritik Ahok
Baca SelengkapnyaGibran menganggap kritikan dari Ahok merupakan hal yang biasa.
Baca SelengkapnyaMenurut Arsjad semua orang bebas dalam menyuarakan untuk mendukung siapa saja dengan cara yang berbeda-beda, termasuk Ahok.
Baca SelengkapnyaPersoalan di Jakarta menjadi konten perdana yang diunggah Ahok di 2024.
Baca Selengkapnya